(part 22) together

154 18 0
                                    




______

Aku melihat mata indah itu perlahan terbuka sempurna, senyum ku menyambutnya dan aku rasa ia juga melihat ke arah ku, meski aku berada di belakang orang tua nya saat ini.

"nak syukurlah kamu sudah sadar, bagaimana perasaaan mu," tanya ibunya pada sang putri, aku masih belum mendekati dan memilih membiarkan orang tua dan anak itu saling melepas rindu walau nyatanya aku juga merindukan nya.

Tetapi Jennie hanya diam dan menatap ku begitu juga aku yang menatap nya penuh kerinduan aku tahu dia juga sama, namun perlahan aku melihat air mata nya menetes perlahan dari sudut mata indah nya, aku dan orang tua nya jelas panik apa ia merasa sakit lagi atau apapun itu.

Tetapi aku merasakan tangan ku di genggam oleh Tuan kwon, ia menarik lengan ku perlahan untuk mendekat ke ranjang di mana putri nya berada sekarang, aku mendekat menatap nya begitu juga ia yang menatap ku, namun kini tangis nya semakin terdengar, ia terisak dan aku panik begitu juga orang tua nya, karena itu akan membuat napas nya tersengal.

Aku menggenggam tangan nya, "J, hai tenang jangan menangis nanti napas mu tersengal," ucap ku lembut berusaha memberi ketenangan pada nya, dan tangan ku yang perlahan menghapus air mata nya meski itu sedikit susah karena ia masih memakai masker oksigen nya.

Namun perlahan tangis nya reda ia juga mulai bisa mengatur napas nya, dan tangis nya berhenti meski mata nya masih basah oleh air mata.

"Bagaimana keadaan mu hemm, kamu tidur terlalu lama dan aku merindukan mu," ucap ku lagi pada nya, aku sudah tidak peduli meski aku di tatap orang tua Jennie sekarang.

Dia hanya menatap ku seolah di sana tersimpan banyak luka, dan aku tidak tahu apa dan bagaimana cara ku menyembuhkan luka nya, itu membuat ku sakit hanya dengan sorot mata nya, "maaf" ucap nya singkat yang semakin membuat ku terenyuh mendengar nya.

Aku mengusap lembut rambut panjang nya yang indah, "tidak apa, jangan menangis jangan merasa bersalah aku di sini dan akan menemani mu," kata ku pada nya yang hanya di balas tatapan sendu.

Aku tidak tahu kenapa bisa aku mencintai gadis mudah di depan ku yang tengah terbaring sakit ini dengan sangat amat, saat aku tahu aku mencintai nya, aku hanya ingin fokus pada rasa ku yang mencintai nya dan hati ku yang memilih nya. J aku mencintai mu teramat sangat sungguh.

PURE LOVE

Sudah empat hari sejak Jennie sadar dan sepanjang waktu itu pula barista terus di sisi nona nya, tanpa berniat pergi, kedainya bukan dan itu di urus dua nakama nya, Taehyung bukan tidak bertanggung jawab hanya saja di dalam hati nya ia sudah berjanji akan menemani sang nona.

Meski keadaan Jennie juga sudah semakin stabil tetapi ia masih tidak di izinkan pulang, itu karena melihat kondisi Jennie yang sebelumnya jarang sekali anfal, hingga melakukan pemeriksaan menyeluruh pada Jennie.

Keadaan terhadap pasien jantung yang sudah di pasangkan ring sejak usia 12 tahun membuat nya jarang anfal dan ketika ia anfal membuat dokter yang mengurus nya memiliki spekulasi terhadap penyakit jantung nya, oleh sebab itu Jennie melakukan serangkaian pemeriksaan menyeluruh tentu saja itu atas izin Kwon Jiyoung.

Sore itu Taehyung mengajak Jennie ke taman rumah sakit agar sang nona tidak merasa bosan, ia mendorong kursi roda sang nona dan berhenti di bangku taman di antara bunga mawar yang tengah mekar.

"aku bisa berjalan padahal kenapa harus menaiki kursi roda?" tanya Jennie lagi ia tidak ingin awal nya tetapi Taehyung memaksa sang nona

"kita sudah membahas nya J," jawab Taehyung duduk berlutut di depan kursi roda sang nona

"kamu bisa duduk di kursi kenapa berlutut di depan ku," kata Jennie menatap barisa aneh

Tetapi bukannya menjawab Taehyung justru menggenggam tangan nona nya ia bekata, "kenapa gadis mudah seperti mu, terlihat sangat cantik meski tanpa riasan." ucap si barsita menggoda nona nya yang berhasil membuat Jennie tersipu malu.

"kamu dan mulut manis mu," kata Jennie sambil memukul pelan lengan barista di depan nya.

Hening di antara keduanya, di mana saat ini posisi nya tidak berubah Taehyung masih berlutut menatap sang nona, begitu pun sebaliknya yang mulai malu karena di tatap terus menerus oleh barista nya.

"emmm, bagaimana kedai mu, aku tidak pernah melihat mu meninggalkanku barang sebentar pun," tanya Jennie memulai pembicaraan

"ada dan masih buka." jawab barista singkat

"kamu tidak datang ke kedai mu apa itu tak apa?" tanya Jennie lagi

"tidak apa J, Jaemin hyung bisa mengatasi itu aku hanya tidak ingin meninggalkan mu," jawab barista ia tahu bahwa mungkin sang nona merasa bersalah akan itu.

"aku sakit dan kamu tahu akhirnya, apa kamu tidak ingin pergi aku tak apa," ucap Jennie lagi sendu

"tidak masalah, akhirnya juga aku akan tahu karena saat kita hidup bersama kamu harus membagi sakit mu dengan ku," jawab Taehyung lembut mengusap lembut rambut Jennie.

"hidup bersama, apa itu maksud nya pernikahan apa kamu akan menikahi ku?" tanya Jennie tidak percaya dengan pertanyaan sendiri

"ya jika kamu ingin, kamu tahu aku hanya seorang barista dengan kedai kopi kecilnya bukan," kata Taehyung lagi

"tidak masalah, karena aku mencintaimu," jawab Jennie cepat tanpa mengalihkan pandangan nya pada barista nya

Jennie menggenggam tangan barista nya," oppa dengar, aku tidak meminta terlahir seperti apa dan bagaimana karana fakta nya aku mencintai mu,"

"aku lebih mencintai mu J," kata Taehyung tersenyum menatap nona nya, barita berdiri ia memeluk Jennie dengan lembut merengkuh tubuh mungil itu di pelukan yang membuat nona nya merasa hangat.

"kita akan menikah saat kamu lulus sekolah apa kamu mau," tanya Taehyung lagi tanpa melepaskan pelukan nya, Jennie melepasakan pelukan itu dan menatap tidak percaya pada barista nya.

"secepat itu ini seperti mimpi," ucap Jennie yang membuat Taehyung tersenyum di sana dan kembali merengkuh tubuh mungil sang nona dalam pelukan nya, hening keduanya saling menikmati degup yang menjadi melodi tanpa irama itu di tengah keramaian yang terasa hening.

"hemm secepat itu, aku ingin mengklam mu segera, maaf karena tidak ada lamaran istimewa yang mungkin gadis mudah seperti mu memimpikan itu," kata barista lagi setelah hening beberapa saat.

"aku tidak masalah seperti apa itu asal itu kamu," jawab Jennie jujur karena bersama barista nya sudah cukup.

"aku akan mengatakan pada orang tua mu, dan kita akan memiliki empat bulan lagi sampai sekolah mu lulus, aku akan menunggu dan menemani mu," ucap barista menatap nona nya tulus dan penuh cinta.

"terima kasih karena mau menemani ku, maaf karena aku tidak sesempurna yang kamu pikir," ucap sang nona sendu ia tahu kekurangan nya.

"aku tidak berfikir kesempurnaan mu J, jangan bersedih untuk hal itu, aku hanya mencintai mu tidak peduli seperti apa kamu dan kamu hanya perlu tahu itu," jawab barista menatap sang nona yang kini sudah berkaca kaca dan siap menangis.

"peluk aku," pinta sang nona dan di angguki barista yang kini merengkuh tubuh mungkil itu sekali lagi dan mengusap punggung nona nya.

PURE LOVE

Seiring waktu gadis kwon itu sudah sumbu dan kembali ke sekolah nya, hanya saja ia tidak tinggal lagi di asrama nya, membuat Jiso sedih tentu saja, ia tidak tahu kemana sahabat nya itu menghilang hampir 2 minggu dan saat kembali ia harus berpisah dengan Jennie dari asrama.

Tidak ada yang memberi tahu kenapa dan hanya pihak sekolah saja yang tahu, mengenai Twins park keduanya sudah kembali ke New zealand dan tidak ada yang tahu alasannya.

Sedangkan si barista ia sudah kembali mengurus kedai nya, dan ketika sore ia selalu menemui sang nona di rumah nya hingga malam menemani sang nona ujar nya.

Sedangkan TIffany yang awalnya tidak setuju akhirnya mengikuti keinginan sang putri, begitu juga Jiyoung jika putri nya bahagia kenapa ia harus melarang itu, terlebih keduanya melihat setelah mengenal Taehyung, putri nya memiliki keinginan sembuh yang besar tentu saja itu membuat Tiffany dan Jiyoung merasa bahagia.

Dan kabar baik nya trasplantasi jantung Jennie akan di lakukan saat ia lulus sekolah, suasana hati yang baik membuat gadis Kwon itu memiliki kesehatan yang stabil pula, hingga Dokter mengatakan hal demikian meski Jennie masih harus mendapat pengawasan ketat dari dokter pribadi nya, gadis itu menerima dengan baik selagi ada barista nya di sana. Taehyung membawa bahagia lain yang sebelumnya tidak pernah ia rasa.

PURE LOVE (TAENNIE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang