chapter 29

6K 501 14
                                        

Deru mesin kendaraan itu memecah keheningan malam. Udara dingin menerpa wajah Maeda yang menatap keluar jendela mobilnya. Pikirannya melayang entah kemana. Jemarinya mengepal dan jelas ia sangat gelisah. Dirinya hanya berharap sedikit ketenangan bersama dengan Surya dan putranya tapi semua itu sepertinya mustahil. Tangannya mengepal keras ingin sekali melepaskan semua kemarahan yang berkecamuk dalam dirinya. Iro yang sedang mengemudikan mobil melirik Maeda dari kaca hanya bisa menghela nafas berharap semua ini hanyalah angin lalu. Cobaan sepertinya tak lelah menghampiri mereka.

"Segera ke istana kekaisaran, Iro." kata Maeda dengan suara yang bergemuruh.

"Baiklah, jenderal."

Keheningan lagi-lagi menyeruak karena dua insan itu terhanyut dalam pikirannya masing-masing. Sepanjang perjalanan hanya terdengar suara mesin yang melaju di malam yang sunyi. Tak berapa lama mobil itu memasuki pelataran istana kekaisaran. Tentu saja keduanya bisa melewati penjagaan dengan mudah. Istana dengan dekorasi dan ornamen tradisional Jepang itu terlihat sangat indah di malam hari. Langkah kaki Maeda diikuti oleh Iro. Mereka membuat janji bertemu dengan kaisar. Walaupun menunggu sebentar rasanya sudah lama sekali bagi Maeda.

"Kalian datang?" suara kaisar membuat dua insan itu menoleh.

"Yang mulia , hormat kami!" Maeda memberikan penghormatan dulu sebelum menyampaikan maksud hatinya datang kemari.

"Hmmm, aku sudah merasakan ada hal yang tidak beres disini. Apa ini tentang perjodohanmu dengan putri bungsuku? Kamu tidak perlu merasa bersalah atau tidak nyaman, tahun ini dia sudah memasuki usia dewasa. Jarak umur kalian hanya berbeda sedikit dan lagi dia sudah lama mengagumimu sejak kamu masih menjadi suami Naomi" kata Kaisar lagi.

Maeda sejenak terdiam mencoba mencerna perkataan kaisar di depannya.

"Maaf sebelumnya , yang mulia... tapi bukan itu yang menjadi alasan saya ingin menolak pernikahan ini. Saya sudah menikah lagi." tegas Maeda. Ia tak gentar sedikit pun.

"Aku tahu kamu sudah menikah lagi setelah bercerai dengan Naomi, lalu apa yang jadi masalah?"

"Saya tak ingin menduakan pasangan saya. Saya benar-benar mencintainya, yang mulia."

"Apa kamu sedang melawak sekarang? Menikah lagi bukan suatu hal yang ilegal ! Dan lagi yang kamu nikahi sekarang itu adalah laki-laki. Entah bagaimana kamu akan melanjutkan garis keturunanmu"

"Saya tak peduli dengan gendernya, yang mulia. Sebenarnya dia telah melahirkan anak kami" jelas Maeda dengan tegas dan yakin.

"Omong kosong. Bagaimana laki-laki bisa hamil?" Kaisar itu mengeryit tak percaya. Namun sorot mata Maeda yang penuh keyakinan dan kejujuran membuatnya percaya pada akhirnya.

"Begitulah kenyataannya. Dia seseorang yang spesial. Jadi saya ingin menegaskan bahwa saya tidak bisa menerima perjodohan ini. Perjodohan ini keputusan sepihak keluarga saya tanpa saya ketahui. Saya mohon maaf jika saya telah bersikap lancang dengan menolak perjodohan ini."

Kaisar terdiam sejenak.

"Baiklah, jika keputusanmu itu sudah bulat dan kamu anggap benar. Tapi sebagai seorang kaisar dan juga seorang ayah yang putrinya telah kamu tolak tak bisa membiarkan hal ini berlalu begitu saja. Sebagian orang sudah tahu tentang rencana pernikahan ini maka kamu akan menerima tugas sebagai hukuman penolakan ini. Pergilah satu bulan ke daerah terdampak bencana pengeboman dan selesaikan masalah apapun di sana. Aku harap kamu tidak akan mengecewakanku lagi."

"Baiklah , yang mulia. Saya dan Iro akan melakukan yang terbaik."

"Kalian boleh pergi sekarang!" kata Kaisar sambil memegangi kepalanya yang pening karena penolakan Maeda. Tapi ia tak bisa berbuat apa-apa dengan penolakan ini.

DARK LOVE (BL) (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang