7 - First Class

8.6K 1K 43
                                    

"Buka halaman 9," keheningan kelas dipecahkan oleh suara tegas Severus. Yang membuat kelas dipenuhi suara buku tersibak, para siswa membuka halaman secara acak.

"Potter," ujarnya yang membuat Harry menatapnya, sedikit gugup.

"Coba katakan apa yang akan kudapatkan bila kucampurkan akar Asphodel dengan Wormwood?" tanyanya, dengan wajah datar yang mengintimidasi seperti biasanya.

Tapi raut wajahnya sedikit berubah saat mendengar jawaban benar dari Harry. Ia juga mengajukan beberapa pertanyaan lain yang berhasil dijawab Harry dengan benar.

Dengan begitu, bukan hanya Severus tapi juga hampir seluruh murid terkejut. Ya, mereka bahkan tidak mengerti apa yang ditanyakan, selain beberapa siswa seperti Hermione dan Draco yang cukup pintar dan rajin membaca buku sebelum masuk sekolah.

Harry sendiri sebenarnya sedang berteriak dalam hati karna berhasil menjawab dengan benar. Ia sudah mempelajari beberapa hal yang mungkin akan ditanyakan Snape seperti dikehidupannya sebelumnya. Dan tidak seperti sebelumnya, ia berhasil menjawab benar kali ini.

"Bagus. Sekarang, Longbottom," Harry menghela nafas lega begitu Severus mengganti sasarannya. Tapi ia merasa sedikit bersalah melihat wajah Neville yang memucat.

Beberapa pertanyaan yang dilontarkan oleh Severus tidak dapat dijawab oleh Neville, bahkan ia hanya dapat gemeteran dan berbicara dengan gugup. Disisi lain, Hermione yang sedari tadi mengangkat tangannya untuk menjawab mengantikan Neville tidak dihiraukan. Selain Hermione, ia juha mengabaikan beberapa muggleborn. Dan lenih memilih untuk menanyai siswa-siswi lain yang merupakan halfblood dan pureblood. Tapi hanya sedikit yang menjawab benar. Entah karna takut dengan wajahnya atau memang tidak tau jawabnnya.

Ketika jam mapel hamoir selesai, Severus juga memberi tugas membaca kembali buku ramuan dan membuat ringkasan bab 1. Yang mendapat banyak protes, tapi berhenti setelah Severus menatap mereka.

.

"Kelas berikutnya apa?" tanya Harry begitu keluar dari kelas.

"Sepertinya terbang," jawab Draco, mencoba mengingat.

"Bukan sepertinya, tapi memang," suara seorang perempuan terdengar dari belakang, membuat para slytherin kecil melihatnya.

"Look who is it? A little mudblood," ujar Theo sambil terkekeh begitu melihat siapa yang menyahut mereka.

"Ayo pergi, nanti terlambat," Harry berbicara sebelum Hermione maupun Theo kembali berbicara. Lalu menarik Draco pergi.

"Sepertinya dia ingin menghindari keributan," ujar Pansy yang diangguki gadis disebelahnya.

"Yeah, ayo pergi," ajak Daphne. Blaise juga menarik Theo yang tampak tidak ingin pergi.

"Aku belum selesai," walau protes, Theo hanya pasrah ditarik oleh Blaise.

Sementara itu, "apa itu mudblood?" tanya Hermione pada gadis disebelahnya.

"Ayo kita ikuti mereka," tanpa menjawab, Luna menariknya pergi. Murid-murid kelas 1 lainnya juga berjalan menuju kelas berikutnya, dihalaman depan.

.

"Selamat pagi, semuanya!" seru Madam Hooch, instruktur terbang mereka.

Setelah sampai, ia mengatur para murid untuk membentu 2 barisan dan berhadapan. Seperti saat dikelas, mereka berhadapan dengan teman sebangku mereka. Dengan sapu terbang yang ada dikanan mereka.

"Now, angkat sapu kalian. Katakan 'up' " perintahnya, membuat para murid berteriak untuk menyuruh sapu terbang mereka naik.

Beberapa murid berhasil dalam beberapa kali percobaan, dan ada juga yang masih berusaha. Ada yang langsung bisa dalam 1 kali coba, seperti Harry, Draco, dan Blaise.

Second Chance to Change Life ~ DrarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang