Part 33

11 2 0
                                    

Arisa yang menyadari, bahwa mobilnya sedang diikuti sama mobil Adrian. Supir Arisa juga menyadari juga, kalau mobilnya diikuti sama seseorang.

"Non! Ada yang mengikuti kita, Non!"

"Gapapa, Pak! Lanjutin aja nyetirnya! Itu teman aku kok! Dia kan satu komplek juga sama saya, Pak!" jawab Arisa.

"Oh gitu, kirain saya orang lain sedang mengikuti kita, Non!" balas Pak supir.

"Bukan! Itu teman saya pak!" balas Arisa.

Ayana yang mendengar ucapan pun berkata, "Siapa Ris? Yang mengikuti mobil
Lu?"

Lalu Arisa menengok ke belakang dan Ayana ikut menengok. "Siapa Ris?"

"Kalau dilihat dari mobilnya sih, itu mobil Karel deh!" balas Arisa.

"Hah? Mobil Adrian?"

"Iya Aya! Gue yakin banget itu mobilnya! Tapi kenapa dia ngikutin? Gue tau sih rumah Karel satu kompleks sama rumah
kita berdua. Tapi kan Karel kek ngikutin kita kan?" tanya Arisa.

"Iya! Lu bener! Adrian emang satu kompleks sama kita!" balas Ayana.

"Yaudahlah Ris! Biarin aja!"

"Iya Aya! Gue juga gak masalah kok!" balas Arisa.

"Oh iya, tadi gue lihat Karel tersenyum ke elu!"

"Iya! Emangnya kenapa?" tanya Ayana.

"Ish, ini langka banget!" jawab Arisa.

"Langka kenapa?" tanya Ayana kebingungan.

"Iya langka! Seorang Karel tersenyum ke elu!" jawab Arisa.

"Biasanya kan Karel gak pernah senyum! Apalagi sama cewek! Dan sekarang? KAREL TERSENYUM KE ELU AYANA!"

"Shutt! Bisa gak sih gak teriak!" pinta Ayana.

"Iya! Sangat langka, Ayana!" jawab Arisa.

"Iya tapi itu tadi alay banget!" balas Ayana.

"Apa iya? Adrian gak pernah senyum ke cewek? Keknya gak mungkin banget Adrian gak pernah senyum ke cewek!" batin Ayana lalu menggeleng-geleng kepala. Bahwa Ayana tidak percaya.

Bersambunggg

KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang