Log in

31 1 0
                                    

Mungkin kalian berpikir, saat Suga menemukanku, adalah saat dimana aku sedang berada dalam keadaan terpuruk dan tidak punya apa-apa. menjalani hidup keras untuk berjuang hidup, intinya adalah hidup yang mengerikan. Tapi kalian salah. Hidupku tidak se-menyedihkan itu.

Dulu, aku adalah seorang staff farmasi di salah satu rumah sakit swasta di kota Seoul. Suatu hari, aku di tugaskan untuk mengirimkan obat kepada pasien VIP di rumah sakit kami. Aku sudah biasa melakukannya, aku bahkan memiliki beberapa pasien VIP ku sendiri yang harus menjalani terapi dengan meminum obat. Mungkin kalian bertanya, bagaimana bisa seorang staff farmasi langsung yang terlibat untuk memberikan obat secara khusus kepada pasien? Apa karena mereka pasien VIP? Jawabannya 50% benar dan 50% salah. Pasien-pasien yang kuberikan obat secara langsung di rumah atau dimana saja mereka ingin di antarkan adalah obat jenis sangat langkah dan terbatas. Yang penggunaannya hanya di ketahui oleh dokter dan petugas farmasi itu sendiri, dimana efek samping obat itu bisa sangat merugikan atau sangat menguntungkan. Oleh sebab itu, saat si pasien mengkonsumsi obat tersebut harus selalu berada di bawah pengawasan.

Suga adalah salah satu pasien VIP ku saat itu. Dia menderita depresi berat. Entah karena apa? Padahal BTS bisa dibilang sudah cukup sukses pada saat itu, mereka sudah melakukan tur dunia. Awalnya aku hanya menemaninya ngobrol mengenai apa saja yang dia sukai sampai efek dari obat itu terlihat, apakah ke arah yang menguntungkan atau ke arah yang merugikan, tapi lama-kelamaan, setelah depresi Suga mulai membaik dan perlahan-lahan dia mulai terlepas dari kencaduan obat yang sering aku berikan, intensitas bertemu kami malah menjadi lebih sering. Suga sering menjemputku setiap kali aku pulang dinas, dan membawaku beberapa kali ke studionya baik itu Hype atau pun studio di apartemennya. Berjalan selancar itu karena aku juga sangat tertarik pada musik meskipun aliran kesukaan kami berbeda, Suga lebih dominan ke hip hop dan aku lebih suka musik rock alternatif, tapi justru itu yang menyatukan kami.

Suatu hari Suga menawariku menjadi produser di Hype dan bayarannya sangat besar. Meskipun aku tidak dalam keadaan yang sangat menyedihkan seperti setiap pemeran utama di drama, film ataupun novel, tapi saat itu aku memang sedang terlilit hutang yang sangat besar, dan jumlah uang yang di tawarkan oleh Suga, terus terang bisa menghidupiku sampai 10 tahun ke depan seandainya aku tidak harus segera melunasi hutang-hutangku.

Jadi begitulah awal kisah kehidupan antara aku dan Suga dimulai.

*

"Kau dimana?"

Aku sedang berada di apartemenku Ketika Suga mengirimiku chat itu.

"Aku sedang di apartemen" balasku.

"Aku sedang di apartemen juga, tapi tak menemukanmu?" tak sampai semenit balasan dari Suga masuk.

"Ah, maaf, maksudku, di apartemenku sendiri" gaji yang di berikan oleh Hype memang sangat besar, karenanya, utang-utangku lunas, aku bahkan bisa membeli sebuah apartemen yang sangat layak, di pusat kota Seoul, belum lagi untuk proyek-proyek selanjutnya, yang membuatku akhirnya memutuskan untuk berhenti kerja sebagai staff farmasi, dan terus menjadi produser, meskipun begitu, sebuah apotek juga sudah aku dirikan atas namaku, untuk menjaga agar aku tetap bisa menggunakan lisensi profesiku, aku rasa orang-orang yang bergelut dibidang sepertiku akan mengerti.

"Baiklah aku akan menjemputmu sekarang juga" balasnya bersamaan dengan masuknya chat dari Taehyung.

"Anna kau dimana?"

"Aku sedang di apartemenku, Taehyung" balasku pada Taehyung.

"Kau baik-baik saja? Apa aku perlu kesana?"

"Tidak perlu Taehyung. Tapi terima kasih." Aku membalas chat dari Taehyung secepat aku bisa. Lalu ber alih membalas chat Suga.

"Tidak perlu menjemputku Suga, aku bisa pulang sendiri"

More than AnythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang