[Alex Osbert]
Alex masih tidak percaya dengan apa yang terjadi sekarang. Perlahan hubungannya dengan Audrey membaik dan bahkan sekarang Audrey duduk di sampingnya, di mobil bersama Alex. Sesekali Alex melirik kaca spion, memastikan mobil Audrey masih mengikutinya di belakang, karena supir barunya belum mengetahui rumah keluarga Dall.
"Kau sudah bertemu dengan ibuku?" tanya Audrey, memecah keheningan mobil.
Sambil melirik ke kiri sekali, Alex menjawab, "Belum. Kami hanya berbicara via telepon." Ia melihat Audrey masih sibuk dengan ponselnya. Karena penasaran, ia kembali mencuri-curi waktu untuk melihat apa yang sedang Audrey lihat pada ponselnya. Ternyata dia sedang melihat berita mereka yang viral tadi pagi. "Audrey," panggil Alex tiba-tiba. "Aku minta maaf atas perbuatan Elle."
Kini Alex melihat Audrey buru-buru membalik ponselnya dan menatap Alex. "Itu bukan salah siapa-siapa. Aku hanya..." wanita itu kembali terdiam.
Alex pun mengernyitkan dahi sambil melirik sekali ke Audrey lagi. Ia tahu Audrey sedang meresahkan sesuatu. "Hanya...?" Alex menunggu jawaban.
"Aku mengecewakan banyak orang hari ini."
"Maksudmu kau mengecewakan Elle?" tanya Alex.
"Salah satunya."
Entah mengapa Alex langsung memahami orang yang dimaksud oleh Audrey. Jika Elle adalah orang yang kecewa di pihak Alex, maka tentu saja ada sosok pria yang juga kecewa di pihak Audrey. Hati Alex seketika berkecamuk mengingat momen saat mereka kencan ganda di restoran waktu itu. "Maksudmu kau merasa sudah mengecewakan Peter Anderson?" tanya Alex dan kemudian ia menelan ludahnya dengan berat.
"Iya. Aku harus mencari cara untuk bertemu dengannya. Tadi di kampus bahkan ia tidak mau turun dari mobilnya karena aku."
Alex mendesah sekali karena kebiasaan buruk Audrey kembali kambuh. Dia dengan sifat menyalahkan dirinya sendiri. "Audrey, seperti katamu. Ini bukan salah siapa-siapa. Kau tidak salah."
"Tetap saja, aku harus minta maaf karena telah mengecewakannya. Aku seperti wanita pemberi harapan palsu untuknya," jelas Audrey yang nada defensif.
Entah mengapa api cemburu Alex kian membara. Untuk apa Audrey peduli pada perasaan sakit hati Peter jika memang dia tidak menyukai Peter? Apakah dia benar-benar memiliki perasaan pada Peter?
"Ditambah, aku bodoh karena baru mengetahui ternyata Vanessa menyukai Peter."
Alex langusng membelalakan matanya terkejut. "Vanessa? Maksudmu, Vanessa Walker?"
"Iya, kekasih kakakku dan dia juga sahabat Peter," jelas Audrey.
Alex pernah melihat Vanessa beberapa kali saat Stephen mengajaknya di acara keluarga Dall dan keluarga Osbert. Dia memang wanita cantik. "Jadi sekarang Vanessa menyukai sahabatnya sendiri?" kata Alex menyimpulkan.
"Iya. Dan aku merasa seperti menjadi orang ketiga di tengah mereka berdua."
Alex semakin yakin dengan dugaaannya, bahwa Audrey benar-benar menyukai Peter. Ia pun jadi semakin tenggelam dalam api cemburunya. Sempat terlintas sebuah usulan di benak Alex, namun ia enggan untuk mengutarakannya. Namun, sekilas Alex melihat wajah kalut Audrey dan membuatnya jadi merasa iba. "Baiklah."
Audrey menoleh dengan dahi yang dikerutkan bingung.
"Saat aku bertemu Elle, aku akan memintanya agar Peter mau bertemu denganmu." Pada akhirnya usulan itu terlontarkan. Ia tahu bagaimana Peter begitu patuhnya pada kakak sepupunya, Elle. Jadi pasti Peter mau bertemu dengan Audrey jika diminta oleh Elle.
"Kau yakin Elle mau melakukannya untukku?" tanya Audrey ragu.
Alex mengangkat kedua bahunya sekali. "Jika aku berhasil berbaikkan dengan Elle," katanya. Bahkan ia tidak tahu apakah Elle mau bertemu dengannya setelah ini?
"Kuharap kau berhasil," jawab Audrey.
Tak lama ia tiba di rumah keluarga Dall. Sebelum berangkat Alex sudah mengabari kedua orangtua Audrey bahwa ia berhasil membawa Audrey pulang. Di teras rumahnya yang megah, Mr. dan Mrs. Dall sudah menunggu Audrey.
Dengan gesit, Alex membukakan pintu untuk Audrey. Orangtuanya begitu bahagia akhirnya bisa bertemu lagi dengan putrinya, terutama Mrs. Dall yang matanya berkaca-kaca sekarang.
Audrey juga tampak senang akhirnya bisa memeluk kembali orangtuanya, namun ada sedikit kesedihan dari bola mata Audrey. Alex yakin pasti dia masih memikirkan berita tadi. Audrey dan Mrs. Dall masuk ke rumah, sedangkan Alex dan Brian Dall masih berada di teras.
"Terima kasih telah membawa pulang Audrey," ucap Mr. Dall.
"Sama-sama, Mr. Dall," jawab Alex sambil tersenyum.
Kemudian Mr. Dall merangkul bahu Alex. Tampaknya ia ingin berbicara sesuatu yang serius. Alex menatap Mr. Dall denga raut bingung. "Mr. Dall?"
Mr. Dall berdeham dan kemudian menjawab, "Aku melihat berita kau dan Audrey tadi sore."
Raut ketegangan seketika muncul di wajah Alex. "Sir, saya minta maaf jika berita itu membuat Anda jadi salah sangka. Saya dan Audrey—"
Kalimat Alex seketika terpotong karena Mr. Dall kembali berbicara, "Untuk apa kau meminta maaf? Justru aku yang seharusnya berterima kasih padamu karena sudah menemani Audrey pergi ke makam Stephen."
Mr. Dall mengelus-elus bahu Alex, seolah paham Alex sedang tegang sekarang. Dia kembali melanjutkan kalimatnya, "Belakangan ini Audrey sangat-amat merindukan Stephen. Jadi terima kasih kepadamu dan Hailexa karena sudah menemaninya di masa terpuruk."
Alex memasang senyumnya, "Saya dan Hailexa hanya menjalankan tugas kami sebagai kakak untuk Audrey, Sir."
Mr. Dall menangguk sekali. "Soal netizen, biarkan mereka ingin berkata apa. Mereka tidak tahu kalian sedang mengunjungi makam Stephen. Kau tidak usah terlalu memikirkannya."
Alex mengangguk patuh. "Baik, Sir."
"Sekarang tinggal tugasku untuk menasihati Audrey. Tampaknya dia masih syok dengan berita hari ini."
Alex mulai menyamankan dirinya dengan memasukkan kedua tangannya di saku celana. "Anda tahu sendiri bagaimana Audrey yang terlalu overthinking jika ada masalah seperti ini."
"Ya. Kurasa aku harus ke dalam sekarang, meminta istriku agar tidak membahas masalahnya dengan Audrey sekarang." Sejujurnya Alex masih penasaran masalah Audrey dengan Mrs. Dall. Yang jelas, pasti ini mengenai Stephen.
Usai pamit dengan Mr. Dall, kini Alex harus menyiapkan mental untuk bertemu dengan Elle. Sebelum ia menjalankan mobil, muncul notifikasi pesan dari sahabatnya, Matt.
Matthew: Elle sedang bersamaku. Kurasa ini waktu yang tepat untukmu menjelaskan apa yang terjadi antara kau dan Audrey.
Sebuah kerutan dahi pada wajah Alex muncul. Ia heran, bagaimana bisa Matt bersama dengan Elle? Apakah sahabatnya itu serius dengan celetukannya waktu itu, bahwa ia menginginkan Elle?
Alex pun mengetik balasan sebelum menjalankan mobilnya.
Alex Osbert: Kirimkan alamat kalian berada. Aku ke sana sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The List of His Parade Girl
RomanceThe OSBERT Mini Series COMPLETED! ⚠️Namun belum direvisi baik secara plot maupun typo⚠️ ⚠️ +18 | Strong Language, Steamy --- "Alex Fucking Osbert! Aku takkan pernah memaafkanmu. Sekalipun kau adalah saudara kembar dari sahabatku. Sekalipun kau adala...