Ucapan Fachri terpotong dengan suara panggilan Zelion, "Oy Ri!" Yang sedang berjalan menuju bangku mereka bertiga.
Lalu Zelion duduk di samping kanan Fachri,"Gue cariin dari tadi! Taunya malah di sini! Bareng Karina sama Karel lagi!"
"Sorry," balas Fachri. Lalu datenglah Rafra.
"Kalian berdua nih ya, ninggalin gue sendirian!" ucap Rafra yang dateng lalu duduk di samping kiri Fachri."Sorry." balas Fachri.
Lalu Zelion yang melihat Karina dan Adrian di hadapannya pun berkata, "Oh pantes gak bareng kita! Lagi bareng sama gebetannya."
"Iya nih! Tumben amat lu Dri, bareng cewek ke kantin! Bareng Karina lagi!" balas Rafra.
"Shutt, nanti gue jelasin pas pulang sekolah!" ucap Adrian. Lalu Alex menghampiri mereka semua.
"Ish, kalian ini! Gue kira kalian bertiga udah ke kelas ternyata masih di sini!" ucap Alex kepada Zelion, Rafra, dan Fachri. Lalu
Alex duduk di samping kiri Ayana. Karena yang bangku kosong hanya di samping Ayana. Jadi dengan terpaksa Alex duduk di samping Ayana.
"Tau nih Fachri! Gue tadi nyariin dia nih," ucap Zelion sambil menunjuk Fachri.
"Sorry!" balas Fachri. Adrian tidak peduli dengan sahabat-sahabat. Ia langsung melihat Ayana yang asyik banget sama
handphone-nya."Ayana! Itu baksonya dimakan!" pinta Adrian.
Ayana menengok. "Nanti." Sambil bermain
handphone tanpa menoleh ke Adrian."Makan!" ujar Adrian lagi.
"Nanti Adrian!"
"Sekarang! Nanti keburu dingin itu baksonya!" balas Adrian.
"Hmm, nanti!" jawab Ayana yang masih melihat handphone-nya. Lalu Adrian dengan terpaksa mengambil handphone Ayana dan memasukkan handphone Ayana ke kantong saku celananya Adrian. Ayana tersontak melihat Adrian yang langsung mengambil handphone miliknya.
"Adrian!"
Adrian sengaja tidak mendengarnya. Ia langsung memakan bakso tadi."Adrian!" panggil Ayana. Lalu Adrian menengok ke arah
Ayana. "Ada apa? Itu dimakan!"
"I-iiya! T-ta--" ucap Ayana terpotong.
"Gak ada tapi-tapian! Makan!" tegas Adrian dingin. Lalu Ayana segera memakan baksonya. Sahabat Adrian hanya mendengarkan obrolan Ayana dan Adrian.
Kemudian Fachri senyum smirk. "So sweet banget." Padahal mah di dalam hatinya nyesek banget.
"Ekhem, gue dijadiin nyamuk."
"Lu mah enak Raf di situ! Lah gue di samping mereka berdua nih!" sahut Alex sambil menyindir Adrian.
"Kar! Baksonya enak gak?" tanya Rafra sambil melihat Ayana makan."Bukannya lu sering beli ya Raf? Kok malah nanya?" tanya Alex ke Rafra.
"Yah iya sih, gue cuman mau ngobrol aja sama Karina," balas Rafra. Ayana tidak merespons tanggapan Rafra. Ia langsung
menghabiskan baksonya dan setelah habis, ia langsung meminta handphone-nya ke Adrian.
Namun, Adrian tahu kalau Ayana bakal nagih handphone miliknya. Dengan cepatnya Adrian langsung pergi meninggalkan Ayana dan kawan-kawannya.
Ayana yang melihat Adrian pergi langsung mengikuti Adrian.Tapi, Adrian sadar kalau dirinya sedang diikuti Ayana. Di koridor Adrian berhenti melangkah dan hasilnya Ayana menabrak
punggung belakang Adrian."Kalau berhenti bilang dong!" ujar Ayana yang kesakitan sambil memegang hidungnya.
"Sakit tau nih hidung gue!"
Adrian hanya senyum lalu berbalik ke hadapan Ayana dan membukuk agar muka Adrian dan Ayana saling berhadapan.Karena bagi Adrian sih Ayana pendek dan tinggi Ayana hanya sepundak Adrian. Lalu mereka berdua saling menatap mata.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Terdengarlah kehebohan fansnya Adrian."Karel!"
"Karel natap mata anak baru itu!"
"Pangeran Karel! Kenapa gak natap mataku aja sih!"
"AAAA TIDAKK."
"Tolong tatap mataku aja Rel!"
"Ish tuh anak baru! Berani banget dia sama cowok gue!" Itulah ocehan fans-fansnya Adrian. Mereka tidak terima kalau
sang pangerannya menatap mata sih anak baru.Bersambungg..
KAMU SEDANG MEMBACA
Karina
Teen FictionKarina, gadis ceria dari Bekasi, mendapati hidupnya berubah drastis saat pindah ke Jakarta. Sikapnya yang dulu hangat kini menjadi dingin dan tertutup. Di sekolah baru, ia terus-menerus dijahili oleh Karel, cowok terkenal yang cuek dan sulit ditebak...