22 (END)

6.6K 360 37
                                    

Happy reading ⬇️
















"Utututu kok belum bobo sayang, hm?"

Shani menimang-nimang Agham di gendongan nya. Mengelus pipi dan rambut putranya, mencium pipi nya dan menepuk-nepuk pantat pelan penuh kasih sayang.

"Bobo ya, sudah malam sayang."

Agham yang kini sudah berumur 5 bulan hanya tersenyum-senyum saat mendengar suara lembut sang bunda.

"Gantengnya anak bunda, sehat-sehat ya sayang"

Shani tersenyum dan kembali menimang-nimang Agham agar cepat tidur, pasalnya ini sudah jam 01:20. Namun seperti tau jika putranya itu memang sedang tak ingin tidur lagi pun kini Shani mengajak sang anak bermain dan berbicara, Shani sangat sering mengajak Agham untuk bicara. Melupakan rasa lelah dan ngantuk nya.

Pukul 04:55 Shani merasakan sebuah tepukan di bahunya. Mengerjapkan matanya beberapa kali dan bangun dari tidurnya. Kecupan di kening lah hal yang didapatkan nya saat dirinya saat bangun tidur.

"Maaf ya, tadi malam gak bisa gantiin kamu buat ngurus Agham"

Shani tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Mencium pipi sang suami.

"Iya Ra. Gapapa. Aku tau kamu juga pasti lelah karena lembur di kantor."

Ara tersenyum dan kembali mencium kening Shani.

"Kamu mandi gih, hari ini aku yang masak."ucap Ara.

Shani mengangguk dan segera berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai Shani keluar dari kamar mandi dan melihat Agham yang masih tidur dengan nyeyak di keranjang tidurnya. Dirinya tak ingat jam berapa Agham atau dirinya tidur semalam.

Shani memeluk Ara dari belakang. Membuat laki-laki itu berjengit karena terkejut.

"Bikin kaget loh sayang. Mau copot nih jantung"

Shani tertawa dan melepas kan pelukannya, kemudian membantu sang suami menyiapkan sarapan untuk mereka.

"Oh iya. Ayah sama bunda minta kita buat datang ke Jakarta, acaranya dimajukan menjadi besok."ucap Ara.

Shani menatap Ara kemudian mengangguk.

"Emang kamu udah dapat izin buat libur?"tanya Shani.

"Heem. Udah. Cuma 5 hari tapi. Gapapa kan?"tanya Ara menatap Shani.

"5 hari itu udah cukup kok. Kalo gitu aku siapin keperluan buat dibawa ke Jakarta."Ara mengangguk.

Shani meninggalkan Ara sendirian di dapur dan kembali ke kamar untuk packing keperluan yang akan dibawa ke Jakarta hari ini.

"Anak bunda udah bangun ya. Pinter nya gak nangis"

Shani menggendong Agham yang sudah bangun saat dirinya masuk kedalam kamar.

"Mandi yuk. Kita siap-siap buat ke Jakarta. Ketemu sama Oma Opa, buyut dan main sama kakak Yori"

Shani terlebih dulu mempersiapkan pakaian ganti untuk sang anak sebelum memandikannya.

~~

Ara membuka pintu rumah utama keluarga Natio di belakangnya ada Shani yang menggendong Agham. Mereka masuk, kedatangan mereka disambut meriah oleh keluarga Natio, pasalnya Shani dan Ara tetap kekeh untuk tinggal di jogjakarta sehingga untuk kumpul dengan keluarga seperti sekarang sangatlah jarang dilakukan kecuali saat ada acara-acara tertentu seperti sekarang yang akan merayakan ulang tahun Yori, anak Desy dan Octa yang ke 4 tahun.

"Dedek Agham"teriak Yori.

Shani tersenyum dan mendekat kearah Yori.

"Mau cium"ucap Yori.

I Love You Kakak 🚫🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang