13 ~ Bertemu Zanendra

8 3 0
                                    

Itu takdir atau karma?

Semalam itu benar-benar sebuah kejadian yang tidak di harapkan. Sampai sekarang raut wajah Adin sama murungnya dengan semalam.

Hari ini ia sudah berada di dalam perpus kota sebagaimana janjinya pada ketiga sahabatnya beberapa waktu lalu.

Duduk menunggu sambil membaca buku pilihan gadis yang memakai outfit casualnya yaitu kaos hitam di balut jaket jeans,celana dasar hitam serta sneakers putih.

Selang 15 menit berlalu,akhirnya yang di tunggu datang mengahampiri

"Hoii udah nunggu lama ya hehe" sapa Thaya dengan suara yang lemah lembut gemulai

"Ehh nggak kok baru juga dateng" jawab Adin

Memperhatikan dengan teliti teman-temannya karna seperti ada yang tidak hadir di sini

"Ehh btw Belinda mana? Kok nggak bareng?" tanya Adin pada kedua temannya yang sudah duduk di dekatnya

"Katanya nggak bisa" jawab Bian, "Ada urusan penting" sambung Bian sambil berbisik

Adin hanya meng 'oh' kan ucapan Bian tadi

Mereka mulai focus membaca buku masing-masing dengan Thaya yang senyum-senyum sambil membaca buku pilihannya.

"Gilak ni orang" batin Adin

Bosan dengan buku bacaanya,Adin mulai berkeliling menyusuri ribuan buku yang terpajang di sepanjang lorong

Saat ia menemukan buku di salah satu lorong,gadis itu tidak sengaja bertemu Zanendra yang sedang membawa beberapa buku dalam pelukannya

"Haii Zann" sapa Adin dengan santai sambil mengahampiri Zanendra

"Eh hai juga Dinn" jawab pria dengan kaos hitam dan jeans hitam serta sepatu yang berwarna putih

"Kebetulan banget ya kita ketemu di sini" sambung laki-laki itu dengan raut wajah sedikit gugup

Adin sedikit terkekeh, "Hehe iya udah lama banget gak ketemu. Terakhir waktu kamu sama Rachel ke acara keluarga kan?"

"Hehe iyaa"

Saling melihat-lihat buku di hadapan mereka untuk menghilangkan rasa gugup,Adin tiba-tiba melontarkan satu pertanyaan yang membuat Zanendra berhenti memegang buku yang ada di rak

"Btw,lo masih kan sama Rachel?" tanyanya seraya menatap wajah tampan Zanendra yang tidak pernah berubah

Si pelaku terlihat gugup sambil menjawab pertanyaan Adin

"Emm gu-gue udah nggak lagi Din sama Rachel"

Adin yang sedang melihat-lihat buku seketika terkejut dan melihat ke arah Zanendra, "Lo ada problem sama Rachel sampe putus?"

"Nggak ada problem yang gimana-gimana sih. Gue aja yang udah nggak suka lagi sama dia" jawab nya dengan nada seperti tidak bersalah

Adin terkejut dan sedikit mendorong bahu Zanendra karna pernyataannya tadi. Ingin sekali ia merobek mulut Zanendra karna mengatakan hal yang dia anggap remeh

"EH GILA LO YA" ucapnya sedikit teriak

"Cuma karna lo udah nggak suka lagi sama dia,seenaknya lo mutusin dia?"

Sang pelaku hanya terdiam menundukkan kepala tanpa mengucapkan sepatah katapun

"Dulu gue ngerelain lo sama dia karna kalian berdua saling suka" ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca

"Gue nahan luka itu selama satu tahun dan gue berharap lo bisa buat saudara gue behagia,ternyata lo juga ngasih luka ke dia",air mata yang sudah ia bendung sebaik mungkin tiba-tiba meluncur begitu saja

"Gila lo! Lo emang gak pernah punya hati Zan. Setelah lo nyakitin gue,sekarang saudara gue sendiri yang jadi korban kedua"

"Gila lo Zan" ucapnya lalu pergi begitu saja meninggalkan Zanendra

"Din maafin gue!" ucapnya mencoba menghetikan Adin

...

Adin pergi ke tempat duduknya tadi dengan raut wajah kesal dan kecewa,mood nya sudah hancur saat ini

Adin mulai membuka halaman demi halaman pada buku yang ia ambil

Kedua sahabatnya saling tatap heran dengan apa yang terjadi pada Adin,yang tadi mood nya bak-baik saja tiba-tiba muram seperti ini

"Din,lo kenapa?" tanya Thaya membuka obrolan lagi dengan wajah penasaran,begitu juga dengan Bian

"Gue ketemu Zanendra di lorong buku"

Thaya dan Bian terkejut dan saling menatap satu sama lain

Dengan rasa penasaran yang semakin menjadi,Bian mulai bertanya lagi pada Adin

"Terus-terus dia ada ngomong sesuatu sama lo?"

Adin mengangguk,"Gue nanya gimana hubungan dia sama Rachel dan di jawab kalo mereka udah putus"

"WHAT!" Thaya sontak kaget dengan ucapan Adin barusan karna sepengetahuannya hubungan mereka berdua baik-baik aja belakangan ini

"Mending lo ceritain apa yang Zanendra ceritai sama lo tadi!!"

"Jadi gini..." Adin mulai menceritakan kejadian di lorong tadi dengan teman-temannya yang terlihat sangat hikmad memperhatikan

"Ehh anjir tuh rumput liar!!,bisa-bisanya dia habis patahin hati lo langsung patahin hati saudara lo. Gila kali tuh anak" ucap Thaya dengan umpatan handal nya

"Apa gue bilang,dari dulu si Zanendra begitu sifatnya" ucap Bian dengan nada santai, "Gak bakal puas baperin satu perempuan. Untung lo gak jadi sama dia Din Din,kalo jadi gak tau dahh gimana jadinya"

Adin cuma mengangguk-angguk

Sambil menutup buku yang sedang di baca nya,Thaya berkata "Apa gue bilang waktu itu,hubungan yang berasal dari patah hati perempuan lain nggak akan bisa bertahan lama"

Adin dan Bian saling mengangguk karna ucapan Thaya memang tidak salah

"Tapi gue kasihan sama Rachel,kalian tau kan sesuka apa dulu dia sama Zanendra. Tiba-tiba di giniin sama Zan,gue juga kecewa" ucap Adin yang turut iba dengan yang terjadi pada Rachel

"He'em,mungkin dia kena karma karna ngambil Zanendra dari lo"

Adin reflek menampol mulut Bian sedikit kuat, "Husstt gak boleh gitu omongan lo,Bi. Jodoh,maut,rezeki itu semua udah ada yang atur. Kita tinggal jalanin dan terima aja"

Tidak lama berbincang perihal tadi,akhirnya mereka memutuskan untuk keluar dan pergi ke café langganan mereka

...

"Hubungan yang berasal dari patah hati perempuan lain nggak akan bisa bertahan lama"

-Thaya Teguh

Nantikan chapter selanjutnya yaa

Jangan lupa vote dan komenn

Terima kasihh🤗

Salam dari Davian🤍

Davian & Pilihannya | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang