_________Mata hari pagi mengusik tidur ku, aku perlahan membuka mata ku dan ada sebuah tangan kekar melingkar memeluk ku erat ah aku tahu itu siapa, bersyukur rasanya karena pagi ini pun aku masih di bangunkan di samping barista kesayangan ku.
Aku mengusap tangan nya yang berada di perut ku perlahan dan Taehyung mulai merasa terusik dengan gerakan kecil yang ku buat, tetapi barista ku ini bukannya bangun justru ia malah menguatkan pelukan nya pada ku.
"Tae bangun ini sudah pagi sayang," kata ku yang kini sudah berbalik ke arah nya, untuk mengusap rahang tegas miliknya.
Perlahan mata nya terbuka ia menatap ku lalu tersenyum dengan indah pada ku, senyum yang selalu membuat ku merasa berdetak lebih cepat, senyum yang selalu membuat ku merasa menjadi lebih hidup.
Taehyng duduk dan aku pun sama, kemudian ia mengerakkan badan nya ke kanan dan ke kiri aku terkikik melihat nya, ia pasti merasa lelah karena harus tidur miring semalaman, ia kemudian menatap ku dan mengusap perut ku lembut.
"morning baby, morning momy," sapa nya sambil mencium perut ku dan kemudian mencium bibir ku lembut.
"morning to you dady," balas ku ia tersenyum dan berdiri untuk membantu ku juga berdiri
"aku masih sanggup berdiri sendiri Tae," kata ku karena ia bertingkah seolah aku sedang hamil besar yang kesusahan saat berdiri, sungguh berlebihan bukan.
"aku tahu, hanya saja aku ingin selalu memanjakan mu apa salah?" balas nya dan aku justru tertawa mendengar nya seperti itu, lucu bukan karena dulu saat awal ia gemar sekali menggoda ku.
"aku membereskan ini dulu, kamu ingin menunggu atau pergi ke kamar mandi yang ada di ruangan ku lebih dulu J," tanya nya menatap ku
"keruangan mu saja aku ingin mandi," jawab ku dan ia mengangguk lalu memberikan kunci ruangan nya pada aku, aku menerima nya tetapi sebelum pergi aku meminta perlukan dan ciuman nya lebih dulu.
_______
PURE LOVE
Klikkk..
Suara kunci yang berhasil di buka Jennie memasuki ruangan Taehyung untuk pertama kali nya, karena sebelumnya ia tidak pernah memasuki ruangan pribadi Taehyung tetapi lihat sekarang bahkan ia memegang kunci nya.
Namun saat akan melangkah menuju kamar mandi, Jennie merasa sesak pada bagian dada kirinya dan sialnya ia tidak membawa obat nya.
"tidak kamu kuat Jennie," kata nya dengan lirih sambil memegang bagian di mana jantungnya berada
Jennie memilih untuk mendudukkan dirinya di kursi yang ada di ruangan Taehyung, menenangkan dan menarik napas nya perlahan meski itu terlihat begitu paya, karena deru napas nya yang terus memburu berat.
Air matanya bahkan sudah membasahi mata kucing indah nya, tangan kiri nya memegang dada nya dan tangan kanannya memegang perut nya yang ikut bergejolak seolah sang janin juga ikut merasakan kesakitan sang ibu.
"momy akan kuat untuk mu nak jadi mari berjuang bersama," gumam nya lirih dengan air mata yang terus keluar, rasanya sakit dan Jennie tidak ingin suami nya tahu, sekali lagi ia menarik napas nya yang tersenggal itu.
Hingga setelah beberapa menit Jennie melawan rasa sakit nya, perlahan rasa sakit nya pun mulai memudar membuat nya memejamkan mata erat dengan air mata yang masih ada pada sudut mata yang juga menetes ke pipi nya, bertepatan dengan itu Taehyung masuk ke dalam ruangannya.
Taehyung menatap Jennie penuh tanya menelisik keadaan istri kecil nya yang masih memejamkan mata, yang seketika membuat rasa panik itu datang pada Taehyung, membuat nya berjalan cepat menghampiri sang nona yang terduduk di kursi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PURE LOVE (TAENNIE)
General Fiction"Kenapa aku merasa sakit bahkan ketika aku mencintai," kim Taehyung "Dan semua hal tentang nya selalu membuat ku menangis," Jennie kim Kisah cinta seorang barista dari Seoul yang harus rela meninggalkan kedai kopi nya demi sang nona, akankah kisah k...