4. Terdiamnya Daniel

182 15 0
                                    

Mereka bertiga sedang asyik bermain perang bantal, namun Ayana terus memperhatikan Daniel. Daniel hanya duduk diam, tidak terlibat dalam permainan. Ayana pun memutuskan untuk melempar bantal ke arahnya. Tepat mengenai Daniel!

Daniel tersentak, menatap Ayana yang tertawa kecil. "Ayana, awas lu!" serunya mengambil bantal.

Ayana hanya tertawa, "Eh, sorry!" Sambil berlari menghindari kejaran Daniel. Mereka pun mulai berlarian di sekitar ruangan, penuh tawa.

****

Waktu terus berlalu Mereka berempat masih asyik bermain perang bantal hingga tanpa sadar waktu les sudah tiba.

"Eh, udah waktunya les, ya?" tanya Ayana sambil melirik jam dinding.

"Iya, udah jam 3!" jawab Daniel setelah memeriksa jam di tangannya.

"Kita keasyikan main sih," timpal Nailah sambil tertawa kecil.

"Sama, gue juga. Capek banget," keluh Rafa yang langsung menjatuhkan dirinya di sofa, menghela napas lelah.

"Ayok kita pulang dulu, belum ganti baju nih," kata Ayana sambil melihat pakaiannya yang kusut setelah serunya perang bantal tadi.

"Tapi sebelum itu, kita beresin dulu deh. Lihat tuh, kamar Nailah udah kayak kapal pecah!" sambung Ayana sambil menunjuk kekacauan di sekeliling mereka.

Tanpa banyak protes, mereka pun setuju dan mulai membereskan kamar. Setelahnya, mereka buru-buru pulang untuk bersiap menuju les.

****
S

etengah jam kemudian...

Rafa sudah tiba di rumah Nailah, tak lama kemudian Daniel dan Ayana menyusul.

"Jam berapa sekarang?" tanya Rafa, penasaran.

Nailah melihat jam di tangannya. "Udah jam 4. Les kita mulai jam 5, kan?"

"Hmmm," gumam Daniel sambil mengangguk pelan.

"Mending kita berangkat sekarang aja deh, biar gak telat," ujar Ayana, sedikit khawatir.

Mereka semua setuju dan segera menuju mobil yang sudah siap dengan supir Nailah. Mengingat tempat les mereka cukup jauh, mobil itu akan membawa mereka ke sana tepat waktu.

****

Setengah jam kemudian, mereka sampai di tempat les. Rafa turun lebih dulu, diikuti oleh Nailah, Daniel, dan Ayana.

"Semangat, guys!" seru Rafa sambil mengepalkan tangannya untuk memberi semangat.

Daniel hanya menggumam pelan dan langsung berjalan menuju kelas tanpa berkata banyak. Nailah membalas antusias, "Iya, semangat Raf!"

Namun, Ayana hanya diam, memperhatikan Daniel yang tampak cuek sejak tadi. "Ada apa sih sama Daniel? Kok dia dingin banget hari ini? Gak biasanya," pikir Ayana, masih bingung dengan sikapnya, sebelum akhirnya mengikuti yang lain ke kelas.

****

Flashback sebelum mereka sampai di rumah Nailah

Daniel sudah siap berangkat ke rumah Ayana. Karena jarak rumah mereka yang dekat, hanya butuh waktu dua menit berjalan kaki untuk sampai. Di tengah jalan, Daniel memutuskan untuk mengirim pesan ke Ayana.

Daniel:
Ayana, gue bentar lagi sampe di rumah lu.
(dibaca)

Ayana:
Gue belum rapi, Daniel!
(dibaca)

Daniel:
Astagfirullah... Yaudah, gue tungguin di depan rumah.
(dibaca)

Ayana:
Oke.
(dibaca)

Daniel tertawa kecil melihat pesan Ayana dan berkata. "Masih aja sama kelakuannya." melanjutkan perjalanan ke rumah Ayana

Bersambunggg....

KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang