26 ~ Rumah Eyang

4 1 0
                                    

Parkiran kampus pagi ini tidak terlalu padat dari biasanya,karna banyak mahasiswa/i yang mendapat jadwal siang

Laki-laki itu memarkirkan motor ninja merah nya di bawah rindangnya pohon ketapang. Beberapa mahasiswi melewatinya sambil membicarakan tentang dirinya dan Belinda

Davian menghela nafas malas, "Nggak usah gosip bisa nggak sih!" Ucapnya yang membuat kedua mahasiswi itu sontak melihatnya lalu pergi begitu saja. "Kayak nggak ada kerjaan aja" lanjutnya lalu pergi masuk

Melewati pintu masuk yang lebar dengan banyak tanaman di sekitarnya. Melewati meja resepsionis dan tidak sengaja mendengar sebuah obrolan,ia berhenti sejenak

"Eh Ken lo apa kabar?"

"Iya nih lama banget lo nggak masuk"

"Gue nggak papa,btw BEM gimana?"

"Aman,lo tenang aja"

Yup! Suara itu berasal dari Kenan dan beberapa temannya. Setelah kurang lebih 10 hari Kenan tidak hadir

Davian lalu pergi menghiraukan mereka. Tapi baru beberapa langkah ia berjalan,tiba-tiba ia berhenti kembali. Ia mendengar suara yang sangat tidak asing di telinganya. Suara yang dulu sangat sering ia dengar

"Kak Kenan!" Gadis itu mengangkat tangan memanggil sang pemilik nama

"Eh Adin,baru dateng?"

"Heheh iyaa" ucapnya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Adin.." batin Davian lalu pandangannya menuju ke arah mereka tanpa mendekatkan diri

"Kita duluan ya Ken,bye!" Beberapa temannya pergi meninggalkan Keenan untuk memberi ruang pada Adin

"Iyop!" Jawab sang empu

"Udah mulai kuliah lagi kak? Gimana masih ada nyeri nggak?" Tanya gadis itu sambil melihat luka yang di balut kemeja berwarna coklat

Laki-laki itu memegang lukanya, "Udah nggak ada nyeri lagi kok Din,heheh udah aman Alhamdulillah"

"Oohh syukurlah kalo gitu" jawab gadis itu sambil menyunggingkan senyum manis nya hingga kedua matanya tidak terlihat

Kenan yang gemas akan hal itu mencubit kedua pipi Adin geram

"A-aww kak Kenan lepas dong!" Gadis itu mencoba melepaskan tangan Keenan dari pipinya

Keenan lalu melepaskan cubitannya lalu tertawa ringan, "Abisnya saya gemes sama pipi kamu!"

"Kok 'saya' sih?!" Ucap Adin tidak terima karna ia lebih menyukai jika kak Kenan menyebut dirinya sendiri dengan sebutan 'kak Kenan' atau 'gue' ketimbang 'saya'. Aneh ya padahal orang-orang sangat menyukai jika ada laki-lakinya yang menyebut kata 'saya'

Keenan tertawa ringan, "Panggilan 'saya' 'kamu' lebih romantis tau" ucapnya sambil menunjuk dirinya dan Adin saat mengucapkan 'saya & kamu'

"Tapi kan kita nggak pacaran,kenapa harus romantis?!" Sindir gadis itu sambil membuang pandangannya

Kenan mendekatkan bibirnya ke telinga Adin yang membuat jantung sang empu berdetak lebih cepat, "Nanti.." ucapnya lalu memundurkan bibirnya

Di tempat yang tidak jauh dari mereka,Davian mengepal kedua tangannya saat Kenan membisikan Adin, "Berani-beraninya lo deketin Adin kayak gitu!" Gumamnya

Mereka berdua hanya tertawa ringan untuk menetralkan kejadian barusan

Masih berada di tempat itu,masih berdiri di tempat yang sama. Kenan menanyakan sesuatu padi gadis di hadapannya, "Din"

Davian & Pilihannya | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang