Happy Reading🌈
Nayra, Irfa, dan Loka, saat ini tengah berada di rumah Arunika. Mereka sedang bersiap-siap untuk berangkat ke rumah Reano. Menghadiri perayaan sweet seventeen laki-laki itu.
"Nayra bawa kado apa buat Kak Rean?" tanya Irfa duduk diranjang Arunika.
"Ck, bawa ular."
"Ih ngeri. Nayra kenapa bawa ular?" Irfa ketakutan. "Nanti bahaya lho, kalau ularnya keluar."
Nayra hanya memutar malas bola matanya. "Hadeuh, Irfa-Irfa. Lu kayaknya kalau dibilang tai itu rasanya manis dan enak kayak lolipop, lu pasti bakalan makan deh."
"Emang ada yah, tai yang enak kayak lolipop?" Irfa memegang dagu berpikir.
"Lah, benar-benar nih si bocil." Loka geleng-geleng melihat betapa polosnya perempuan satu ini. Udahlah, Loka bodo amat.
"Udah Irfa. Jangan dipikirin lagi. Kamu mikir sampai seratus abad juga gak bakalan dapat jawabannya," ujar Arunika yang duduk dikursi riasnya.
"Yaudah Irfa berhenti." Sambil mengemut lolipop, Irfa memperhatikan pakaian yang Loka kenakan.
Merasa ditatap, Loka menatap balik Irfa dengan penuh kegarangan. "Apa lo liat-liat?!"
"I-itu, itu Loka beneran mau pergi acara birthday party yah?" Irfa menunjuk pakaian Loka.
Loka bersedekap dada. "Emang kenapa sama pakaian gue?"
"Pakain Loka kayak–"
"Kayak apa?" Loka meleotot pada Irfa dengan melangkah maju.
"Kayak–"
"Kayak apa? ngomong!" Loka sudah tepat berdiri dihadapan Irfa. Bersiap untuk menghajar bocil itu.
Irfa menggeleng dengan cepat. "Enggak. Maksud Irfa, kayak princess, hehe." Ia cengengesan diakhir kalimat. Bisa habis dia jika jujur kepada Loka. Cih, padahal itu pakaiannya udah kayak mau ke empang aja, batinnya.
"Dasar lu. Lagi pula kita cuma mau ke acara ulang tahun doang. Gue yakin meskipun gue datang pake daster juga bakalan diterima kok."
"Iya deh iya. Oh yah, Loka bawa apa buat Kak Reano?" Irfa mengalihkan pembicaraan.
"Gak bawa apa-apa. Cukup bawa diri sendiri aja gue," ujarnya santai. Yah, ia memang tidak menyediakan kado untuk Reano. Bodo amat. Diundangan juga gak ditulis kok harus bawa kado.
"Run, lu lama amat dah. Dandan doang udah sejam," Nayra sudah mengangkat suara. Yang berarti semua harus sudah siap.
"Iya bentar." Arunika menempelkan jepitan kecil pada ujung poninya. Lalu ia berdiri dan memasukkan sesuatu pada kotak yang telah dihiasnya. Kemudian, ia memasukkan kotak tersebut kedalam tas nya.
"Udah nih. Ayok." Arunika sudah bersiap.
"Runi cantik banget sih," Irfa berdiri memegang lengan Arunika yang lebih tinggi darinya.
"Lo mau ke acara ulang tahun aja pake dandan segala buset dah." Loka geleng-geleng. Ketiga sahabatnya memang tidak ada yang seperti dirinya.
"Aku gak berlebihan kok. Dandanan aku tipis-tipis aja. Lebih parah juga dandanan Irfa," ujar Arunika.
KAMU SEDANG MEMBACA
AREANO
Teen Fiction[FOLLOW FOLLOW] Menunggu. Itu yang selalu dilakukan oleh seorang Reano. Setiap saat ia menunggu gadis yang disukanya, membalas perasaannya. Sampai ia tidak sadar bahwa secara tidak langsung, ia sudah melukai hati seorang gadis lain. Hingga ia menyad...