Harry Potter, seorang pahlawan yang namanya sudah dikenal seluruh dunia sihir. Mulai dari ia yang berhasil mengalahkan Voldemord, penyihir kejam yang ditakuti oleh dunia sihir saat berusia 1 tahun. Dengan sebuah tanda yang dibuat oleh cinta ibunya sebagai bukti keberhasilannya itu. Membuat siapapun yang melihat tanda itu akan mengetahui bahwa dialah Harry Potter.
Setelah berita kekalahan Voldemort dan berita duka kematian keluarga Potter. Dunia memberitakan bahwa ia dilatih oleh Albus Dumbledore, sang kepala sekolah Hogwarts untuk melawan Voldemort. Tanpa tau bahwa ia selama ini hidup didunia muggle dan disiksa oleh orang yang memiliki darah yang sama dengannya
Selama masa sekolahnya juga, ia tidak pernah mendapat hidup tenang, tahun pertama hingga tahun terakhirnya selalu saja ada masalah. Bukan hanya dengan Voldemort, tapi juga rivalnya Draco Malfoy yang selalu mengganggunya. Tapi baginya, Hogwarts itu rumah. Yang setidaknya jauh lebih baik dari rumah bibinya didunia muggle. Bertemu dengan orang yang menghargai dan mengakui dirinya. Juga orang yang pernah ia anggap sahabat dan musuh. Dan tekanan yang dia bawa sebagai satu-satunya penyihir yang bisa menghentikan Dark Lord yang ditakuti, Voldemord.
Tapi disaat terakhirnya, orang yang dianggap pahlawan dunia sihir itu meninggal bersamaan dengan musuh terakhirnya, Voldemort. Mereka meninggal setelah saling melancarkan serangan yang mengakibatkan kematian bagi keduanya.
Berita itu membuat dunia sihir merasa sedih, sekaligus senang. Kehilangan 2 penyihir paling terkenal pada abad itu. Voldemort, seorang penyihir jahat yang membuat hidup mereka tidak tenang. Dan Harry Potter, pahlawan sihir yang berhasil mengalahkan penyihir jahat yang mengganggu hidup mereka.
.
Kehidupan kedua adalah hal yang tak akan pernah dibayangkan seorang Harry Potter, setidaknya sampai saat ini. Dimana dia yang sedang duduk berlutut dihadapan sesorang wanita yang terlihat sangat angkuh. Duduk disofa yang terlihat mewah dengan mahkota duri dikepalanya. Terlihat cocok dengan rambutnya yang berwarna merah terang bergelombang. Aura yang ia keluarkan juga bisa membuat siapapun yang melihatnya terintimidasi, termasuk Harry.
Harry bahkan tidak berbicara apapun karna gugup, juga karna ia tak tau alasannya berada didepan sosok itu. Ia menatap sekelilingnya dengan menggerakkan kepalanya perlahan, melihat kiri dan kanannya yang terlihat cukup mengerikan. Benang, tengkorak, dan warna merah darah dimana-mana. Tempat yang cukup mengerikan baginya.
"Jadi, kau tidak tau kenapa kau disini?" sosok itu membuka mulutnya untuk berbicara, sebelum akhirnya membuat smirk yang terlihat jahil, jika saja wajahnya tidak memiliki luka bakar yang terlihat menakutkan itu.
"A-ah, aku tidak tau aku ada dimana," dengan gugup Harry berhasil berbicara. Ia memandang sosok itu sekilas, sebelum tertunduk akibat intimidasi yang dikeluarkan mata merah tua dari wanita didepannya itu.
"Hmm," ia berjalan mendekati Harry, tiap langkahnya berhasil membuat Harry semakin bergetar. Harry sendiri tak tau alasannya. Yang ia tau hanya satu, orang didepannya sudah pasti lebih kuat dari Voldemort yang sering mengganggu hidupnya itu. Bukan hanya itu, ia bahkan lebih menakutkan dari penyihir yang sudah mengacaukan hidupnya itu.
"Singkat saja," dengan lengan kirinya, sosok itu mengangkat dagu Harry. Membuat mata emerald itu menatap dirinya. Ruby dan emerald.
"Aku adalah Atropos, Moirai. Seorang dewa yang bertugas untuk menentukan kapan kehidupan manusia akan berakhir," lanjutnya, membuat Harry sedikit bingung dengan pernyataannya.
"Saudariku, Lakhesis, membuat sedikit kesalahan saat menentukan takdirmu dan begitu juga denganku yang memotong garis hidupmu. Jadi sebagai gantinya, aku akan memberimu kesempatan untuk mengulang dan menentukan takdirmu sendiri," tambahnya, ia berjalan kembali ke sofa tempat ia duduk tadi.
"Maksud anda?" pemuda bersurai coklat itu bertanya dengan sedikit bingung.
"Klotho akan membangkitkan lagi dirimu, dan membuatmu mengulang kehidupanmu sekali lagi. Tentu, kau boleh menolak jika tidak ingin," jelasnya.
Harry berusaha mencerna situasi. Ia mengingat apa yang terjadi sebelum ia kemari. Ia mati oleh serangan Voldemort. Dan sebelum itu terjadi, beberapa fakta menyakitkan terungkap. Baik Dumbledore yang memanfaatkan dirinya, Ron dan Ginny yang menghianati dirinya untuk hidup mereka, Severus Snape yang ternyata selalu berusaha melindunginya bahkan sampai akhir hayatnya, Hermione yang mati untuk melindunginya, dan Draco yang.. mencintai dirinya sejak saat yang tidak diketahui Harry.
Tentu saja Harry akan mengulang kembali hidupnya. Ia akan mengambil kesempatan ini, membuat kehidupannya lebih baik dari sebelumnya. Ia tidak akan membiarkan orang-orang yang merugikan dirinya, menyakiti orang-orang yang dia kasihi. Dan memberikan pelajaran untuk orang yang sudah memanfaatkannya.
"Aku akan sangat berterima kasih jika kau benar-benar bisa melakukan itu," mata emerald itu sudah kehilangan rasa gugupnya, digantikan dengan tatapan membara yang sangat berani.
"Tentu saja, Klotho akan mengembalikan dirimu ke usiamu yang ke-1. Ia akan segera kemari," balas Atropos, yang diangguki oleh Harry.
.
Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Atropos. Setelah dewi berambut merah tua datang, Harry benar-benar dikirim kembali kemasa lalu. Ia mengulang kembali kehidupannya dengan tekat untuk mengubah segalanya.
.
.
.
Source : https://www.wikiwand.com/id/Moirai
Klotho
Klotho (bahasa Yunani: Κλωθώ, "pemintal"), bertugas memintal benang kehidupan tiap manusia. Dia adalah yang termuda dibanding kedua saudarinya. Dia menentukan kapan manusia lahir. Ketika Pelops dibunuh oleh ayahnya sendiri, Tantalos, Klotho menghidupkan kembali Pelops. Klotho juga pernah dibuat mabuk oleh Alkestis sehingga Alkestis bisa menyelamatkan suaminya, Admetos, dari kematian dengan cara mengorbankan dirinya sendiri.Klotho, bersama kedua saudarinya serta Hermes, dipercaya sebagai penemu alfabet. Klotho disembah di banyak tempat di Yunani, dan kadang diasosiasikan dengan Keres serta Erinyes. Klotho digambarkan membawa gulungan benang. Kata Cloth (pakaian) dalam bahasa Inggris berasal dari nama Klotho. Padanan Romawinya adalah Nona, (yang 'Kesembilan'), yang pada awalnya merupakan dewi bulan kesembilan masa kelahiran.
Lakhesis
Lakhesis (bahasa Yunani: Λάχεσις, "pembagi"), bertugas mengukur benang kehidupan tiap manusia dengan tongkat pengukurnya. Dia adalah dewi yang menentukan umur manusia dan berapa lama seeorang hidup. Setelah mengukurnya, Lakhesis memilihkan takdir dan nasib untuk kehidupan orang tersebut. Dia digambarkan sebagai wanita yang keibuan, namun juga cantik dan kuat. Dalam buku kesepuluh dari dialog Repbulik karangan Plato, Lakhesis adalah putri dari Keniscayaan. Diceritakan bahwa dia memberi perintah pada para roh yang hendak memilih kehidupan selanjutnya. Padanan Romawinya adalah Desima (yang 'Kesepuluh').Atropos
Atropos (bahasa Yunani: Ἄτροπος, "tak terubah", "tak terbelokkan", atau "tak terelakkan"), bertugas menentukan kematian manusia. Dia mengatur bagaiamana seseorang mati. Ketika waktunya tiba, dia menggunting benang kehidupan manusia dengan "gunting kebencian" miliknya. Atropos adalah yang tertua di antara Moirai. Padanan Romawinya adalah Morta (Kematian). Istilah Atrofi, penyusutan jaringan atau organ, berasal dari nama Atropos..
To be continue
.
4 Mei 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance to Change Life ~ Drarry
FantasySaat Harry memutuskan untuk kembali ke masa lalu sebagai hadiah atas takdir yang salah, ia memutuskan untuk memperbaiki segalanya. Ia juga berjanji untuk melindungi orang-orang yang benar-benar menyayanginya. Dengan cara apapun! Membuat jiwa Slythe...