Bayanganmu nyata
Kau ada di depanku
Tapi begitu aku mencoba meraihmu
Kau perlahan menghilang
Meninggalkan kenangan dalam ingatanku
Aku terus mencoret dan merobek keras notes di hadapanku. Aku blank. Aku tidak menemukan inspirasi sama sekali. aku tidak fokus. Kata-kata Jimin terus terngiang di kepalaku.
"Apa kau menyukai taehyung?"
Pertanyaan itu terus terngiang hingga aku terbuyarkan oleh ketukan pintu studioku. Pada akhirnya aku memang tidak punya pilihan lain selain lembur.
"Masuk" ucapku merapikan penampilanku.
"Hai" Jawabnya dengan senyum kotaknya yang menawan. Aku tersenyum melihatnya, ada rasa senang yang entah datang dari mana.
"Maaf karena pada akhirnya kita berakhir di studio lagi" ucapku penuh penyesalan, aku berjalan menghampiri Taehyung.
"Tidak apa-apa" lalu dia mengangkat dua bungkusan besar cemilan dan bir, lalu menyodorkannya padaku, aku tersenyum, Taehyung selalu tahu apa yang aku butuhkan.
Aku menuntunnya untuk duduk di sofa di dalam studioku.
"Kau terlihat bahagia" ucapnya.
"Hmm...tidak pernah sebahagia ini, mungkin karena aku sedang pusing dengan liriknya, jadi begitu melihatmu, seperti menemukan oase di tengah gurun, kau sangat menyejukkan, menghibur, dan menenangkan hati, jadi itulah kenapa aku terlihat Bahagia bisa melihatmu" aku mulai membuka kantongan dan meraih sekaleng bir, dan menyerahkan satu kepada Taehyung. Tak ada apapun yang terucap di antara kami sampai kami selesai meneguk minuman kami.
"Apa kau butuh bantuan?" Taehyung memulai.
"Apa kau bisa membantuku?" aku meliriknya. Entah mengapa Taehyung sangat tampan hari ini. Rambutnya memanjang, jujur aku terpana.
"Kenapa? Apa aku tampan?" pertanyaannya yang spontan membuatku tertawa.
"Jika kau sudah tahu jawabannya, kenapa kau bertanya? Tapi ngomong-ngomong kau bisa membaca pikiran yah? Baru saja aku memang berpikir kau sangat tampan dengan rambut Panjang seperti ini" Taehyung memang sengaja memanjangkan rambutnya, itu sudah lama dia inginkan, Cuma akhir-akhir ini saja baru bisa dia realisasikan, aku memegang ujung rambutnya yang Panjang, sambil menatapnya yang mulai berceloteh mnegenai apa saja yang di laluinya hari ini, sejak aku dan dia dekat, memang hal ini adalah kegiatan rutin kami, meskipun lebih banyak Taehyung sih yang bercerita. Sampai akhirnya aku mengacak rambutnya gemas membuatnya tertawa karena geli.
"Aku tidak pernah sadar kalau aku tampan sampai kau yang mengatakannya" Taehyung lalu menarik daguku agar menghadapnya, dan dia pun melumat bibirku lembut, sangat lembut.
"Aku mencintaimu..." bisiknya setelah ciuman kami terlepas karena kami sama-sama butuh oksigen. Aku menatap matanya, dan untuk pertama kalinya aku bisa melihat ketulusan dari seseorang kepadaku, dan itu membuatku merasa sangat kotor. Aku meraih Taehyung, memeluknya dengan erat dan spontan aku menangis, meluapkan segala gelisahku dan bebanku. Sejak Suga menemukanku, dan kami melakukan kesepakatan, ini adalah pertama kalinya aku benar-benar merasa lemah dihadapan seseorang dan orang itu adalah Taehyung.
"Ssstt....tidak apa-apa" ucap Taehyung sambil mengusap punggungku, mencoba menenangkan. Tapi bukannya tenang, aku semakin terisak, aku ingin menumpahkan segala resahku, dan entah kenapa, Taehyung membuatku nyaman untuk melakukan hal itu.
"Ada aku disini, jangan takut, oh? Apapun yang terjadi aku akan berada di sisimu dan melindungimu" ucapnya, dan aku hanya bisa mengangguk. Aku percaya padanya.
To be continue_

KAMU SEDANG MEMBACA
More than Anything
FanfictionWARNING 21+!!! BACAAN DEWASA! BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN SESUAI USIA KALIAN!! Apa kalian pernah bercinta? Apa kalian tahu rasanya? Anna memulai kehidupan barunya dengan menjalani kontrak kerja dengan Suga, meskipun isi kontrak itu juga menyatakan...