15 🔞

15K 339 16
                                    

Guys part ini full 18+ jadi mohon bijak dalam membaca ya 🙏 author gak mau nanggung apa yang terjadi nantinya pada kalian² semua. Ok.

Happy reading ⬇️


















Shani menghapus air matanya yang mengalir di pipinya kemudian melepaskan pelukan Ara dan sedikit menjauh dari adiknya.

"Ra. Jangan seperti ini."ucap shani.

Ara terdiam di posisinya dan menunduk. Shani yang melihat Ara seperti itu sebenarnya tak tega namun dirinya harus melakukan ini.

Shani membuka lemari kecil diatas kompor, melihat isi dari lemari itu yang hanya berisi berbagai mie instan dengan banyak merek.

"Astaga Ara. Kamu jangan keseringan makan mie instan Ra."Shani menggelengkan kepalanya melihat isi dari lemari dapur Ara.

Ara tak menyahuti ucapan dari kakaknya. Ara berjalan mendekat kearah Shani dan kemudian memegang bahu Shani dan membalikkan badannya sehingga kini mereka saling berhadapan.

"Astaga Ara!"kejut Shani akan perlakuan adiknya itu.

Shani menahan nafasnya saat Ara mendekatkan wajahnya dan mengikis jarak diantara mereka. Wajah mereka hanya berjarak tak lebih dari 1 cm.

Ara mengurung Shani dalam Kungkungan nya. Ara menatap Shani lekat-lekat. Ara semakin mendekatkan wajahnya dan memiringkannya. Matanya menatap penuh bibir milik kakaknya itu. Shani memegang bahu Ara saat merasakan nafas adiknya itu menerpa wajahnya.

Cup

Bibir mereka bertemu dan menempel. Hanya menempel tak lebih. Shani menutup matanya dan meremas bahu Ara saat merasakan bibirnya yang mulai di hisap dan dimainkan oleh Ara.

"Emngh"

Shani mengerang saat Ara semakin liar memainkan bibirnya. Tangan Ara menekan tengkuk Shani dan semakin memperdalam ciumannya.

"Ahh"

Shani mendesah dan membuka mulutnya saat Ara menggigit bibir bawahnya. Lidah mereka kini saling bertaut. Ara semakin mengikis jarak mereka sehingga kini tak ada jarak lagi diantara mereka.

"Ah. Hah hah hah"

Ara melepaskan ciuman nya saat Shani meremas bahunya keras memberitahu bahwa dirinya sudah kehabisan nafas.

Ara menyingkirkan rambut Shani yang menutupi wajahnya. Shani menutup matanya menikmati sentuhan lembut dari adiknya.

"Ci"

Shani membuka matanya saat suara lembut Ara menyapu indera pendengarannya.

"I really miss you"

Shani diam tak menjawab ucapan dari Ara. Namun tangannya yang tadinya berada di bahu Ara kini berpindah ke wajah sang adik dan  mengelus pipinya. Mendekatkan wajahnya dan kemudian bibir mereka kembali saling bertemu.

Ara mengangkat tubuh Shani dan mendudukkan nya di meja kompornya dengan bibir mereka yang masih saling beradu. Shani menekan tengkuk Ara dan memperdalam ciumannya.

"Mmhh"

Shani mendesah dalam ciumannya saat merasakan tangan Ara merayap masuk ke dalam bajunya. Merasakan tangan panas adiknya itu menangkup payudara sebelah kanannya.

"Ahh"

Shani melepaskan ciumannya. Menggigit bibirnya berusaha menahan desahannya. Ara menciumi leher jenjang Shani dan menghisapnya, membuat banyak tanda disana.

"Please. I want to hear your sweet voice say my name, Ci."bisik Ara di telinga Shani.

Shani meremas rambut Ara saat merasakan kenikmatan kala tangan Ara yang bermain-main di dadanya dan juga puting nya.

I Love You Kakak 🚫🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang