Adrian langsung pergi ke meja belajar sambil membawa tas. Lalu Adrian pun melihat handphone-nya di atas meja.
"Handphone-nya Ayana," batin Adrian. Lalu Adrian pun menghidupkan handphone-nya. Dan gue melihat wallpaperlocksreen di handphone Ayana.
"Cantik!" batin Adrian. Adrian terus melihat wallpaper handphone Ayana tanpa berkedip.
5 menit kemudian, Adrian tersadar. "Aish, ada apa dengan gue? Kenapa gue gak berhenti melihat fotonya Ayana,"
Adrian pun melihat jam di ponselnya Ayana dan ternyata sudah jam 4. Lalu Adrian mengingat kejadian yang di parkiran dan gue berpikir untuk menelpon Arisa dengan handphone Adrian sendiri.
Berdering
"Hallo! Ada apa Rel?"
"Lu lagi sama Ayana gak?"
"Enggak! Emangnya kenapa?"
"Ayana sekarang lagi di mana?"
"Di rumah!"
Adrian pun menutup telponnya lalu gue mengambil handphone Ayana dan meninggalkan handphone Adrian di meja lalu Adrian segera keluar dari kamar dan pergi keluar rumah. Adrian pun segera menuju rumah Ayana yang berada di samping rumah Adrian.
Teman-temannya yang lagi pada sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Melihat Adrian keluar dari kamar.
"Adrian!" panggil Alex.
"WOY ADRIAN!" teriak Rafra.
Tetapi Adrian tidak mendengarnya. "Aish, udah ngilang."
"Adrian mau kemana dah?" tanya Zelion.
"Gak tau, gak bilang dia!" balas Rafra. "Atau dari salah satu kalian nitip pesan kali! Coba check pesannya!"
"Gue gak ada pesan dari Adrian!" sahut Fachri yang sudah mengecek pesan.
"Sama," balas Zelion.
"Lu kali Al!" ucap Rafra.
"Kagak ada!" ucap Alex. "Coba gue telpon Adrian dulu," lalu Alex menelpon Adrian.
Dring ... dring
Dring ... dring
"Lah! Itu suara handphone siapa?" tanya Rafra.
Dring ... dring
Dring ... dring
"Bukan handphone gue!" balas Zelion.
Dring ... dring
"Bukan gue juga!" sahut Fachri.
Dring ... dring
"Handphone gue gak bunyi tuh!" ucap Rafra yang menunjukkan handphone-nya. Alex yang mencari tau asal bunyinya. Dan Alex
berhasil menemukan asal bunyinya.Alex menghela napas, "Adrian gak bawa handphone. Guys!" Sambil menunjukkan handphone adrian.
"Kebiasaan Adrian adalah ...." ucap Fachri.
"KELUPAAN MEMBAWA HANDPHONE" ucap Rafra, Zelion, Alex serempak.
"Nah tuh tau!" balas Fachri.
"Adrian kemana sih?" tanya Rafra.
"Gak tau, kalau gue tau ... Udah gue kasih tau dari tadi!" ucap Zelion.
"Yaudah tungguin aja! Nanti kalau Adrian pulang kita tanya," ucap Fachri yang memaenkan handphone-nya.
"Yahh tapi dia keluar tanpa kasih tau kita," ucap Rafra.
"Selain kebiasaan Adrian apa?" ucap Fachri yang berhenti bermaen handphone.
"SELALU NINGGALIN MULU," ucap Zelion dan Alex serempak.
"Nah tuh tau! Harusnya lu tau dong Raf! Kebiasaan Adrian apa!" balas Fachri yang melanjutkan maen handphone-nya.
"Oh, iya! Gue baru inget," ucap Rafra terkekeh.
"Udah wey, kita lanjut lagi belajarnya!" pinta Zelion. Zelion yang melihat Fachri bermaen handphone terus pun bertanya.
"Ri! Lu gak kerjain PR-nya?"
"Udah selesai," ucap Fachri santai sambil menatap handphone yang sedang berada di kasur Adrian.
"Kapan lu ngerjainnya dah?" tanya Rafra.
"Tadi pas jam kosong! Lu berdua kan maen Mobile Legend tuh ... Nah daripada gue gabut, mending gue ngerjain PR-nya ... Biar di rumah bisa santai," ucap Fachri tersenyum.
"Iya dah yang rajin! Kita mah apa atuh, yang gak ngerti," ucap Rafra.
"Kita?" tanya Alex. "Siapa aja tuh?"
"Gue sama Zelion!" jawab Alex santai.
"Kok gue? Gue mah rajin ye! Tapi karena lu nularin untuk maen games jadi gue ikut-ikutan!" balas Zelion.
"Dih, kok jadi gue yang nularin?" tanya Rafra.
"Emang lu!" balas Rafra.
Alex yang melihat Rafra dan Zelion bertengkar pun memisahkannya.
"Ehh udah udah!" pinta Alex. "Dari ribut, mending lanjutin lagi tuh! Nanti keburu malem loh!"
"Iya," ucap Rafra dan Zelion serempak. Lalu mereka melanjutkan belajarnya.
Bersambunggg
KAMU SEDANG MEMBACA
Karina
Teen FictionKarina, gadis ceria dari Bekasi, mendapati hidupnya berubah drastis saat pindah ke Jakarta. Sikapnya yang dulu hangat kini menjadi dingin dan tertutup. Di sekolah baru, ia terus-menerus dijahili oleh Karel, cowok terkenal yang cuek dan sulit ditebak...