The man who come from the past

19 1 0
                                    

Pagi ini aku berangkat ke kantor bersama Suga, tapi kami berpisah di lantai 3 karena Suga hari ini tidak punya kegiatan apapun sebenarnya di kantor, dia hanya datang untuk berolah raga bersama Namjoon.

"Jangan mengikutiku Jim" Aku terus melangkah tanpa menengok sedikit pun ke arah Jimin.

"Kudengar kau dan Yoongi hyung sekarang sudah resmi?" aku menghentikan langkahku, nafasku memburu. Please lah, ini masih pagi dan aku sungguh tidak niat marah sekarang.

"Lalu apa? Kau akan mengatakan padanya kalau aku sudah pernah tidur denganmu dan Taehyung?" tapi aku gagal menahan emosiku.

"Oooppsss...hey santai saja, aku kan hanya bertanya" jawabnya, tapi aku tidak peduli, jadi aku melanjutkan langkahku tanpa menghiraukannya sama sekali.

Jimin terus mengikutiku. Kenapa dia harus berusaha menjadi sosok menyebalkan seperti ini sih?

"Anna ssi, apa kau sudah menyiapkan filenya?" tanya seorang staff bagian media menghampiriku.

"Ah, iya, aku hampir lupa, apa audisinya sudah hampir di mulai?"

"Sebentar lagi dimulai, kau bisa ke aula semua orang sudah menunggu" jelasnya lagi.

"Baiklah, ayo" itu bukan aku yang mengatakannya, tapi Jimin, pria itu menarik lenganku untuk mengikuti staff.

"Kau mau kemana?" tanyaku pada Jimin.

"Bukannya kau mau melihat audisi?"

"Bukan hanya ingin lihat tapi aku membawa contoh draft mentah musik untuk tahap 2 nya" ucapku. Aku melepaskan tangan Jimin dan berjalan ke arah studioku, sekali lagi tanpa menghiraukan Jimin.

*

Suga sama sekali tak mengatakan padaku bahwa dia dan RM menjadi salah satu juri pada audisi kali ini, aku pikir Hype kali ini seserius itu, karena semua orang tahu, apa saja yang digarap oleh RM dan Suga yang terlibat di dalamnya, pasti akan sukses besar.

"Chagi kau disini?" tanya Suga ketika aku memberikan usb padanya. Seketika itu juga aku menoleh ke kiri dan ke kanan, melihat apa mungkin ada orang lain yang mendengar apa yang di katakana oleh Suga barusan, karena jujur saja, wajahku tiba-tiba memerah. Aku menunduk, menahan malu, Ya ampun Suga...bisa aja bikin orang salting!

"WOW!!! Chagi?! Kalian berdua sudah resmi?" RM menunjukiku dan Suga bergantian, seperti biasa, pria es itu tidak menjawab sama sekali, dia hanya menerima USB itu dan berjalan meninggalkan kami bertiga. Sementara aku masih beriri diam tak bergerak, ternyata RM mendengarnya tai, ya ampun, aku merasakan wajahku makin panas, apa ac di ruangan ini tidak berfungsi yah?

"Aku tidak kaget sih, ah..akhirnya Suga hyung tidak galau lagi" ucap RM lalu melangkah turun juga mengikuti Suga, sementara Suga malah melipat tangannya di depan dada, aku bisa merasakan kalua Suga sekarang sedang menyengir, dan menunjukkan kalua dia sedang senang, rasanya aku ingin berlari dan memeluknya tapi tidak bisa, ini di tempat umum, terlalu banyak mata yang akan melihat jika aku melakukan hal itu.

"Namjoon ahh...memangnya dia selalu galau?" aku menyusul RM, berusaha menahan tawaku.

"Apa noona tidak menyadarinya? Jungkook saja yang tidak peka sadar kalua Suga hyung itu sering galau sejak ada noona disini" Aku tersenyum karena menengarkan penjelasan RM dan juga melihat betapa antusiasnya dia saat bercerita, sementara aku tidak berani menengok kea rah Suga, takut makin salah tingkah.

"Yah! kalian bertiga tunggu aku!" kami bertiga sempat berhenti melangkah mendengar teriakan Jimin, tapi Kembali melanjutkan untuk menuju meja juri Ketika menyadari jika Jimin sudah menyusul kami bertiga.

Audisinya berjalan dengan lancar, sangat ketat dan menegangkan. Jujur saja, ada sangat banyak talen-talen berbakat yang datang, hanya saja, karena Hype sudah menjadi perusahaan yang sangat besar secara global, maka bakat saja tidak cukup, butuh lebih dari sekedar bakat untuk meyakinkan orang-orang hebat yang sedang duduk di kursi juri itu agar bisa meloloskan peserta ke tahap selanjutnya, jika itu menurutku maka itu butuh keberuntungan dan takdir.

More than AnythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang