(part 32) beautiful love

134 11 0
                                    





_______

Di sini aku berada, TS coffee tempat di mana pertama kali semesta membawa ku untuk bertemu barista ku, oh tidak. Tetapi tempat di mana aku menemukan sesuatu bernama kenyamanan, kalian pasti ingat bahwa aku bertemu barista ku saat di dalam bus yang di mana itu adalah perjalanan menuju ke kedai nya, bukankah semesta telah memberi restu untuk ku dan barista ku.

Tadinya Jaemin oppa akan menutup kedai agar tidak ada lagi orang yang datang selain yang di dalam, tetapi aku melarang nya karena aku ingin melihat barista ku menyeduh kopi lagi, oleh karena itu di sini aku berada di meja dekat jendela yang mana itu tempat yang memungkinkan untuk ku menatap barista ku.

Taehyung dengan appron hitam miliknya serta kaca mata pada hidung mancung nya tengah serius membuat kopi untuk pesanan, dan aku tidak akan pernah bosan membaca gerak bibir ny, meski aku tahu itu adalah nama ku hanya saja aku tetap suka melihat nya.

Sesekali mata kami bertemu dan dia akan melempar senyum kotak favorit ku, begitu pun aku yang akan melempar gumy smile andalan ku, aku bersyukur memiliki nya dia adalah cinta pertama dan semoga menjadi terakhir yang aku miliki.

Tetapi aku kemudian merasa haus dan dada ku sedikit nyeri, ini sebenar nya sudah terjadi sejak di pesawat ketika menuju korea, aku hanya belum saja bicara pada Taehyung, mungkin karena aku tahu dia mungkin akan panik jika aku menceritakan nya.
Aku sudah biasa merasakan ini sebelum nya, jadi aku pikir itu tak apa aku memang sakit bukan, sungguh aku sudah sangat biasa dengan sakitnya, aku sudah melewati nya aku yakin aku akan baik-baik saja.

Tangan ku dengan reflek mengusap perut ku yang masih rata ini, di sana ada kehidupan lain yang selalu aku inginkan, Tuhan begitu baik pada ku bukan, dan ketika aku mengatakan aku ingin memiliki nya saat penerbangan ke paris, Tuhan menghadirkan nya dengan cepat dan aku bersyukur untuk itu, meski saat itu aku harus berdebat dengan Taehyung.

Saat itu bukan aku tidak tahu bahwa kehamilan ku beresiko aku jelas tahu, saat itu yang aku pikirkan adalah apakah aku akan sangat kejam membunuh kehidupan yang di mana itu adalah dara daging ku sendiri, meski mungkin aku masih mudah tetapi aku benar-benar siap memiliki nya sungguh.

"tak usah khawatir baby, momy akan merawat mu dan menjaga mu, meski itu hanya sampai kamu lahir," ucap ku seorang diri sambil mengusap perut ku, yang tanpa sadar air mata ku jatuh, entah lah segala tentang baby dan ketakutan ku jika tidak bisa melihat nya saat lahir adalah hal yang selalu membuat ku lemah.

__________

PURE LOVE

Sedangkan di sisi lain Taehyung yang tengah berada di meja barista nya tak pernah lupa untuk selalu menatap sang nona demi memastikan nona nya baik-baik saja, sampai tidak lama kemudian dahi nya mengerut heran saat mendapati nona nya meneteskan air mata nya, dan itu jelas terlihat dari sudut padang mata tajam nya.

"Jaemin hyung, bisa tolong gantikan aku," kata Taehyung sedikit gelisah, Jaemin mengangguk dan langsung menggantikan posisi bos nya.

Taehyung berjalan perlahan menuju meja di mana sang nona berada, "J. kamu baik-baik saja?" tanya Taehyung setelah berada di depan istri nya

Jennie menatap barista nya lalu tersenyum hangat, "aku berfikir bagaimana rasanya saat ia sudah bisa menendang nanti, aku tidak sabar dan tanpa sadar aku menangis, aku-baik saja Tae jangan khawatir," kata Jennie menjelaskan

Taehyung tahu istrinya selalu khawatir begitu juga dirinya, ia mendekap istri kecil nya itu dalam pelukan hangat yang ia miliki, tidak peduli apakah para pelanggan memperhatikan keduanya atau tidak.

"aku juga tidak sabar melihat nya menendang perut mu lembut," balas Taehyung yang kini juga ikut meneteskan air mata nya, tetapi dengan segera ia menghapus nya ketika Jennie mengatakan

PURE LOVE (TAENNIE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang