[Audrey Sophia Dall]
Di hari ulang tahunnya, Audrey bersyukur dapat dikelilingi oleh orang-orang yang menyayanginya. Tentu saja Hailexa dan juga kekasihnya, Aaron, memberikannya kejutan spesial untuknya. Sebenarnya Audrey tidak memedulikan hadiah, karena yang terpenting, bisa melihat orang-orang terdekatnya bisa berada di sisinya merupakan anugerah berharga.
Hanya satu yang kurang lengkap. Tidak hadirnya Stephen.
Esok paginya setelah ulang tahun, Audrey mampir mengunjungi makam Stephen sebelum ia pergi kuliah.
"Hai, Steve!" sapa Audrey sambil mengelus batu nisan. "Kau tahu apa? Kemarin adalah hari terbahagiaku. Semua orang-orang tersayangku ikut merayakan ulang tahunku yang ke dua puluh satu. Hanya kau saja yang kurang."
Audrey sempat menarik napasnya panjang, memberinya jeda agar dirinya lebih rileks. "Ohya, Dad kemarin bilang padaku bahwa tidak akan ada lagi aktivitas rutin membersihkan kamarmu. Aku yakin kau pasti senang dapat pergi dengan tenang. Jadi nanti akhir pekan, aku dan Dad akan mengumpulkan barang-barangmu lalu mendonasikannya pada yang membutuhkan," jelas Audrey seolah Stephen mendengarkannya.
"Soal Mom, katanya Dad akan menjelaskan ini semua. Tapi kurasa aku tidak yakin Dad bisa berbicara dengan Mom," remeh Audrey sambil tertawa. Brian adalah tipe suami yang sangat mematuhi istrinya karena rasa sayangnya yang begitu besar. Wajar saja jika Audrey sedikit meremehkan ayahnya sendiri. Tapi ia masih berharap, semoga ibunya dapat luluh.
"Steve, maafkan aku ya, karena Mom belum berani mengunjungimu di sini," ucap Audrey yang tiba-tiba hatinya jadi sendu. "Maaf, seharusnya aku bisa berusaha lebih keras lagi, bukannya diam seperti ini."
"Kau tidak perlu minta maaf."
Suara itu. Stephen datang! Dengan segera Audrey menoleh dan mendapati Stephen yang berdiri tak jauh darinya. Matanya kini berkaca-kaca, dan hatinya berdegup keras. Ini adalah hadiah terbaik yang sebenarnya. Kehadiran Stephen.
"Steve," lirihnya sambil berjalan ke arahnya.
Stephen tampak membentangkan kedua tangannya. Dengan cepat Audrey memeluk Stephen. Ini adalah hadiah yang diinginkan.
"Mengapa katamu aku tak perlu minta maaf, Steve?" tanya Audrey dalam pelukan.
"Karena aku yakin kau sudah berusaha yang terbaik," jawab arwah Stephen.
Audrey kini semakin memeluk bayangan atau arwah, atau apapun itu, dengan erat.
"Omong-omong, aku kemari ingin mengucapkan: Selamat Ulang Tahun, Audrey Sophia Dall!" seru Stephen yang masih memeluk Audrey.
Yang tadinya hatinya sendu, kini seulas senyuman terbentuk di bibirnya. "Terima kasih sudah mengunjungiku dan mengucapkan selamat ulang tahun. Aku sayang padamu, Steve!"
Audrey lama berpelukan sampai-sampai ia baru sadar bahwa dirinya tidak sendirian di pemakaman. Ada pengunjung anak kecil yang menatapnya aneh. Mungkin karena dia melihat Audrey sedang berpelukan dengan udara. Pasti anak kecil itu tidak bisa melihat sosok Stephen. Dengan segera Audrey melepas pelukan Stephen, lalu pergi dari pemakaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
The List of His Parade Girl
RomanceThe OSBERT Mini Series COMPLETED! ⚠️Namun belum direvisi baik secara plot maupun typo⚠️ ⚠️ +18 | Strong Language, Steamy --- "Alex Fucking Osbert! Aku takkan pernah memaafkanmu. Sekalipun kau adalah saudara kembar dari sahabatku. Sekalipun kau adala...