Lo tau,apa yang lebih menyakitkan
dari jarak?
Adin di antar oleh supir pribadinya menggunakan mobil milik ayahnya menuju Garden café. Selama di perjalanan,Adin sibuk membalik halaman demi halaman buku yang berjudul 'Untuk Matamu' karya Kharisma P. Lanang. Setelah beberapa saat membaca,ia menemukan sebuah kalimat yang menurutnya sangat relate dengan kisahnya saat ini. Kalimatnya berupa 'Apa yang lebih menyakitkan dari jarak? Kau dekat,namun tak tersentuh. Kau dekap,namun perasaan jauh'.
Ia menitikkan air mata karena mengingat akan kisahnya dengan Davian. Ia mencintai Davian. Tetapi hati Davian tidak tau untuk siapa saat ini. Davian belum mengetahui bahwa Adin mencintainya. Adin tidak ingin Davian mengetahuinya karna ia takut jika Davian tau,laki-laki itu akan menjauhi Adin seperti Zanendra dulu. Sudah cukup sakit Adin menerima semuanya dulu.
Jika di tanya apakah Adin masih mencintai Zanendra? Adin akan menjawab,iya Adin masih mencintai Zanendra. Tapi saat ini di sisi lain ada Davian yang bersamanya. Tidak mungkin ia membuka hati untuk laki-laki lain sedangkan Davian selalu ada untuknya.
Setelah berfikir terlalu jauh tentang hal itu,akhirnya mobil Adin sampai di tujuan. Adin langsung masuk ke dalam café dan melihat sekeliling ternyata ke tiga sahabatnya sudah berkumpul disana. Adin menghampiri mereka dan duduk disamping kanan Thaya dan berhadapan dengan Belinda.
Mereka memesan minuman seperti biasa,tapi kali ini Adin hanya memesan hot Americano karna ia tidak ingin sakit lagi. Setelah lama berbincang mengenai hal random yang mereka lalui,tugas-tugas yang menumpuk sampai memikirkan detik-detik ujian nasional,Adin akhirnya menyadari bahwa ada Davian yang duduk di pojok café sendirian menggunakan jeans hitam dan kemeja berwarna putih dengan lengan di gulung setengah.
Adin langsung menghubungi Davian agar Davian dapat melihatnya. Tidak lama,Davian melihat ke arah Adin dan melambaikan tanganya. Adin memberi kode pada Davian untuk bergabung dengannya. Akhirnya Davian membawa tas nya dan menghampiri mereka.
"Eh Davian,lo disini?" sapa Thaya sekaligus bertanya padanya
"Iya,gue barusan duduk di pojok sana" jawab Davian dengan santai dan rait wajah yang sedikit cuek
"Yaudah duduk sini" Adin menyuruh Davian untuk duduk di sebelah kanannya
Kami semua berbincang lebih ringan dari obrolan sebelumnya. Di saat yang bersamaan,Adin tidak sengaja melihat Belinda yang sejak tadi memandang Davian sambil tersenyum. Awalnya Adin hanya biasa saja,karna Belinda memang suka memperhatikan orang-orang yang tidak dekat dengannya. Walaupun kami ber lima satu kelas,tapi Davian tipe orang yang hanya akan melakukan hal-hal penting saja.
Di kelas,Davian jarang bergaul dengan anak-anak kelas. Biasanya ia akan membaca,mengobrol dengan teman sebangkunya dan berkomunikasi dengan Adin. Tapi bukan berarti Davian adalah anak yang pemalu dan lugu,Davian adalah ketua OSIS SMA Nusa Indah. Ia memiliki jaringan pertemanan yang luas.
...
Setelah menyelesaikan segala kegiatan di café,akhirnya mereka semua memutuskan untuk pulang. Davian menawari Adin apakah ia mau pulang bersama dengannya,tapi Adin bilang bahwa ia akan di jemput oleh abang sepupunya karna Adin akan pergi ke rumah neneknya selesai ini.
Di saat yang bersamaan,Belinda meminta tolong pada Davian untuk mengantarnya pulang karna ia tidak di jemput.
"Dav kalo Adin gak mau di anter lo pulang,boleh nggak gue yang minta anter pulang sama lo, soalnya bokap gue gak bisa jemput" pinta Belinda pada Davian dengan raut wajah yang sangat memohon
Thaya dan Bian saling tatap memasang muka heran,karna Belinda tipe orang yang tidak mau di antar jemput dengan orang yang tidak dekat dengannya
Davian hanya menatap ke arah Adin meminta persetejuan dan Adin hanya mengangguk artinya meng-iyakan.
"Iya. Tapi gue bisanya sampai halte deket rumah lo. Soalnya gue mau ke SMA" ucap Davian dengan nada sedikit cuek. Sebenarnya Davian enggan menerima permintaan Belinda,tapi Adin akan marah jika Davian tidak mengantar sahabatnya itu.
"Iya nggak papa Dav,yang penting lo anterin gue pulang" sahut Belinda,"bye guys gue pulang dulu" pamit Belinda pada teman-temannya.
Saat motor Davian sudah menjauh,Thaya dan Bian sedikit mengomel serta bingung dengan sikap Belinda. Karna Belinda tidak pernah melakukan itu apalagi dengan Davian yang noteben nya ia tau bahwa Adin menyukai Davian. Tapi Adin hanya bisa berfikir positif dan menenangkan teman-temannya.
...
Pukul 22.00 WIB Adin hanya memandangi langit yang penuh bintang lewat jendela kamarnya yang terbuka. Ia hanya termenung dan mengingat kejadian tadi siang di café. Ia berfikir apakah Belinda menyukai Davian. Tapi tidak mungkin,karna Belinda tau bahwa Adin menyukai Davian. Tidak mungkin Belinda akan mengambil Davian darinya seperti Rachel yang mengambil Zanendra darinya. Karna Adin tau bahwa Belinda sedang mencintai Arkan si kapten basket SMA Nusa Indah.
Malam itu di penuhi dengan kecemasan Adin. Dia berfikir apakah dia harus confess pada Davian agar Davian mengetahui cintanya. Tapi di sisi lain ia tidak ingin kejadiannya sama seperti dulu. Ia tidak ingin hubungan persahabatannya dengan Davian akan berakhir dengan luka.
Tepat pukul 23.15 WIB,Adin mendapat pesan dari sahabatnya Belinda. Adin membuka pesan itu. Ekspresi Adin langsung terkejut dan panik setelah membaca isi pesannya.
"Ternyata yang gue takuti...terjadi" ucap Adin dengan wajah lesu dan panik.
Duhh si Belinda kirim pesan apa nih
Adin kok jadi panik gitu yaa???
Liat aja kelanjutannya yaa bestie
Salam dari Davian🤍
![](https://img.wattpad.com/cover/302429982-288-k40757.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Davian & Pilihannya | Na Jaemin
Teen FictionAdinesa Edelweisesa seorang gadis berusia 17 tahun yang hatinya di patahkan oleh Zanendra Gajendra sahabat sekaligus orang yang ia cintai. Gadis yang harus menerima kenyataan bahwa orang yang ia cintai,menyukai saudaranya sendiri. Lebih dari satu ta...