P e m a k a m a n

6.8K 143 15
                                    

(Kimberly Anthesia Bramayudho)••••____________________•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kimberly Anthesia Bramayudho)



•____________________•

07.30

Setelah perjalanan kurang lebih dua puluh jam dari Maldives ke bandara miami. Mereka tiba juga di kota Florida, Amerika Serikat. Di kota itulah Gaxel di lahirkan dan menjadi kota yang sangat bersejarah serta berarti bagi Gaxel.

Pria berumur dua puluh lima tahun itu sering kali mengunjungi Florida dan sudah tidak terhitung jumlahnya. Entah kenapa kalau disana ia merasa lebih hidup. Mungkin karena Florida adalah tempat kelahirannya.

"Kim?" Panggil Gaxel sembari melambaikan tangannya meminta Kimberly mendekat.

Kimberly yang sedang menunggu koper berjalan mendekat kearah Gaxel. "Kenapa babe?" Tanyanya sembari melingkarkan tangannya di lengan Gaxel.

Gaxel spontan langsung menjauhkan lengannya, untung saja Ceca sedang tidak melihat kearah mereka.

"Lo balik bareng Caca ya, gue ada urusan sama Ical," bisik Gaxel.

"Loh? Gak bareng aja?" Tanya Kimberly dengan heran.

"Beda arah, lo anter Caca ke penthouse gue. Setelah itu lo nyusul gue ke alamat yang gue kirim lewat email,"

"Ah ribet banget, gimana kalau si jalang itu di pesenin taksi aja? Terus kita perginya berdua," saran Kimberly yang tidak ingin berdua saja dengan orang yang tidak ia sukai.

"Tolong Kim, ya?" Mohon Gaxel dengan alis terangkat.

Kimberly menghela nafas sejenak. "Oke, tapi sebagai gantinya nanti malem lo tidur bareng gue. Gimana?"

Gaxel menatap Kimberly dengan datar, sedangkan yang ditatap tersenyum penuh kemenangan. "Oke fine," ujar Gaxel dengan nada terpaksanya.

"Yes..."

"Thanks,"

Kimberly mengangguk lalu mengambil kartu yang Gaxel ulurkan, wanita itu membalikkan badannya berjalan kearah Ceca dengan tangan terlipat di depan dada. Gaxel segera pergi dari bandara dengan langkah tergesa-gesa.

"Kak Gaxel mau kemana?" Tanya Ceca dengan kerutan kening di dahinya.

"Ada urusan penting katanya. Tadi dia nyampein pesan ke gue untuk anter lo ke penthousenya. Gapapa kan gue yang anter?" Tanya Kimberly dengan nada ramah dan senyum lebarnya mengembang.

Ceca dengan cepat menghilangkan raut bingungnya digantikan dengan bibir tersenyum. "Iya kak, gapapa," jawabnya.

Walaupun di dalam hati ia sedikit bingung karena Gaxel tidak bilang langsung padannya. Ceca juga bertanya-tanya kenapa Gaxel hanya memberitahu Kimberly saja. Mungkinkah Ceca sedang merasa cemburu? Wanita berumur dua puluh satu itu menggelengkan kepalanya mengenyahkan pemikirannya sendiri.

Mad Dogs (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang