The OSBERT Mini Series
COMPLETED!
⚠️Namun belum direvisi baik secara plot maupun typo⚠️
⚠️ +18 | Strong Language, Steamy
---
"Alex Fucking Osbert! Aku takkan pernah memaafkanmu.
Sekalipun kau adalah saudara kembar dari sahabatku.
Sekalipun kau adala...
Sejujurnya, ia sedikit takut dengan Elle yang akan membuat tragedi lagi, meski sebenarnya sejak tadi Elle telah bersikap ramah.
Sesampainya di toilet, mereka berdiri di depan cermin. Elle menatap Audrey sambil menaruh tangannya di pinggang. "Tidak ada hal yang ingin kau tanyakan kepadaku, Audrey?"
Audrey memasang mimik bingung.
"Ugh," Elle mendesah kemudian mendekat pada Audrey, "Mungkin kau sedikit bingung dengan sikapku yang berubah dari menyebalkan saat di kafe, lalu menjadi baik seperti tadi. Kau tahu kenapa?"
Audrey masih belum bebicara. Ia hanya menggeleng kepalanya pelan sebagai jawaban tidak tahu.
"Karena tidak kusangka kau adalah kekasih Peter. Jadi sebagai kakak sepupu yang baik, aku tidak ingin Peter sakit hati olehmu. Jangan remehkan kemampuan stalking-ku, karena aku tahu kau adalah salah satu wanita parade Alex, atau lebih tepatnya mantan kekasih Alex."
Audrey langsung menelan ludahnya dalam. Bukan karena dia tertangkap basah, malah ia merasa jijik dirinya dilabeli sebagai salah satu wanita parade Alex.
"Tenang saja, aku takkan memberi tahu Peter soal ini. Namun, kumohon jangan pernah menyakiti Peter hanya karena dunia khayalmu berpikir akan kembali bersama Alex," ucap Elle sungguh-sungguh namun ketegasannya semakin tertera karena jari telunjuk yang mengarah pada Audrey.
Audrey berusaha memasang mimik wajah yang tenang. Ia menurunkan telunjuk Elle perlahan lalu mulai berbicara, "Aku tidak tahu informasi apa yang kau dapat dari Alex atau dari mana pun tentang hubungan masa laluku. Namun, kesalahan Alex takkan pernah kumaafkan. Jadi kau tak perlu khawatir aku akan kembali padanya."
Elle kini rautnya berubah drastis, dari garang menjadi ceria. Gigi rata dan putihnya terlihat jelas oleh Audrey ketika Elle berkata, "Great!"
"Dan sebenarnya, aku belum memulai hubungan apapun dengan Peter," kata Audrey untuk memperjelas keadaan. Ia tidak ingin Elle salah sangka dulu, karena mengira ia dan Peter adalah sepasang kekasih.
"Oh, kupikir...?" Elle mengerutkan dahinya dalam.
Audrey kemudian menyamankan diri dengan bersandar wastafel. Rasanya ia perlu berbincang dengan Elle layaknya wanita dengan wanita. Toh, dia tidak seburuk itu ternyata. "Apa Peter bilang padamu kalau aku kekasihnya?"
"Iya. Ugh!!" tangan Elle mengepal sambil menatap pintu toilet, seolah ada Peter berdiri di sana. "Anak itu, sialan! Bisa-bisanya dia menipuku." Kemudian Elle kembali mengalihkan pandangan pada Audrey lagi. "Tenang saja, aku akan membuatnya serius denganmu, oke?"
"Jangan!" sergah Audrey.
"Kenapa?"
Audrey menghela napas sebentar, lalu berbicara, "Untuk saat ini, aku masih ingin kenal dengan Peter dulu sebelum serius dengannya."
Elle justru malah tersenyum dan memegang bahu Audrey, "Tenang saja. Aku yakin Peter akan mengubah pikiranmu, oke?" Sekarang ia memutar badannya menghadap cermin lalu mengambil lipstik dari tasnya.
Audrey ikut menghadap cermin dan menatap Elle melaluinya dengan heran. "Mengapa kau bersikap baik padaku, padahal aku adalah parade wanitaAlex, katamu?"
Sambil menaruh kembali lipstik, Elle memandang Audrey dari cermin, "Pertama, jangan salahkan rambut pirang dan wajahku yang kata orang terlihat seperti sosok antagonis. Jika ikut casting film, mungkin aku lebih pantas menjadi Regina George di film Mean Girls. Jadi jangan menilaiku buruk, oke?"
Audrey tertawa dan sambil menggeleng, "Tidak-tidak. Kau mau tahu apa yang ada di benakku saat pertama bertemu denganmu? Aku malah awalnya berpikir kau adalah Naughty Barbie!"
"I take that as a compliment." Elle tertawa sambil mengibas rambut pirangnya, menunjukkan gaya ala Barbie-nya. Setelah itu, Elle melanjutkan penjelasannya tadi, "Kedua, mengenai kau mantan Alex, aku tidak terlalu peduli sejak kami mengubah status menjadi open relationship."
Audrey sempat tercengang saat tahu hubungan mereka ternyata open relationship, yang berarti kedua pasangan boleh bersama atau bahkan seks dengan pria/wanita lain, asalkan mereka akan kembali satu sama lain. Biasanya tujuan dari hubungan ini agar mereka tidak bosan dengan satu sama lain, bahkan menganggapnya menjadi pelengkap. "Jadi itu sebab kau tak pernah cemburu jika Alex bersama dengan wanita lain? That make sense!"
"Kecuali momen di kafe waktu itu. Aku membencinya karena memperhatikanmu saat kami sedang berkencan. Aturannya, ketika kami sedang berkencan satu sama lain, Alex atau aku tidak boleh melirik yang lain."
Sekarang Audrey semakin jelas, mengapa Alex memiliki banyak parade wanita. Semua karena Alex menginginkan hubungan terbuka atau open relationship tadi.
"Bukankah itu juga bagian dari risiko dalam open relationship?"
"Aku tahu, aku tahu," tukas Elle. "Hanya saja, aku punya perasaan yakin dia adalah terakhirku."
Tiba-tiba ada perasaan janggal di hati Audrey. Rasanya sangat bertolak belakang dengan kalimatnya tadi tentang tidak akan memaafkan Alex, yang berarti ia tidak menyayangi Alex lagi. Namun kalimat Elle sukses membuat hatinya terasa pedih. Apakah ini adalah tanda dari bara api cemburu?
Wajah Elle begitu terpancar kejujuran bahwa ia tulus mencintai Alex, dan mungkin Alex juga begitu. Diam-diam selama makan, Audrey memperhatikan Alex yang menatap Elle dengan raut bahagia nan hangat.
Meski hati tidak baik-baik saja, ekspresi wajah Audrey harus bisa berbohong sekarang. Ia pun menyibukkan diri untuk mengoles lipstik, seperti yang Elle lakukan.
Usai mengenakan lipstik, Elle tiba-tiba memegang kedua bahu Audrey dan badannya sedikit dibungkukkan, karena Elle lebih tinggi kira-kira balasan senti dengannya. "Meskipun kau belum siap untuk hubungan baru, aku akan jamin dansa Peter langsung membuatmu meleleh. Let's go!"
Audrey belum bisa sepenuhnya berprasangka baik pada Elle. Sikapnya barusan bisa jadi bantuan tulus—seperti yang Hailexa lakukan—agar Audrey dapat move on, ataukah Elle hanya merasa takut dirinya kembali bersama dengan Alex?
Omong-omong tentang dansa, sejujurnya ini adalah dansa pertamanya sejak terakhir dansa dengan... Stephen, kakaknya. Ada perasaan enggan karena ia takut untuk mengingatnya. Namun semua sudah terlanjur karena tangannya ditarik keluar oleh Elle, dan sekarang Peter sudah berada di hadapannya, di atas lantai dansa.
"Audrey Sophie Dall, maukah kau berdansa denganku?" tawarnya sambil membuka telapak tangannya dan tersenyum pada Audrey. Biasanya lesung pipit penghias pipi Peter akan selalu menghibur Audrey. Namun, kali ini tidak. Rasa gelisahnya masih menguasainya.
Audrey kini malah diam membeku menatap telapak tangan kosong Peter itu. "A-aku—" kata-kata yang ingin disampaikan Audrey terasa menyangkut di tenggorokan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.