D u a p u l u h s e m b i l a n

7K 157 38
                                    

(Gaxel Raiden Askala)••••____________________•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gaxel Raiden Askala)



•____________________•

Sudah terhitung empat bulan lebih Gaxel sibuk business tour, Ceca sudah terbiasa sendirian di mansion. Sesekali ia ke rumah Gracia untuk menginap atau hanya main sebentar untuk memberikan masakan buatannya. Tak lupa berkunjung ke makam kedua orangtuanya.

Awal-awal Gaxel pergi ia merasa berat dan kesepian dalam beberapa waktu, namun lama-lama ia terbiasa. Sebab Ceca tidak sendirian saja di mansion, ada beberapa art dan satpam yang siap sedia membantunya. Ceca sudah mengenal mereka semua dengan baik dan mereka juga sangat baik padannya. Terkadang mereka melakukan piknik kecil di hari sabtu atau minggu di dekat paviliun dan kolam. Bersenda gurau sembari memakan masakan buatan Ceca, kadang kala ada Namira yang bergabung dengan piknik kecil yang dibuat Ceca itu.

Ceca juga sedang melakukan kegiatan jiwa sosial di sosial media. Mengajak orang lain untuk menjadi relawan dan dananya sebagian besar dari uang atm yang Gaxel berikan padannya. Wanita itu sudah merekrut Namira, Kenny, dan salah satu teman dari Namira bernama Jonathan. Mereka sudah mencoba melakukan satu kegiatan sebelum liburan.

Liburan minggu kedua akhir semester nanti mereka mulai melakukan kegiatan lagi yang telah di rencanakan tersebut. Nanti hasil kegiatan mereka akan Ceca representasikan di sosial media untuk merekrut relawan lebih banyak lagi.

Banyak sekali yang Ceca lalui selama empat bulan lebih tanpa Gaxel. Ceca sendiri tidak tahu pasti kegiatan Gaxel apa saja di luar negeri. Pria itu jarang membalas pesannya. Terakhir mereka berkomunikasi yaitu sebelum UAS saat Ceca begadang sampai pagi untuk belajar excel yang belum di mengerti.

"Jadi, nanti malam kita ngomongin lagi buat projek kedua nanti?" Tanya Namira di sampingnya. "Sekalian fiks-in nama buat kegiatan kita, karena menurut gue Marbesi kurang cocok," ujar Namira dengan kerutan keningnya mengingat ide tersebut dari Jonathan.

Marbesi sendiri singkatan dari Mari Berbagi Sadaqoh dan Infaq. Saat ini mereka sedang berjalan ke luar gedung FEB, Namira berkunjung kesana karena pulang dengan kekasihnya. Keduanya ke kampus di hari libur seperti ini karena mengambil dokumen nilai semester 5 mereka selama kuliah. Terhitung sudah satu minggu lebih mereka selesai UAS.

"Iya Mir," jawab Ceca.

"Sebenernya gue gak suka deh ada Kenny, dia kayak pengacau doang," ujar Namira dengan raut cemberutnya.

"Husss gak boleh gitu ah,"

"Ya lagian tuh cewek freak banget tau gak!" Pekik Namira dengan helaan nafas frustasi. "Kita lagi bahas sesuatu yang penting tentang rencana-rencana kegiatan kita. Dia malah ajak Jonathan ngobrol yang gak penting seolah tinggal terima beres aja, sumpah kacau banget dia," lanjutnya dengan wajah badmood.

Mad Dogs (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang