1.12 | penjelasan remus lupin

1.5K 237 30
                                    

"Dari mana kalian mendengar soal itu?"

Laurel tidak menyadari Profesor Lupin berjalan mendekati mereka. Wajah sang profesor hampir tegang kalau tidak ditutupi dengan ketenangan paksa.

Harry, Hermione, dan Ron membeku. 

"Lyall," gumam Profesor Lupin pada putranya, seolah memperingatkan. Lyall memejamkan matanya dan menarik napas. Perhatian sang profesor kembali lagi pada Harry dan kedua temannya. "Dari mana kalian mendengar soal itu?"

Ketiga Gryffindor itu tidak menjawab. Ekspresi Harry masih beku. Hermione kelihatan awas dan agak bersalah. Ron mengganti pijakannya ke sebelah kaki, gelisah. 

Sang profesor melirik ke sekeliling dan menghela napas. "Ini bukan percakapan yang ini kita punya di koridor terbuka. Kantorku, anak-anak." Profesor Lupin meletakkan tangannya di pundak Lyall yang masih kelihatan setengah hampir meledak. Rigel beringsut mendekat pada ayahnya tanpa berkata apa-apa, kelihatan masam dan agak khawatir.

***

"Ini tidak adil!" Lyall berseru begitu ayahnya menutup pintu kantor. "Dad, kami sudah mencoba, tapi semua orang-- semua orang---!" Lyall melempar tangannya ke belakang. "Mereka semua menuduh Dad tentang Sirius Black! Ini tidak adil!"

"Lyall." Profesor Lupin terdengar lelah.

"Memang kenapa kalau Dad punya Rigel? Setengah populasi Hogwarts juga punya hubungan darah dengan Sirius Black! Memang kenapa kalau Dad kenal dengan Sirius Black di Hogwarts?" Lyall melanjutkan.

"Tapi Anda tidak hanya sekadar kenal Sirius Black, bukan?" Harry gemetar suaranya.

"Jangan menuduh Dad tentang kriminal itu!" Lyall meledak. Rigel menciut di sebelah Laurel. "Dad tidak ada hubungan dengannya! Rigel tidak ada hubungan dengannya!"

"Lyall, Harry tidak sedang membicarakan tentang Rigel," kata sang profesor pelan. Profesor Lupin menoleh pada Harry dan kedua temannya. "Apa saja yang kalian ketahui?"

"Sirius Black adalah ayah baptisku," kata Harry dingin. "Dan Anda kenal dengannya! Dengan Dad juga .... Aku melihat foto pernikahan orang tuaku."

Sang profesor mengeluarkan napas tersendat. "Hagrid meminta foto itu padaku pada tahun pertamamu," dia berkata. 

"Jadi Anda benar-benar tahu!"

"Jangan berteriak pada Dad!" tukas Rigel. "Dad? Apa yang sedang dia katakan?"

"James, Sirius, Peter, dan aku sendiri adalah sahabat baik saat kami di Hogwarts. Kami bersumpah untuk selalu menjadi keluarga," kata sang profesor, suaranya getir. "Aku tidak tahu tentang kesetiaan Sirius, Harry, kalau itu yang kau tanyakan. Aku mengenalnya sebagai saudaraku."

Rigel dan Lyall menganga pada ayah mereka.

Hermione dan Ron kelihatan bersalah sekarang.

Profesor Lupin mengeluarkan tongkatnya, menggumamkan sesuatu dan mengayunkannya di depan salah satu laci mejanya. Setelah bunyi klik kecil terdengar, dia bergerak untuk untuk membuka laci tersebut, mengambil sebuah pigura dari dalamnya yang berada di tumpukan paling atas, gambarnya menghadap ke bawah. Dengan lembut, sang profesor menunjukkan gambar dalam pigura itu pada mereka. Rigel dan Lyall berkerumun, Harry di belakang mereka. Laurel, Hermione, dan Ron mengintip ragu-ragu.

Ada beberapa orang dalam foto itu. Napas Laurel tercekat ketika dia melihat versi Harry yang lebih tua, saling menatap sayang dengan gadis muda berambut merah gelap di sebelahnya yang tidak terlihat lebih tua dari delapan belas. James dan Lily.

Di sebelah James, yang kemiripannya mengerikan dengan Rigel meski tidak sejelas Harry dan James, berdiri Sirius Black. Rambut ikal Sirius Black gelap dan terawat, lebih pendek dari yang dilihat Laurel di foto posternya, dengan pipi yang merona sehat alih-alih cekung dan pucat. Dan dirangkul oleh Sirius Black adalah Profesor Lupin, dengan senyum kecil di wajahnya yang masih muda tapi juga terlihat lelah seperti akan tumbang kapan saja. Laurel hampir-hampir tidak menyadari pemuda pendek berisi di sebelahnya, dengan senyum kecil mirip tikus.

Castaway || A Harry Potter FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang