Hari ini hari natal, hari yang disenangi banyak anak. Contohnya Harry dan Draco yang sudah siap dengan pakaian merah dengan tema mereka. Like a mini santa claus, disponsori oleh Nasrcissa dan Sirius.
Keduanya bangun setelah Remus membangunkan mereka. Seperti biasa, mereka mandi, berpakaian, dan sarapan dibawah. Mereka juga melakukan aktivitas sehari-hari mereka seperti berlatih quidditch atau mengerjakan tugas yang diberikan untuk menemani natal mereka. Karena masih kelas 1, tugas mereka tak terlalu banyak.
Mereka juga menunggu hingga malam hari, dimana tamu-tamu undangan akan datang untuk merayakan natal.
Harry awalnya berpikir bahwa itu akan menjadi natal yang kaku dan penuh dengan tata krama bangsawan penyihir, tapi Draco menjelaskan bahwa tidak seperti itu. Mereka juga akan berpesta dengan 'berisik' dan bersenang-senang. Bahkan ada acara tukar kado antar anak-anak.
"Wait, aku belum siapin kado," ujar Harry, sedikit terkejut.
"Mau cari kadonya sekarang, kita bisa pergi ke Diagon Alley," tawar Draco.
"Ayo minta izin dulu," balas Harry.
.
Mereka menghampiri Narcissa yang sedang mengobrol dengan Sirius. Percakapan mereka tak terlihat kaku, namun keduanya tak sempat mendengar pembahasan mereka. Kedua orang dewasa itu berhenti berbicara saat menyadari Harry dan Draco datang.
"Tidak boleh." Usul mereka langsung ditolak mentah-mentah oleh Narcissa.
"Kenapa, mom. Sebentar aja," bujuk Draco
"Hari ini akan sangat ramai, I don't give you permission," finalnya.
"Kenapa tidak, Cissy? Aku bisa mengantarkan mereka," tawar Sirius dengan senyum cerianya.
"Ayo pergi anak-anak," lanjutnya tanpa menunggu jawaban Narcissa. Membuat wanita itu terlihat kesal, tapi ia percaya Sirius akan menjaga keduanya dengan baik.
Mereka juga bertemu Remus, tapi Sirius hanya bilang mereka mau pergi bermain quidditch. Karna tentunya Remus tak akan mengizinkan mereka pergi ke Diagon Alley.
.
"What do you wanna buy, 'lil Potter?" tanya Sirius begitu mereka sampai di Diagon Allety. Seperti biasa, Harry membuat sedikit lebih gelap dan menghilangkan tanda di dahinya. Mengubah rambutnya sedikit lebih panjang dan berwarna pirang. Lalu sedikit mengubah struktur wajahnya. Ia melepas kacamatanya yang membuat manik berwarna biru tua terlihat. ('lil is little)
Draco juga ikut mengubah rambutnya menjadi hitam dengan kulitnya yang tetap pucat, ia terlihat seperti orang Asia sekarang. Dan Sirius hanya menganti gaya rambutnya dengan mengikat, juga menggunkan pakaian dengan warna yang lebih cerah. Agar tak terlihat mencurigakan. (pakai baju hitam, muka kaya mafia, bawa 2 anak kecil😌)
"Saran, dad?"
"Cokelat?" ujarnya begitu melihat toko coklat disamping mereka.
"It's not a bad idea," sahut Draco saat Harry menatap ayah baptis sekaligus walinya jengah.
'Alright, then."
Mereka kembali setelah selesai membeli coklat dan membungkusnya. Sirius tak berencana berlama-lama disana dengan membawa 2 anak kecil ditengah-tengah keramaian Diagon Alley.
.
Sekarang, keduanya sudah bersiap menyambut tamu yang datang. Tamu anak-anak tentunya. Karena tamu dewasa akan disambut oleh Tuan dan Nyonya Malfoy.
"Kalian sambut teman kalian dan bermainlah dilantai atas," ujar Narcissa lembut pada keduanya.
"Alright, mom," balas Draco dan menarik Harry menuju pintu masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance to Change Life ~ Drarry
FantasySaat Harry memutuskan untuk kembali ke masa lalu sebagai hadiah atas takdir yang salah, ia memutuskan untuk memperbaiki segalanya. Ia juga berjanji untuk melindungi orang-orang yang benar-benar menyayanginya. Dengan cara apapun! Membuat jiwa Slythe...