P e n y e m a n g a t

8.2K 177 11
                                    

"Kayak simpelnya tuh gini, disaat pemikiran lo aja gak yakin akan diri lo sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kayak simpelnya tuh gini, disaat pemikiran lo aja gak yakin akan diri lo sendiri. Tapi diatas sana, Tuhan selalu bilang ke malaikat kalau lo itu ciptaannya yang terbaik."
~Namira Lucy Wibisana~



•____________________•

"Ceca?" Panggilan cempreng itu memenuhi gendang telinganya.

Namira Lucy Wibisana namanya, sahabat kuliah satu-satunya yang ia punya. Namira langsung menghampirinya yang sedang membaca buku di taman kampus. Wanita blasteran Sunda dan Korea itu memeluknya dengan erat.

"Sorry, minggu lalu gue gak dateng dan gak ada di samping lo disaat lo pasti butuh gue," ujar Namira dengan wajah sendu dan menyesal.

Ceca memaklumi karena minggu lalu sahabatnya itu sedang berada di Paris sebagai kontestan seni terpilih dari kampus mereka. Lucunya mereka sebenarnya beda jurusan, Namira mengambil jurusana desain komunikasi dan visual. Sedangkan ia akuntansi. Mereka bertemu saat masa-masa orientasi dulu dan masih langgeng bahkan hanya Namira yang dekat padanya di kuliahan.

"Gapapa Mir," ujar Ceca dengan senyum paksanya.

Ia kembali melanjutkan bacaan bukunya. "Kalo ada yang mau diceritain cerita aja Ca, jangan ditahan,"

Ceca menghentikan bacaan bukunya, Namira memang sosok yang paling mengerti Ceca. "Aku..." kalimat Ceca tertahan di tenggorokan. "A-aku gak kuat Mir," ujar Ceca pada akhirnya.

Namira memeluk sahabatnya itu dan mengelus punggung Ceca dengan usapan pelan. "Rasanya a-aku pengen ikut mereka aja," keluh Ceca dengan air mata yang menetes membasahi pipi namun langsung diusapnya cepat.

Namira memegang pundak Ceca dan mendorongnya agar pelukan keduanya terlepas lalu menatap Ceca. "Ca lihat gue," pinta Namira yang langsung Ceca turuti. Mata sembab Ceca menatap mata tegas Namira. "Tau gak kenapa Tuhan ngasih cobaan yang berat kayak gini ke elo?" Tanya Namira.

Ceca membalasnya dengan gelengan. "Mungkin karena aku banyak dosa?" Tanya Ceca dengan polos dan bingung. Tapi, sejujurnya ia sering mempertanyakan hal seperti yang Namira tanyakan di kepalanya selama seminggu terakhir ini.

"Karena Tuhan tuh tau kalau lo itu kuat Ca. Lo bisa melewati ini, lo bisa menghadapi ini. Kayak simpelnya tuh gini, disaat pemikiran lo aja gak yakin akan diri lo sendiri. Tapi diatas sana, Tuhan selalu bilang ke malaikat kalau lo itu ciptaannya yang terbaik. Jadi jangan nyerah oke? Ada gue Ca!"

Ceca tercengang mendengar kalimat-kalimat yang keluar dari bibir Namira. Namira benar, ia masih punya Tuhan. Kenapa Ceca bisa lupa akan hal itu?

Mad Dogs (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang