K e h i l a n g a n

16.6K 275 4
                                    

"Kalau orang yang kamu cintai telah pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalau orang yang kamu cintai telah pergi. Kamu baru merasakan betapa kamu membutuhkan dan betapa sakitnya kehilangan orang itu."
~Syesya Putri Maheswari~



🎡

•____________________•

Satu tahun dari cerita My Ice Husband tamat lanjut ini ya ges. Tapi karena belum tamat yasudah ini masa depannya.

"Airin?" Panggil Gaxel dengan wajah frustasi sembari menahan pergelangan tangan pacarnya itu. "Dengerin aku," ujar pria bertattoo itu dengan wajah memelas.

Ia menggenggam tangan wanita bernama Airin itu dengan erat. "Aku tau yang nemuin kamu setahun yang lalu itu grandma," ujarnya sembari menghela nafas berat. "Lupain apapun yang grandma bilang, okay? Itu semua gak bener, kita pantas bersama Airin," ujar Gaxel dengan wajah meyakinkannya.

"Kenapa kamu gak jadi pergi Gaxel? Katanya kamu mau pergi dari Indonesia? Kenapa kamu gak jadi pergi?" Tanya Airin bertubi-tubi mengalihkan topik namun mampu membuat Gaxel terdiam.

Walaupun semenit kemudian Gaxel membuka suaranya. "Bener kata Asta, Air. Aku gak bisa hidup tanpa kamu, aku pengen kamu ikut aku ke Polandia," ujar Gaxel dengan serius.

Airin menahan air matanya sekuat tenaga. "Tapi aku gak bisa, kita gak pantas bersama! Kita beda segala-galanya, aku terlalu rendah buat marga Raiden Askala yang tersemat di nama belakang kamu!" Seru Airin dengan tangisannya. "Bisa gak sih Xel kamu ngertiin aku sekali aja? Aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu, tapi aku tertekan kalau sama kamu!" Bentaknya lagi.

Airin benar-benar mengeluarkan amarah dan tangisannya, Gaxel hanya bisa diam mendengarkan Airin sampai wanita itu menyelesaikan kalimatnya.

"Aku bela-belain dari Jogja ke Jakarta cuma buat sembuhin luka aku, karena apa? Karena sama kamu cuman bikin aku semakin terluka. Ngerti gak sih, Xel? Bahkan selama setahun kita mencoba kembali bersama gak membuat perasan tertekan aku itu hilang,"

Suara isak tangis Airin memenuhi nuansa malam itu di maldivest. Hanya sisa mereka yang berada di tribun setelah pertandingan balapan dua jam lalu berakhir. Gaxel menunduk memandangi sepatu hitamnya yang demi apapun ingin ia lempar ke sembarang arah. Sepertinya Gaxel tidak bisa menahannya lagi, pria bertato itu memegang dahinya sembari menunduk.

Gaxel menghembuskan nafasnya kasar lalu terbahak cukup keras. Menurutnya ucapan Airin terlalu lucu untuk di dengar. "Jadi, semua karena gue?" Tanya Gaxel dengan kekehan dan air muka menahan amarah. Sampai urat di dahinya terlihat begitu jelas, bahkan air matanya turun. Bukan air mata kesedihan, namun air mata kekesalan yang tidak terbendung lagi. Perasaan Gaxel benar-benar campur aduk setelah mendengar amarah Airin.

"IYA! SEMUA KARENA KAMU!" Tegas Airin seolah menyalahkan semua kesalahan padanya.

"LO DARI JOGJA KE JAKARTA BUAT SEMBUHIN LUKA KARENA GUE?! IYA?!" Teriak Gaxel memekakan telinga Airin.

Mad Dogs (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang