D u a p u l u h t u j u h

5.9K 161 24
                                    

(Syesya Raiden Askala) ••••___________________•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Syesya Raiden Askala)



•___________________•

Hari itu Gaxel terluka cukup parah karena bertemu beberapa belasan anggota adelaide yang menghadangnya di jalan. Mereka membalas penderitaan Yosef dan Mileno yang hampir di buat mati oleh Gaxel. Namun, untungnya Gaxel berhasil kabur dengan mobilnya walaupun wajahnya sudah penuh luka. Sepanjang jalan ia hanya bisa mengumpat dan memukul stir di hadapannya.

"Bangsat! Beraninya mereka nyerang rame-rame pas gue lagi sendirian!" Teriaknya murka sembari mengetatkan rahangnya.

Gaxel mengingat-ingat wajah mereka, namun lagi-lagi wajah mereka berbeda dari yang pernah menyerangnya sebelum-sebelumnya. Pria bertattoo itu bertanya-tanya sebenarnya berapa banyak jumlah mereka? Karena Gaxel tidak pernah bertemu dengan satu wajah yang sama lebih dari satu kali.

"Fuck! Gue harus nambah pasukan penyerang!" Umpatnya lagi. "Mereka bisa jadi jutaan orang, lebih banyak dari pasukan gue dan Garry kalau digabungin," ujarnya lalu memukul stir mobilnya lagi.

Ponselnya berdering, pria itu langsung mengangkatnya tanpa melihat siapa si penelfon. "Assalammualaikum kak, alhamdulillah kak Gaxel jawab telfon aku," Suara lembut menyapa membuat Gaxel langsung melihat ponselnya.

Helaan nafas pria itu keluar begitu terdengar frustasi. Seharusnya ia tahu tanpa dilihat pun suaranya sudah khas sekali. Gaxel mengeraskan rahangnya sejenak sembari menyugar rambutnya kebelakang.

"Why?" Tanyanya.

"Kok gak jawab salam aku?"

"Waalaikumsalam," Gaxel memutar bola matanya malas mendengar pertanyaan itu.

"By the way aku nelfon karena mau bilang kalau kak Gaxel ingkarin rules kita," ujar wanita itu yang bisa Gaxel tebak sedang memasang wajah cemberutnya. Ya, si penelfon adalah istrinya a.k.a Ceca.

"Rules yang mana?" Tanyanya dengan kesal.

Gaxel benar-benar tidak tahu apa yang Ceca bicarakan. Fikirannya benar-benar sedang kacau.

"Rules dari aku yang nomer 5..."

"Yaudah sebutin aja gue lupa!" Bentaknya tak sabaran karena Ceca terlalu bertele-tele.

"Sabar, aku juga mau nyebutin tapi kak Gaxel motong ucap..."

"JANGAN KEBANYAKAN BASA-BASI BANGSAT!" Omelnya lalu membanting ponselnya ke dashboard depan.

Membiarkan panggilan tersebut tetap menyala. Gaxel menancap mobilnya begitu kencang tak peduli dengan klakson-klakson di sekitar yang menegurnya.

Mad Dogs (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang