18

3.8K 300 38
                                    

Happy reading ⬇️







Shani dan Ara kini berada dalam taksi menuju ke rumah Ara. Shani memeluk Ara erat dan menenggelamkan wajahnya di dada Ara. Masih terdengar suara tangis Shani yang membuat Ara semakin mengeratkan pelukannya pada Shani.

Mereka sepakat memperjuangkan cinta mereka meski tanpa restu dari orangtua Ara. Ara tak akan pernah melepaskan Shani dari hidupnya, apa lagi sekarang Shani sedang mengandung anaknya, anak mereka berdua.

Flashback on

Satya menatap tajam Ara yang telah mencekal tangannya. Emosi nya semakin menjadi saat dengan lancang Ara menghentakkan tangan Satya.

"Jangan pernah menyentuh nya lagi"desis Ara.

Ara membantu Shani untuk bangun kemudian merangkul pinggang Shani.
Pemandangan itu membuat Satya sang ayah semakin marah.

"Siapa Shani?! Dengan siapa kamu berbuat jalang hah?!"teriak Satya.

"Yah tenang. Jangan emosi terus. Kasihan Cici yah"ayu mencoba menenangkan sang suami.

"Gak Bun. Anak itu harus diberi pelajaran karena sudah membuat nama keluarga kita tercoreng"ucap sang ayah masih dengan emosinya.

Shani semakin menangis dalam dekapan Ara.

"Gugurkan kandungan kamu Shani!"

Semua orang yang ada disana menatap terkejut pada sang kepala rumah tangga.

"Yah."Desy berucap.

"Jangan se.."

"Gak! Ara tak akan pernah membunuh anak Ara"Ara memotong ucapan dari kakak pertama nya.

Satya, ayu dan Desy menatap terkejut dan tak percaya pada apa yang baru saja diucapkan oleh Ara.

"Apa kamu bilang?"tanya Satya.

"Ara bilang, janin yang dikandung ci Shani adalah anak Ara"

PLAAKK

Tamparan keras itu mendarat di pipi Ara sedetik setelah dirinya selesai menyelesaikan ucapannya.

"Anak kurang ajar!"

"Apa yang kamu perbuat hah!"

"DIA KAKAK KAMU ARA!"

Suara Satya menggema di ruangan itu. Sang bunda dan juga Desy tak dapat berkata-kata lagi setelah mendengar ucapan dari Ara.
Bahkan kini Ayu sang bunda sudah menangis dalam pelukan Desy.

"Dasar anak tak tau diri!"marah Satya.

Ara mengepalkan tangannya kuat.

"ARA CINTA SAMA CI SHANI!"

PLAAKK

Dan lagi tamparan keras itu mendarat lagi di pipi Ara hingga terlihat dengan jelas bekas jari-jari tangan Satya.

"DASAR KURANG AJAR!"

"DIA KAKAK KAMU ARA! KAKAK KAMU!"

Shani meremas erat baju yang dikenakan oleh Ara. Hatinya begitu sakit mendengar dan melihat dua orang yang disayanginya bertengkar karenanya.

"CI SHANI BUKANLAH KAKAK ARA!"ucap Ara tegas.

"Ap.."

Ucapan Satya terpotong oleh ucapan Ara yang membuatnya semakin terkejut.

"CI SHANI BUKANLAH ANAK KANDUNG AYAH DAN BUNDA!"ucap Ara lagi.

"Ara tau. Ci Shani hanya anak angkat ayah dan bunda."

I Love You Kakak 🚫🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang