9

2.7K 228 13
                                    

Happy reading ⬇️











"Ra. Kamu sudah izin gak masuk sekolah sebelum kesini?"

Pertanyaan itu mendapat jawaban sebuah gelengan dari orang yang di tanya. Membuat orang yang bertanya terkejut dan menatap orang yang berada di belakangnya.

"Kamu serius? Jadi kamu bolos sekolah?"

Sebuah anggukan lah sebagai jawaban dari pertanyaan tadi.

"Ya ampun Ra. Kenapa Sampai harus bolos sih? Kalo ayah sama bunda tau gimana coba?!"

Detik kemudian dering telfon dari handphone yang tergeletak di atas meja berbunyi membuat sang pemilik handphone segera mengambil benda persegi itu.

"Astaga Ra! Bunda nelfon"kagetnya

"Ya udah tinggal angkat aja sih ci. Kok repot banget"

Ara setelah mengatakan itu langsung dihadiahi tatapan tajam dari sang kakak yang hanya di balas cengiran tak berdosa dari Ara.

"Halo assalamu'alaikum bunda."

'.........'

"Iya bunda, Ara ada sama Cici sekarang."

'.........'

"Iya. Besok Cici suruh Ara pulang"

'........'

"Iya bunda, iya Cici paham"

'........'

"Waalaikum salam bunda"

Setelah meletakkan handphone nya kembali ke atas meja, Shani menghela nafasnya dan menatap sang adik dengan tatapan kesal.

"Lihat bunda sampai kawathir tau Ra."ucap Shani dengan wajah kesalnya.

Sedangkan Ara hanya terkekeh dan mengecup singkat bibir kakaknya itu dan memeluknya.

"Maaf ci. Habis Ara udah kangen banget sama Cici."ucap Ara.

"Cici tiba-tiba ngambil keputusan ini tanpa bilang-bilang sama Ara. Tiba-tiba Cici menjauh dari Ara. Ara takut ci."sambung Ara dengan mengeratkan pelukannya.

Shani terdiam mendengar ucapan Ara. Apakah Ara sadar jika dirinya memang berniat untuk menjauhi nya? Shani mengelus lengan Ara yang melingkar di perutnya.

Mereka terdiam cukup lama dalam posisi Ara yang memeluk Shani dari belakang.

"Ci"

"Hm?"

"Jalan yuk"

Shani menaikkan sebelah alisnya dan menatap Ara dengan bingung.

"Jalan kemana Ra? Ini sudah mau malam"ucap Shani.

"Ya jalan kemana gitu yang deket-deket sini aja ci."

Shani memikirkan ajakan Ara kemudian mengangguk setuju. Kini Shani dan Ara bersiap-siap dengan mengganti baju kemudian mereka keluar dari apartemen dan berjalan kaki menyusuri tempat yang ada di sekitar area apartemen.

Mereka berjalan beriringan dengan tangan yang saling menggenggam. Menyusuri jalanan kota Bandung dengan berjalan kaki.

"Ra. Kamu bilang sama Chika kalo kamu mau kesini?"tanya Shani tiba-tiba.

"Gak"jawab Ara singkat.

"Chika pasti kawathir Ra. Apa lagi selama kamu gak bawa handphone kan?"Ara mengangguk.

"Seharusnya kamu ngasih tau Chika du..."ucapan Shani terhenti saat tiba-tiba Ara menghentikan langkahnya.

Shani menatap sang adik dengan bingung.

I Love You Kakak 🚫🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang