Masih dengan hening di malam purnama yang indah, setelah membeli ikan pada ahjjusi nelayan, barista membawa nona nya ke suatu tempat yang sedikit ramai untuk membakar ikan nya.Taehyung di sana berdiri untuk menghidupkan api, setelah sebelumnya meminjam sebuah perapian dari ahjjuma yang untung nya itu di bolehkan. Sedangkan gadis mudah itu masih setia dengan pemikirannya.
Atau lebih tepatnya rasa terkejutnya kerika mendengar Taehyung berkata bahwa ia masa depan nya.
"J, mari mendekat kita bakar ikan nya," ucap barista setelah berhasil menghidupkan perapian nya
Jennie yang merasa terpanggil datang mendekat, merasa terkejut karena melihat nampan besar dengan ikan yang bahkan sudah di bumbui dengan berbagai rempah.
"eo, dari mana kamu mendapatkan itu semua?" tanya Jennie heran
"tentu saja aku memberinya pada Lee ahjjuma di sana," tunjuk Taehyung pada seseorang wanita tua yang memang terlihat seperti pedagang.
"kamu sepertinya tahu semua nama orang," ucap Jennie
Taehyung menatap nona nya dan tersenyum, "aku juga tahu kata lain dari mata mu," jawab Taehyung melirik Jennie seolah bertanya apa
Barista yang paham menjawab arti dari tatapan itu, "cinta. Ada cinta di mata mu tetapi aku tidak tahu di tunjukkan untuk siapa itu," lanjut barista yang seolah paham nona nya.
Membuat Jennie terkejut mendengar nya, lihatlah sang nona bahkan tersipu sekarang karena yang di katakan itu benar adanya.
"aku juga melihat cinta di mata mu, lantas untuk siapa itu di tunjukkan," tanya Jennie balik menatap dalam si barista
Tawa barista mengudara dengan keras, "jika aku katakan itu untuk seseorang yang memesan vvip dengan nama nona kim, apa kamu percaya J," kata Taehyung, kali ini ia bahkan tidak lagi membolak-balik kan ikan nya demi menatap nona nya.
"eo, siapa nona kim yang di maksud," tanya Jennie berusaha menahan senyum nya
"seorang gadis mudah yang imut, yang memanggil ku barista bar-bar, ah Jennie-ah. Tolong katakan padanya bahwa aku menyukai nya, ah anieyo, aku sudah mencintai nya bahkan." ucap barista santai tetapi si nona justru tersipu dengan itu.
Plakk...
Jennie memukul lengan barista lalu masuk ke dalam pelukan nya begitu saja, "kenapa tidak mengatakan nona kwon, dan justru nona kim, kamu tahu marga ku," ucap Jennie terisak
"oh apa kamu tahu orang nya J, katakan padanya bahwa aku mencintai nya, saat pertama kali melihat nya di bas saat itu," kata Taehyung lagi yang masih ingin menggoda Jennie
"cukup dan peluk aku saja," kata Jennie manja sambil terisak bahkan Taehyung bisa merasakan bahwa baju nya basa oleh air mata sang nona.
"haha, baiklah nona kwon jangan menangis, J dengar." ucap Taehyung yang kini berusaha mengurai pelukan nya itu.
"nona kwon, aku memang hanya seorang barista tetapi maukan kamu menjadi kekasih ku, karena aku jatuh cinta di bawah pesona indah mu, cantik mu dan segala hal tentang mu, aku tak bisa berkata banyak hanya saja intinya aku mencintai mu, sejak pertama kali melihat mu, dan aku merasakan cinta pandangan pertama itu dengan mu," kata Taehyung dengan tulus lalu si nona mengangguk dan kembali memeluk si barista.
Meski tidak merasakan cinta sejak awal, tetapi sejak awal ia bertemu Taehyung di bas, dan ia yang menggenggam tangan Taehyung saat panik attack nya datang, saat itu ia sudah merasa nyaman, terasa aneh karena ia bisa merasa tenang dengan orang asing pikirnya saat itu. Tetapi mungkin itu yang di nama kan takdir.
KAMU SEDANG MEMBACA
PURE LOVE (TAENNIE)
Ficção Geral"Kenapa aku merasa sakit bahkan ketika aku mencintai," kim Taehyung "Dan semua hal tentang nya selalu membuat ku menangis," Jennie kim Kisah cinta seorang barista dari Seoul yang harus rela meninggalkan kedai kopi nya demi sang nona, akankah kisah k...