34 ~ Melamar

5 0 0
                                    

Setelah dua hari setelah kedatangan Kenan di Indonesia,ia mengajak Adin untuk pergi ke suatu tempat. Tempat dimana akan menjadi tempat paling istimewa di hidup mereka. Tempat di mana semua yang ingin Kenan ucapkan pada Adin akan tersampaikan di sana

Malam ini Kenan mengajak Adin pergi ke sebuah taman yang sangat indah karna di hiasi oleh lampu-lampu berwarna pastel. Laki-laki itu menutup mata Adin menggunakan sehelai kain berwarna maroon

"Kak Kenan,ini mau kemana?" Bisik Adin. Malam ini gadis itu memakai dress yang senada dengan warna lampu taman,dengan high heels berwarna putih

 Malam ini gadis itu memakai dress yang senada dengan warna lampu taman,dengan high heels berwarna putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ikut aja"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ikut aja"

"Jangan aneh-aneh ya kak!"

"Iyaa tenang aja,sini dikit ada lubang" tuntun Kenan

Tidak lama kemudian mereka berhenti. Adin tidak tau di mana tempatnya,tapi ia yakin mereka berada di tempat terbuka lantaran angin dingin yang menusuk kulit mulus nya

"Siap?" Tanya Kenan

"I-iya"

Deg

Ia kaget dengan pemandangan di depannya. Terdapat lahan hijau yang sudah di hiasi se menarik mungkin dan terdapat teman-teman sekaligus kedua keluarga mereka

"K-kak i-ini apa?" Tanyanya bingung

"Aduhh euyy geulis pisan neng Adin" goda Helma

"Jangan di embat" ketus Revan

"Sapa juga yang mau embat. Gue juga masih pengen idup kali"

Semua mata tertuju pada sepasang kekasih itu. Begitu banyak pujian yang keluar dari tutur kata mereka,membuat Adin merasa sangat malu karna menjadi pusat perhatian

"Sok,ga usah lama-lama!" Ucap bunda Liza agar mereka mempercepat proses berharga ini

Setelah mendapat izin dari orang tua Adin,ia langsung berlutut di hadapan gadis cantik itu

"K-kak" gadis itu semakin gugup

Di ambilnya kotak kecil bludru berwarna merah maroon dari sakunya. Kemudian perlahan ia membuka kotak itu yang memperlihatkan sebuah cincin berlian yang sangat indah walau sederhana

Davian & Pilihannya | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang