15 ~ Kejujuran Yang Menyakitkan

6 3 0
                                    

Kecewa

Jalan raya yang lumayan sepi karna semalam bandung kembali di guyur hujan. Memandangi jalan raya dari balik kaca mobil yang sedang di kendarai oleh bang Nata,sepupunya. Ia menempelkan pipinya di kaca mobil yang berembun. Dingin. Itu yang ia rasakan

Sepanjang perjalanan,gadis itu beberapa kali tersenyum karna mengingat kejadian kemarin bersama Davian.

"Woi! Napa lu senyam-senyum? Kesambet lu?!" tegur bang Nata sambil sedikit menoyor kepala gadis itu

"Apaan sih bang,sakit tauk!"

"Lagian lu senyum-senyum sendiri,ngeri gue"

"Sekarang tuh ya,banyak banget yang kesambet gara-gara melamun dan tiba-tiba senyum kayak lu. Ngeri gue" lanjutnya sambil menggidikkan kedua bahunya

Gadis itu merotasikan matanya sambil kembali menatap jalanan yang di genangi air hujan

...

Ruang kelas tampak lebih sepi di banding hari biasanya. Gadis itu bertanya pada dirinya sendiri kenapa hanya beberapa orang yang berada di kelas,padahal jam mata kuliah hari ini tinggal 5 menit lagi

Saat hendak menaruh tasnya di kursi kedua dari depan,ia melihat Abian sedang duduk di kursi paling belakang sambil bermain game online

"WOI BIAN!" teriak gadis itu di dekat telinga temannya itu hingga Bian sedikit tersentak

"ANJIR LO,NGGAK BUDEK GUE!"

"Hehe sorry,btw tumben yang lain pada belum dateng? Kan matkul di mulai 5 menit lagi" tanya gadis itu sambil melihat jam di tangannya

"Lo nggak baca WA apa gimana sih?"

"Nggak,emang ada apa?" tanya Adin dengan raut wajah yang sangat bingung. Pasalnya dari rumah tadi ia tidak membuka ponselnya dan menghidupkan data selulernya

"Mangkanya DIBACA ADIN DIBACA" teriak Bian sambil menunjukkan pesan dari ketua kelas mereka

Gadis itu tercengang setelah membaca pesan itu. Karna di sana ketua kelas memberi tau bahwa kelas matkul ini akan di undur yang tadinya pukul 9.30 WIB menjadi 10.30 WIB

"Salah satu kegunaan hp itu adalah untuk melihat berbagai macam pemberitahuan. BUKAN CUMA NGEDRAKOR DOANG"

"SET-"

"MULUT LO" ucap Bian sambil menepuk pelan mulut Adin

"ISTIGFAR DIN ISTIGFAR"

"Astagfirullah" ucap Adin mengikuti perintah Bian sambil mengelus dadanya

"Nah gitu bagus" ucap Bian sambil mengacungkan jempolnya

...

Saat asyik berbincang dengan Bian di kelas,tiba-tiba saja ia kebelet buang air dan langsung berlari ke toilet.

Sesampainya di toilet,ia langsung memasuki salah satu bilik. Betapa leganya gadis itu setelah membuang air

Setelahnya ia langsung menuju westafel untuk membersihkan tangannya. Saat sedang mencuci tangan,tiba-tiba ada yang menepuk bahu kirinya

Pukk

"ASTAGFIRULLAH!" sangking terkejutnya,ia tidak sengaja mengucapkan kalimat itu di toilet

"Eh Belindaa lo ngejutin gue aja sih!!" gadis yang sempat membuat jantungnya hampir pindah ke lutut itu adalah Belinda

"Hehe sorry"

Adin melanjutkan membersihkan tangannya,ia tidak menghiraukan Belinda karna ia berfikir kalau Belinda juga hendak pergi ke toilet untuk sekedar mencuci tangan atau membuang air

Davian & Pilihannya | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang