Flower #2

50 2 0
                                    

Sejak hari itu aku menyadari perubahan sikap Taehyung padaku, ia menjadi lebih agresif dan lebih menunjukkan ketertarikannya padaku, bahkan terlalu kentara hingga membuat orang-orang di sekitarku tidak nyaman. Yah, orang-orang di sekitarku dan bukan aku. Sejujurnya, aku sangat menyadarinya, tapi aku sama sekali tidak merasa terganggu, aku bersikap biasa saja dan hal itu sepertinya semakin memacu Taehyung untuk lebih agresif setiap harinya.

"Apa kau sadar kalau Taehyung menyukaimu? Kupikir dia secara terang-terangan menunjukkan ketertarikannya padamu" ucap Suga mendekati kursiku, saat ini kami sedang berada di studioku, melakukan beberapa koreksi terakhir untuk album yang akan di produksi bulan depan. Kami benar-benar harus memastikan tidak ada kesalahan sedikit pun, tahu, kan jika ada kesalahan? Artinya, semua album yang telah di cetak akan di Tarik dari peredaran, dan otomatis akan menyebabkan kerugian, dan baik aku maupun Suga tidak ingin disalahkan jika ada kejadian seperti itu, jadi saat ini kami benar-benar harus fokus.

"Aku tahu, kupikir dia hanya bercanda dengan kata-katanya" ucapku tanpa mengalihkan fokus. "Beberapa hari yang lalu dia mengatakan paddaku bahwa dia menyukaiku, kupikir itu hanya rasa kagum, jadi kubiarkan saja, dia yang terlalu bersemangat seperti saat ini pun kupikir adalah reaksi berlebihan karena kata-kataku waktu itu" aku masih melanjutkan pekerjaanku, dan sepertinya Suga masih belum puas dengan jawabanku jadi au menambahkan " kau mengenal Taehyung lebih baik dari aku, jadi aku tidak akan menjelaskan secara mendetail bagaimana dia Ketika di pancing, bukan?" kali ini aku bisa mendengar senyum smirk dari Suga, dan kupikir dia setuju denganku kali ini, aku harap dia tidak mempermasalahkan hal ini, karena aku sungguh tak memikirkan apapun tentang Taehyung.

"Aahhh...kau tahu dan kau diam saja? Keren sekali" nada bicara Suga terdengar mengejek, setelah beberapa lama keheningan di antara kami. Aku tahu, sebenarnya, meski sudah kujelaskan seperti tadi dia tetap tidak suka. Hanya saja, Suga tetap adalah Suga, manusia dingin yang tidak bisa menunjukkan reaksi berlebih terhadap sesuatu hal, meskipun, kadang-kadang aku berpikir kalau sebenarnya Suga itu memikirkan banyak hal dalam kepalanya itu, dia hanya terlalu lama mempertimbangkan untuk mengungkapkannya atau tidak, sampai akhirnya, hal yang dia pikirkan itu jadi terlupakan dengan sendirinya. Aku tahu karena aku juga begitu, namun, kalau aku, kadang aku suka keceplosan.

"Aku tidak mengerti dari sudut mana kau akan merasa tidak nyaman karena hal itu, kita tidak punya ikatan apapun yang melibatkan perasaan, ingat?" sebenarnya aku sungguh biasa saja, tapi Suga yang lebih dulu membahas hal ini. Lihat? Sudah kubilang aku kadang keceplosan, dan seketika mengigit bibir bawahku sendiri, au menyesal sudah menanyakan itu, Suga mungkin akan berpikir aku ke-pede-an atau terlalu percaya diri, mana mungkin, kan? Seorang Suga terganggu hanya karena masalah ini. Ah tiak, ini sama sekali bukan masalah, bagiku atau pun Suga.

"Aku hanya tidak suka, jika dia terlalu terang-terangan menunjukkan perasaannya" ucap Suga sarkas yang justru membuatku makin tidak mengerti. Suga tidak suka jika Taehyung terang-terangan menunjukkan rasa Sukanya padaku? But, why? Why Suga, why? Aku penasaran tapi aku tidak akan membiarkan lagi diriku menjadi tidak terkendali, jadi sekali lagi aku hanya bisa mengigit bibir bawahku. Tidak ada percakapan lagi yang terjadi antara kami sampai aku selesai mengecek EDM music dari lagu terakhir yang kudengar.

"Bibirmu akan berlubang jika kau terus menggigitinya seperti itu" Aku tidak tahu kalua daritadi Suga ternyata memperhatikan aku, memang, kebiasaanku menggigit bibir bawah saat fokus dengan sesuatu hal atau sedang menahan diri, tidak bisa di hilangkan.

"Kalau begitu beritahu dia secara langsung, jangan mengatakannya padaku karena kau tahu perasaannya terhadapku bukan urusanku" ucapku berdiri dari dudukku "dan bukan urusanmu juga" bisikku tepat di telinganya sebelum berjalan untuk mengambil gelas kopi yang ada di atas meja. Suga melirikku, dan meskipun pembicaraan kami tentang Taehyung tadi sempat terputus, tapi hal itu belum tuntas, jadi kupikir pasti Suga tahu apa maksud dari kalimatku barusan.

More than AnythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang