0.5 | tahun kedua harry

3K 570 44
                                    

Harry merasa tidak nyaman untuk menutupi segala kehebohan yang dialaminya di tahun pertamanya di Hogwarts pada Laurel. Harry hanya menceritakan pelajaran-pelajarannya dan teman-temannya Hermione dan Ron beserta saudara-saudaranya yang banyak, permainan Quidditch-nya juga. Bagian dia yang melawan Voldemort untuk kedua kalinya dan fakta bahwa Harry adalah penyihir terkenal dilewatinya.

Laurel juga merupakan satu-satunya yang Harry beri tahu bahwa dia tidak boleh menggunakan sihir di luar Hogwarts. Paman Vernon dan Bibi Petunia serta Dudley tidak tahu, dan sepanjang liburan menyaksikan Dudley terbirit-birit lari setiap kali Harry mengucapkan kata-kata omong kosong menjadi hiburan bagi keduanya.

***

Harry gembira sekali naik mobil terbang itu. Privet Drive nomor empat sudah jauh ditinggalkan di belakangnya. Harry agak menyesal tidak sempat benar-benar mengucapkan selamat tinggal pada Laurel, tapi rasanya lebih dari senang bisa tancap gas di depan hidung paman dan bibinya seperti itu.

Ron berhasil membuka kunci kandang Hedwig dan burung hantu itu dengan riang terbang di belakang mobil mengikuti mereka. Setelah itu Harry menceritakan segalanya yang terjadi dengan Dobby.

"Sangat mencurigakan," kata Fred akhirnya.

"Jelas mengada-ada," George menyetujui. "Jadi dia bahkan tidak mau memberitahu siapa yang merencanakan semua ini?"

"Kurasa dia tak bisa," kata Harry. "Sudah kukatakan, setiap kali nyaris buka rahasia, dia langsung membentur-benturkan kepalanya ke dinding."

Harry melihat Fred dan George saling berpandangan."Kalian mengira dia bohong kepadaku?" tanya Harry.

"Yah," kata Fred, "coba pikirkan-peri-rumah punya kekuatan gaib sendiri, tetapi mereka biasanya tidak bisa menggunakannya tanpa izin tuan mereka. Kurasa si Dobby itu sengaja dikirim untuk mencegahmu kembali ke Hogwarts. Ada yang mau mempermainkanmu. Apa di sekolah ada yang dendam padamu? Selain Draco Malfoy?"

Harry dan Ron saling berpandangan. "Tidak, kurasa."

"Ayah Draco Malfoy pendukung besar Kau-Tahu-Siapa," kata George. "Dad bicara tentang dia. Begitu Kau-Tahu-Siapa menghilang dia langsung kembali, katanya tidak bermaksud melakukan semua itu. Omong kosong, Dad yakin dia orang dekatnya Kau-Tahu-Siapa."

"Aku tak tahu apakah keluarga Malfoy punya peri rumah," ucap Harry.

"Cuma keluarga yang kaya turun-temurun yang punya peri rumah," Fred membalas. "Omong-omong soal keluarga Malfoy, aku tadi sempat kaget sewaktu melihat sepupumu."

"Dudley?"

"Bukan, Laurel." Fred masih mengemudi. "Rambutnya sekilas seperti milik Malfoy. Kukira Draco Malfoy ada di sana."

"Huh," kata Harry. Dia tahu apa yang dimaksud dengan Fred. Tahun lalu di sekolah, setiap kali melihat rambut pirang platinum milik Malfoy, untuk sepersekian detik dia selalu menyangka Laurel ada di sana, hanya untuk dikecewakan melihat seringai jahat Malfoy. Laurel merupakan satu-satunya yang Harry rindukan dari kehidupannya di Privet Drive.

"Apa yang sedang dia lakukan di luar kamarmu?"

"Membawakanku makanan," Harry menjelaskan. "Bibi Petunia membuatku kelaparan, jadi setiap kali Laurel menyembunyikan makanan untuk diberikan padaku malam-malam."

"Masa sih bibimu sekejam itu?"

"Hanya padaku," Harry berkata. "Bibi Petunia membelikan banyak makanan siap santap untuk ditaruh di dapur kalau Laurel atau Dudley kelaparan malam-malam. Laurel punya cokelat dan permen berlusin-lusin di kamarnya. Dudley dia beri makan banyak sekali sampai kelihatan siap dipotong."

Castaway || A Harry Potter FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang