The OSBERT Mini Series
COMPLETED!
⚠️Namun belum direvisi baik secara plot maupun typo⚠️
⚠️ +18 | Strong Language, Steamy
---
"Alex Fucking Osbert! Aku takkan pernah memaafkanmu.
Sekalipun kau adalah saudara kembar dari sahabatku.
Sekalipun kau adala...
Untuk merayakan berakhirnya cerita ini, ganti cover ah! HEHE~
Jangan lupa tinggalkan komentar yaaa! Luff~~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beberapa bulan berikutnya.
[Audrey Sophia Dall]
Selesai sudah renovasi kafe dan toko kue Dall-icate yang mana merupakan wasiat dari Stephen Dall. Grand opening kali ini bukan hanya tentang kebahagiaan atas bisnis baru, namun juga mengenang sosok Stephen Dall. Ini juga merupakan momen merayakan keluarga Dall sudah bangkit dari kesedihan yang menerpa mereka.
Audrey kini memandang keseluruhan isi kafe dan toko rotinya dari lantai atas, di pinggir balkon dalam. Sampai sekarang ia masih tidak menyangka bahwa kakaknya juga ikut memikirkan mimpinya.
Sudah satu jam berlalu sejak pengguntingan pita. Seiring berjalannya waktu, Audrey melihat tamu terus berdatangan. Ia mengundang keluarga besar Dall, keluarga Osbert, juga kerabat terdekat Audrey dan Stephen. Jika dibandingkan, tentu saja teman kakaknya lebih banyak daripada dirinya. Bukanlah sesuatu yang mengherankan karena Stephen lebih mudah bergaul ketimbang dirinya.
Ketika masih berada di pinggir balkon, tiba-tiba seseorang menepuk bahunya dari belakang. Ia pun menoleh dan terkejut dengan kehadiran Hailexa dan kekasihnya, Aaron Bancroft. "Akhirnya kalian datang!" katanya sambil memeluk Hailexa.
Hailexa memeluk balik sebentar lalu berbicara, "Maaf kami terlambat. Seperti biasa, Aaron baru saja tiba hari ini di Sydney."
Audrey tersenyum menatap Aaron, "Tidak apa-apa. Aku tahu kau orang super sibuk, Aaron."
Kini pria berkulit gelap itu mengulurkan tangan, mengajak berjabatan. "Selamat atas toko kuemu dan juga renovasi kedai kopi mendiang kakakmu. Aku yakin bisnis ini akan berjalan sukses!" puji Aaron. "Lokasinya sangat strategis. Ini hebat!"
"Terima kasih, Aaron," jawab Audrey dengan seulas senyuman lebar.
"Audrey!" Suara itu datang dari lantai bawah. Audrey kembali menghadap balkon lalu mencari siapa yang tadi memanggilnya. Ia yakin, pasti orang itu adalah kerabat dekat karena mengenali sosok Audrey meski dari belakang. Kini Audrey melihat seseorang melambaikan tangan dari kejauhan.
Benar saja. Dia adalah Vanessa Walker. Sebelum Audrey meminta izin untuk permisi, Hailexa sudah lebih dulu menyela, "Pergilah. Hari ini kau akan sibuk diberi ucapan selamat."
Audrey tersenyum sekilas dan kemudian pergi meninggalkan kedua pasangan itu untuk turun ke bawah menghampiri Vanessa.
Ketika sudah di lantai bawah, ia melewati beberapa kerumunan tamu undangan, sampai akhirnya ia dapat melihat Vanessa dengan... Eh! Vanessa sedang menggandeng seseorang. Padahal saat tadi di atas, Audrey melihat Vanessa masih berdiri sendiri.