Taehyung sampai untuk menyamakan langkah nya dengan sang nona yang tengah merajuk, meski gadis itu berlari awalnya namun langkah besar Taehyung berhasil mengejarnya dengan mudah."kenapa kau mengikuti ku," tanya Jennie kesal, yang justru semakin mempercepat langkah nya.
"apa, kau akan ke mana, kau datang degan ku, jadi sudah kewajiban ku untuk membawa mu juga kembali," jawab Taehyung tidak ingin kalah. Jennie berhenti untuk bicara dan menatap sang barista.
"aku bisa pulang sendiri, aku sudah menemani mu sebagai ganti hutang ku, meski aku bisa membayar nya dengan uang, dan kenapa kau terus menindas ku sekarang," bentak Jennie kesal, ia lelah dan sekarang ia harus berdebat yang membuat air mata nya jatuh tanpa gadis itu minta.
Melihat air mata yang keluar dan gadis di depannya, yang kini tengah menunduk membuat si barista tidak sampai hati menggoda sang nona lagi, dan saat ini ia bahkan merasa bersalah untuk itu.
"hai hai, sudah jangan menangis, aku minta maaf sungguh," ucap Taehyung, tetapi itu tidak membuat Jennie berubah dari posisi nya yang berjongkok menangis saat ini.
Dengan itu Taehyung menarik Jennie untuk berdiri dan memeluknya, entah kenapa ia tak suka melihat gadis di depan nya menangis terlebih itu karena nya.
"aku minta maaf. tolong berhenti menangis nona," kata Taehyung lagi. Tetapi sang nona masih terisak di sana, ia tidak menolak saat barista yang menjadi alasan nya menangis memeluknya, dan entah kenapa ia juga merasa nyaman dengan pelukan itu.
PURE LOVE
Setelah hampir sepuluh menit menangis di dada bidang si barista, membuat Jennie sedikit tenang. Tetapi meski tangis sang nona sudah mereda Taehyung seolah enggan melepas pelukannya pada sang nona.
"Sudah merasa lebih baik?" tanya si barista lembut, yang hanya mendapat anggukan dari sang nona di pelukan nya, perlahan Taehyung melepas pelukan itu meski berat.
Ia menatap sang nona dengan jejak air mata di sudut mata kucing indah milik sang yeoja, dengan ibu jari nya Taehyung menghapus sisa air mata itu dengan lembut, mengusap pipi mando sang nona yang juga basa oleh tangis nya.
"aku minta maaf, aku tidak bermaksud seperti itu, tolong maafkan aku," ucap barista tulus dan penuh sesal. Yang membuat Jennie akhirnya melihat sisi lain dari barista di depannya, seorang pria yang penuh kasih dan hangat pikir nya.
"aku hanya kesal karena kau menggoda ku, jangan lakukan itu, atau aku akan marah dan tidak ingin bertemu dengan mu lagi," kata Jennie memajukan bibirnya, yang kini terlihat lucu di mata sang barista dan siapa saja yang melihat nya sungguh.
"oh. Apa kita akan bertemu lagi?" goda barista, lihat Taehyung bahkan masih menggoda yeoja mudah itu.
"lihat kau memulai lagi," ucap Jennie kesal.
"haha, arraseo mianhe jangan marah dan mari bertemu lagi nanti, kau bisa datang ke kedai ku kapan saja, oh dan kau bahkan bisa memanggil ku oppa jika kau mau," ucap Taehyung balik yang memberikan senyum kotak andalannya pada sang yeoja.
"ckck. Kau bahkan tidak cocok di panggil oppa, kau barista bar-bar yang menyebalkan apa kau sadar itu?" kata Jennie ketus.
"haha, baiklah terserah kau saja, sekarang ayo pulang," ajak Taehyung memegang tangan Jennie. dan aneh nya kali ini gadis mudah itu tidak menolak.
Sepertinya pelukan itu membuat suasana dan hati seorang gadis mudah itu berubah, "kenapa aku suka saat ia menggenggam tangan ku" batinnya yang kini sudah tersenyum tipis melihat ke arah tangan nya.
PURE LOVE
Sepanjang jalan dengan Trump yang melaju sedang, dua manusia berbeda usia itu hanya diam, seolah angin telah memberi kisah lain dari perjalanan yang entah apa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PURE LOVE (TAENNIE)
Ficção Geral"Kenapa aku merasa sakit bahkan ketika aku mencintai," kim Taehyung "Dan semua hal tentang nya selalu membuat ku menangis," Jennie kim Kisah cinta seorang barista dari Seoul yang harus rela meninggalkan kedai kopi nya demi sang nona, akankah kisah k...