Pagi berikut nya di mana Taehyung yang kali ini bangun lebih awal, ia berjalan ke arah ranjang Jennie yang masih terlelap dalam mimpi nya, lalu tersenyum dan mencium dahi Jennie, selama hampir satu minggu di rumah sakit baru semalam Jennie bisa tidur dengan nyenyak, tanpa mengelu sakit pinggang atau bolak balik kamar mandi karena ingin pee.
Taehyung menyiapkan dirinya sendiri di kamar mandi, dan setelah nya ia keluar untuk ke cafetaria rumah sakit untuk membeli makanan, Taehyung meminta orang tua Jennie sahabat dan dua nakama nya untuk tidak datang lebih dulu dan membiarkan Taehyung mengurus Jennie seorang diri, ah tepat nya, membiarkan Taehyung dan Jennie hanya berdua, mereka memiliki waktu berdua nya bukan.
Dan beruntung nya Jiyoung dan Tiffany setuju akan itu begitu juga yang lain nya, ini bahkan masih terlihat terlalu pagi, bahkan itu masih pukul 6.Ks, dan Taehyung justru sudah berada di cafetaria.
"ahjjuma. boleh berikan aku satu kopi dan garlic bread nya," kata Taehyung pada seorang penjual di cafetaria itu
Taehyung memilih untuk duduk di salah satu bangku yang terdapat di sana, ternyata suasana pagi di cafetaria rumah sakit terlihat cukup ramai, padahal sebelum nya Taehyung pikir mungkin ia akan menjadi yang datang untuk mencari makan.
Si barista terkekeh kecil di sana, saat kini ia tengah mencium aroma kopi yang tadi ia pesan.
"dengan sebuah kopi aku memiliki luka dan bahagia, aigo hidup memang misteri," monolog nya di sana seorang diri
Taehyung memutuskan untuk kembali ke ruang rawat istri nya itu, setelah sarapan pagi nya habis, sebenar nya itu pertama kali nya Taehyung keluar tanpa memberi tahu Jennie yang masih tertidur, oleh sebab itu Taehyung tidak bisa berlama-lama takut sang nona sudah bangun pikir nya.
Namun saat memasuki ruang rawat mewah itu, Taehyung di buat khawatir ketika melihat Jennie yang berkeringat dan tidak nyaman dalam tidur nya, yang membuat nya berlari ke arah ranjang Jennie.
"hey bangun sayang, Jennie bangunn," kata Taehyung mengusap rambut Jennie
"J, hey bangun sayang Jennie kim." kata Taehyung lagi sedikit keras dan itu berhasil, Jennie bangun dengan napas yang menderu bahkan kini ia sudah menangis dan memeluk Taehyung erat. Dan sekali lagi Taehyung merasa bersalah karena pergi tanpa memberi tahu nona nya.
"ada yang sakit ayo katakan J?" tanya Taehyung lembut
Namun bukannya menjawab, Jennie justru semakin menguatkan pelukan nya, suara isak tangis kini makin terdengar dari nona nya, Taehyung merasa bingung namun juga ia merasa panik dan takut, hingga ia memaksa untuk melerai pelukan nya.
"tidak. Jangan lepas hanya peluk aku saja hubby," kata Jennie lirih
Taehyung mengalah dan membiarkan posisi itu selama hampir 20 menit, sebelum akhirnya Jennie sendiri yang melepas pelukan nya itu.
"sudah lebih baik, ada apa sayang kenapa kamu menangis, apa kamu mimpi buruk," tanya Taehyung beruntun, sambil mengusap air mata dari mata indah nona nya yang terlihat sayu.
"hemm, aku bermimpi buruk, aku melihat aku kamu dan baby di taman yang indah, tapi kemudian orang-orang asing datang membawa mu pergi, saat aku ingin mengejar mu kamu justru pergi dan aku menangis dengan baby," kata Jennie memberi tahu barista nya, dengan rasa takut yang masih terlihat jelas di mata cantik nya itu.
Taehyung tertegun karena itu, namun sebisa mungkin ia tetap tersenyum agar sang nona pun tidak semakin larut dalam mimpi nya, meski fakta nya ia juga merasa takut dengan mimpi istri nya, mungkin kah akan ada yang pergi di antara mereka.
Taehyung kembali membawa Jennie dalam pelukan nya, "aku tak akan pergi kemana pun. jangan takut," kata Taehyung mengusap bahu Jennie agar merasa tenang. Taehyung bahkan mencium seluruh wajah Jennie membuat sang istri menutup mata karena itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PURE LOVE (TAENNIE)
Fiction générale"Kenapa aku merasa sakit bahkan ketika aku mencintai," kim Taehyung "Dan semua hal tentang nya selalu membuat ku menangis," Jennie kim Kisah cinta seorang barista dari Seoul yang harus rela meninggalkan kedai kopi nya demi sang nona, akankah kisah k...