27 | The List of His Parade Girls

397 20 0
                                    

[Hailexa Osbert]

Berakhir sudah hari yang sangat melelahkan. Tiga rapat yang berbeda sudah Hailexa lalui, dan yang terakhir adalah rapat dengan ibunya sebagai pemimpin projek bagian marketing. Hailexa lebih dulu keluar dari ruang rapat. Lalu ia dikejutkan dengan kembarannya yang berada di kantornya.

Tumben sekali dia berkunjung ke The Cole Building, batin Hailexa curiga.

Ia pun menghampiri Alex yang sedang bersandar di tembok, dengan sebelah tangan yang ia taruh di saku, sedangkan yang satunya sibuk dengan ponsel. Namun, ada sesuatu yang menarik perhatian Hailexa, lengan kanan yang memegang ponsel itu tergantung sebuah tas belanja mungil berwarna merah.

"Sedang apa kau ke sini?" tanya Hailexa langsung saat sudah berada dekat dengan Alex.

"Menunggu Mom," jawabnya santai. Lalu matanya menatap ke arah belakang Hailexa. "Hai, Mom!"

Hailexa langsung menoleh dan ibunya langsung memeluk putra sulungnya itu. "Kau sudah lama tidak ke mansion, Alex. Aku rindu denganmu," kata Adrianne.

"Maaf, Mom. Aku belakangan ini sibuk."

Jawaban Alex langsung membuat bola mata Hailexa berputar bosan. Maksudnya, sibuk dengan parade wanitamu, huh? Ia kemudian menatap pada Adrianne. Lidah Hailexa rasanya sudah gatal untuk mengadu pada ibunya tentang kelakuan bejat anak sulung yang selalu dibanggakannya ini.

"Kemarin aku sempat mengunjungi Brisbane, dan menemukan ini yang kurasa cocok untuk, Mom," kata Alex sambil memberikan tas belanja mungil berwarna merah itu.

Adrianne dengan senang hati menerimanya, karena ia tahu bahasa cinta dari anak sulungnya adalah memberi hadiah. "Terima kasih, sayang. Boleh kubuka sekarang?"

"Tentu, Mom."

Adrianne mengeluarkan sebuah kotak perhiasan yang juga berwarna merah dari tas belanja itu. Saat kotak terbuka, sebuah kalung cantik emas memancarkan pesonanya. "Alex, ini cantik sekali. Terima kasih, Alex."

"Dan tenang saja, ini untukmu, adik kecilku," Alex mengeluarkan sebuah kotak tipis dan panjang di saku jasnya.

Hailexa menatap Alex curiga. Tentu saja, jika Alex memberi sesuatu padanya pasti ada udang di balik batu. "Kau sedang menyogokku, atau bagaimana?" ketus Hailexa sambil menatap kotak yang ada di tangan Alex.

"Hailexa," tegur Adrianne. "Jangan ribut. Ini kantor."

Hailexa hanya bisa menghela napas dan menerima pemberian Alex dengan malas. "Thanks," jawabnya singkat. Meski begitu, Hailexa tetap yakin, Alex sedang menyogoknya sekarang.

Lalu ponsel Adrianne berdering. "Ibu pergi duluan," kata Adrianne dan kemudian langsung telepon dan meninggalkan kedua anaknya di depan ruang rapat.

Kali ini, Hailexa tidak perlu repot berakting lagi. Ia pun langsung melipat kedua tangannya di depan dada dengan tatapan tajam. "Kuyakin hadiah untuk Mom adalah alasan saja. Aku tahu kau ingin bertemu denganku."

Alex menghela napas lelah. "Sebenarnya ada apa sih denganmu? Kau pikir aku tidak menyadari sikap acuhmu dalam beberapa hari ini padaku?"

"Oh, kau sadar juga? Akhirnya kau menggunakan hatimu juga, bukan otak bodohmu," jawab Hailexa ketus pada kembarannya.

"Xa, aku salah apa, sih?" tanya Alex jengkel.

Seulas senyuman sinis terbentuk di bibir Hailexa. "Cih. Pertanyaan konyol!"

"Apa ini tentang—"

The List of His Parade GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang