Hari baru datang, sudah tiga hari sejak kejadian di caffee nya hari itu, Taehyung bahkan sudah bersikap seperti biasa lagi, meski tidak ada yang tahu bagaimana hatinya, dan beruntung nya dua nakama nya tidak bertanya, keduanya sadar bahwa itu masalah pribadi sang bos. Hingga rasanya tidak layak saja keduanya bertanya, jika bukan Taehyung sendiri yang mengatakan nya."hyung, aku akan pergi ke pasar untuk membeli biji kopi," beri tahu Taehyung pada Jaemin, sesaat ketika pintu Caffee nya terbuka memang itu sudah jadwal nya si barista ke pasar untuk mengambil biji kopi pesanan nya.
"Kamu pergi seorang diri," tanya Jaemin menatap Taehyung
"begitulah, dan mungkin jika beruntung aku akan bertemu gadis cantik untuk menemani ku haha," kata si barista
Ini masih cukup pagi di hari rabu, Taehyung dan dua nakama nya selalu datang awal di hari rabu, karena si barista memiliki jadwal mengambil biji kopi di pasar.
"baiklah aku mengerti, hati-hati dan perhatikan roda mu Tae agar tidak salah tujuan," kata Jaemin menggoda bos nya.
"kamu dan rasa peka mu adalah yang terbaik hyung," balas Taehyung dengan acungan jempol.
"Bos sangat aneh akhir-akhir ini, bukankah dia tidak pernah memberi tahu sebelum nya jika akan ke pasar, jelas saja kita sudah tahu itu, bukan begitu hyung," ucap Junkyu menatap Taehyung yang berjalan ke arah Trump nya dengan senyum yang tidak pudar. Itu aneh pikir nya.
"Seseorang tengah jatuh cinta, jadi jangan mempertanyakan hal-hal aneh yang sering terjadi," kataJaemin.
"Ah sudahlah, kamu pasti akan bertanya banyak lagi. Sekarang cepat gerakkan kaki mu dan mulai bekerja," kata Jaemin lagi membuat Junkyu berdecak kesal.
Taehyung berjalan ke arah Trumps nya dengan senyum yang tidak pudar. setelah ia menduduki Trump kebanggaan pandangan dari mata tajam nya menatap jalan di depan nya jauh.
"baiklah mari berburu biji kopi terbaik dunia," ucap nya penuh semangat.
Trump yang di bawah nya melaju dengan standar di jalan kota Seoul yang terlihat padat pagi ini, hingga Trump nya berhenti di persimpangan jalan lampu merah.
"apa kabar dengan nya," gumam nya
Dan setelah lampu merah berubah hijau, Trump yang seharusnya melaju ke depan justru berbelok menuju Anyang, kalian pasti tahu untuk apa itu.
Setelah sampai di depan Asrama Anyang, di mana semua murid tengah bergegas menuju sekolah yang berada di sebrang jalan, Taehyung yang sudah melihat seorang yeoja mudah langsung menyapa nya.
"oh hai nona," sapa Taehyung pada seorang yeoja yang ia halangi jalan nya.
Yeoja itu menatap nya kesal, terlebih senyum yang terlihat menyebalkan itu pikir nya, "apa kau datang untuk 5000 won mu?" tanya Jennie dan ya gadis itu Jennie siapa lagi yang memiliki hutang 5000 won pada si barista.
"hemm, anggap saja begitu, nona kim anda tidak datang dalam 24 jam, bukankah anda melanggar peraturan yang di sepakati," lata Taehyung dengan memasang muka serius nya.
"lalu apa mau mu, apa kau akan membawa ku ke penjara begitu," ucap Jennie angkuh dan kesal di saat bersamaan.
"tadi nya aku berfikir begitu, tapi aku rasa itu akan menjadi masalah besar untuk gadis mudah seperti mu, terlebih kau masih sekolah. Jadi sebagai ganti nya, bisakah kau ikut dengan ku," kata Taehyung menatap Jennie serius sedangkan yang di tatap terlihat mulai resah.
"apa kau baru saja meminta ku untuk membolos sekolah, aku akan membayar mu sekarang, jadii ka.." ucapan Jennie terpotong.
"ah tidak tidak nona kim, kau sudah membuang segala waktu berharga ku untuk menagi mu, dan anggap saja aku meminta mu bolos untuk mengganti segala kerugian ku, aku yakin itu tidak masalah untuk mu atau aku akan benar-benar menuntut mu," ancam Taehyung lagi dengan seringai yang menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PURE LOVE (TAENNIE)
Ficción General"Kenapa aku merasa sakit bahkan ketika aku mencintai," kim Taehyung "Dan semua hal tentang nya selalu membuat ku menangis," Jennie kim Kisah cinta seorang barista dari Seoul yang harus rela meninggalkan kedai kopi nya demi sang nona, akankah kisah k...