E m p a t p u l u h

5.9K 158 27
                                    

••••____________________•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




•____________________•

Satu bulan kemudian

Mereka sedang asik telfonan sudah kurang lebih satu jam. Gaxel baru saja menceritakan kegiatannya pada hari itu, setelah itu Ceca lah yang bercerita mengenai kuliahnya. Hari-hari Ceca tetap berwarna karena Gaxel menepati janji untuk menelfonnya saat pria bertato itu tidak sibuk.

Gaxel selalu meluangkan waktunya untuk Ceca, jadi setiap hari mereka tidak pernah absen telfonan dan bertukar kabar lewat pesan. Hati Ceca benar-benar menghangat karena mulai ada ruang untuknya di hidup Gaxel.

 Hati Ceca benar-benar menghangat karena mulai ada ruang untuknya di hidup Gaxel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ceca bangkit dari posisi tengkurapnya lalu menuju meja belajarnya. Wanita itu teringat kalau tidak bisa lama-lama bersantai karena ia harus mengerjakan tugas-tugas yang menunggunya.

"Aku sambil ngerjain tugas ya kak," izin Ceca sembari tersenyum pada layar yang menampilkan wajah Gaxel yang mengangguk.

"Kayaknya ada yang belum lo bilang ke gue," ujar Gaxel seolah mengingatkan Ceca saat istrinya itu mulai sibuk dengan tugas.

"Apa?" Tanyanya dengan kening berkerut.

"Entahlah, mungkin ada sesuatu yang belum lo bilang ke gue,"

Ceca berekspresi bingung dengan menopang dagunya. "Gak ada," balas Ceca dengan gelengan kepala.

Gaxel bangkit dari duduknya menuju jendela. "Oh jadi lo berniat untuk gak izin ke gue?" Tanyanya dengan nada kecewa.

 "Oh jadi lo berniat untuk gak izin ke gue?" Tanyanya dengan nada kecewa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mad Dogs (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang