Bel pulang pun tiba...
Kring ... kring ... kring"Ayana! Mau pulang bareng gak?" tanya Arisa yang sudah rapi membereskan buku.
"Boleh deh! Gue gak dijemput juga kok sama bokap," balas Ayana yang sedang membereskan buku-buku ke dalam tas.
"Yaudah ayoo!" ucap Arisa sambil menarik lengan Ayana.
Tetapi Ayana melepaskannya. "Bentar Ris! Buku gue belum dimasukin semua ini ke dalam tas!"
"Ah iya," balas Arisa.
Lalu Arisa menunggu Ayana. "Ayoo!"
"Udah semua dibawa? Gak ada yang ketinggalan kan?" tanya Arisa.
"Gak ada kok," jawab Ayana senyum.
"Yaudah, ayoo!" ucap Arisa sambil menarik lengan Ayana.
Tetapi ia mempunyai ide, "Bentar!" Yang berhenti berjalan.
Ayana yang bingung kenapa Arisa berhenti dan bilang bentar. "Kenapa Ris?"
"Lu mau maen ke rumah gue gak?" tanya Arisa.
Lalu Ayana berpikir, "Hmm, yaudah! Gue telpon nyokap dulu ya! Buat izin
maen ke rumah lu,""Oke," balas Arisa. Lalu Ayana melepaskan tangannya dari Arisa. Lalu mengambil handphone-nya dari tas.
Tapi ia lupa kalau handphone-nya masih di Adrian. "EH IYA."
"Kenapa Ay?" tanya Arisa.
"Ponsel gue masih ada di Adrian," jawab Ayana.
"Aduh gimana nih! Adrian udah pulang belum ya?"
"Hmm, coba lu ke tempat parkir mobil! Siapa tau di sana masih ada Karel!" jawab Arisa.
"Yaudah deh, temenin gue ya Ris!" pinta Ayana.
"Iya! Gue temenin kok," balas Arisa tersenyum.
"Yaudah ayo! Kita ke parkir mobil! Nanti Karel keburu pulang lho!" sambung Arisa.
"Yaudah ayo!" balas Ayana. Lalu mereka berdua berlari menuju parkir mobil. Dan ternyata diparkir masih ada Adrian dan
teman-temannya."ADRIAN!" panggil Ayana. Lalu Ayana dan Arisa menghampiri geng Adrian.
"Apa?" jawab Adrian.
"Ponselku mana?" tanya Ayana seketika ia bilang aku, bukan gue. Adrian yang mendengarnya pun tersontak, kenapa Ayana bilang aku? Kenapa gak gue? Dan akhirnya Adrian menjawab,
"Ada di aku kok!"
"Balikin sini!" pinta Ayana.
"Hmm entar deh! Lagian kita sekompleks kan?" tanya Adrian.
"Kok entar? Sekarang aja!" balas Ayana.
"Entar!"
"Ish Adrian mah!"
Lalu mobil Arisa dateng. Setelah itu supir Arisa membuka jendela mobilnya, "Non Arisa! Ayo kita pulang, Non!"
Lalu Arisa menengok, "Ah iya Pak! Bentar ya Pak!"
Lalu Arisa melihat Ayana. "Ay! Ayo kita pulang!"
"Tapi ponsel gue?"tanya Ayana.
"Hmm nanti gampang, Ayana!" sahut Adrian.
Lalu Ayana menengok ke Adrian, "Bener ya! Nanti dibalikin?"
"Iya," ucap Adrian tersenyum. Semua teman-teman Adrian dan Arisa pun tersontak. Baru kali ini Adrian tersenyum ke cewek. Biasanya Adrian tidak pernah tersenyum. Apalagi ke cewek!
Sementara sama Ayana? Adrian tersenyum."Oke," balas Ayana. Lalu Ayana dan Arisa masuk ke dalam mobil. Lalu mobilnya jalan.
"Ayoo wey! Kita pulang! Mobilnya biar gue yang bawa!" pinta Adrian. Lalu mereka semua masuk ke dalam mobil dan mereka
segera pulang.Di perjalanan, ternyata Adrian mengkawal mobil Arisa di belakang. Teman-teman Adrian pun terheran mengapa Adrian
mengikuti mobil Arisa.Tetapi, Adrian menjawab enteng. "Kan
kita satu kompleks kan sama Arisa? Jadi bukan gue mau ngikutin Arisa." Itu jawaban Adrian. Padahal mah aslinya Adrian benar-
benar mengikuti mobil Arisa yang di dalamnya ada Ayana.Adrian takut Ayana kenapa-kenapa. Jadi dengan terpaksa Adrian mengkawal mobil Arisa.
Bersambungg
KAMU SEDANG MEMBACA
Karina
Teen FictionKarina, gadis ceria dari Bekasi, mendapati hidupnya berubah drastis saat pindah ke Jakarta. Sikapnya yang dulu hangat kini menjadi dingin dan tertutup. Di sekolah baru, ia terus-menerus dijahili oleh Karel, cowok terkenal yang cuek dan sulit ditebak...