Kembali ke 3 minggu sebelumnya, sekarang adalah hari sabtu. Hari pertama Harry dan Draco akan berlatih quidditch. Mereka bahkan sudah tiba dilapangan quidditch dari pukul 9 karna terlalu bersemangat.
Sebelumnya, Harry mendapat kiriman sapu terbang dari Sirius, Nimbus 2000. Ia mendapatkannya bersama surat yang berisi ucapan selamat dan beberapa keburukan slytherin yang ia hiraukan. Lalu Remus juga mengirimkan surat terpisah yang berisi ucapan selamat dan beberapa tips bermain quidditch, juga sedikit cerita tentang ayahnya yang merupakan seeker gryffindor dulu. Remus juga menulis surat untuk mengabaikan apa yang Sirius katakan tentang slytherin, ia bilang 'tidak semua slytherin itu jahat, mereka hanya berambisi dan Sirius memang membenci mereka dari dulu (ps : dia tidak akan membencimu).'
Draco sendiri mendapat kiriman sapu yang sama dengan Harry dari ayahnya. Tapi bukan hanya dia, seluruh tim slytherin juga dikirimi sapu keluaran terbaru itu. Ayahnya bilang itu sebagai tanda terima kasih sudah memasukkannya ke tim. Walau beberapa orang menganggap bahwa ayahnya menyogok untuk memasukkan Draco ke tim quidditch.
"Kita akan mulai dengan pelatihan terpisah, setidaknya sampai pukul 10 nanti," ujar Marcus yang sudah tiba dengan Adrian. Mereka mengenakan pakaian resmi tim quidditch slytherin dan membawa koper serta sapu terbang mereka.
"You, follow me," ujar Adrian, menunjuk Harry yang berjalan mengikutinya.
"Where are we gonna go?" tanyanya setelah mereka cukup jauh dari Draco dan Marcus, kapten mereka.
"Disini seharusnya bisa," ujar Adrian tanpa menjawab Harry. Ia memandang sekelilingnya, sebelum akhirnya tersenyum puas.
"Ini, kau tau ini?" Adrian mengeluarkan sebuah bola kecil dari koper yang ia bawa. Koper yang berisi berbagai macam bola yang akan digunakan para pemain quidditch, termasuk seeker.
"Yeah, golden snitch. Right?" balas Harry. Ia mencoba mengambil bola itu, tapi Adrian meninggikan tangannya hingga tidak dapat diraih Harry yang masih cukup pendek. Juga menatap dengan tatapan meremehkan.
"Hey!" ujarnya tak terima.
"Dengar dulu." Adrian lalu menjelaskan berbagai peraturan untuk seeker dan tugasnya. Harry hanya mengangguk mengerti, bagaimanapun ia sudah cukup berpengalaman sebagai seeker.
"I understand. Can I play now?" tanya Harry, tanpa berminat mendengar penjelasan Adrian.
"Then catch it," balas Adrian, ia melempar snitch itu dan membiarkannya berkeliaran. Sementara Harry yang sudah siap sedari tadi, langsung melesat mengejar snitch yang baru dilepaskan.
Adrian juga bersiap dengan sapunya dan terbang mengawasi Harry, memastikan yang lebih muda tidak terluka dihari 'pertama'nya.
Sementara itu, Draco juga berlatih sebagai chaser. Ia berlatih memasukkan bola ke gawang dan sedikit kerja sama dengan Marcus. Miles Bletchley, yang merupakan keeper slytherin juga membantu mereka menjaga gawang.
"Kau cukup pintar," puji Marcus setelah Draco memasukkan bola untuk yang ke sekian kalinya.
"Thanks, I know," balas Draco dengan nada arogan. Ia melihat Marcus dengan menaikkan salah satu alisnya, membuat Marcus merasa sedikit menyesal memujinya.
"You know what?" Harry tiba-tiba mendekat ke arah Draco dengan snitch ditangannya. Setelah berhasil menangkap snitch itu, ia segera terbang ke tempat Draco.
"I'm a good chaser," balas Draco santai, pandangannya teralih pada snitch ditangan Harry.
"You are still the same," gumamnya tanpa terdengar siapapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance to Change Life ~ Drarry
FantasySaat Harry memutuskan untuk kembali ke masa lalu sebagai hadiah atas takdir yang salah, ia memutuskan untuk memperbaiki segalanya. Ia juga berjanji untuk melindungi orang-orang yang benar-benar menyayanginya. Dengan cara apapun! Membuat jiwa Slythe...