10 | The List of His Parade Girls

683 33 3
                                    

Dia, manusia paling pandai dalam menyimpan rahasia.

Dia, aktris paling hebat saat memasang senyum palsunya.

---

Dua tahun lalu...

[Audrey Sophia Dall]

Suara dentuman musik di klub mewah sekarang telah mengisi ruangan megah. Segerombolan manusia kini berada di tengah ruangan tersebut dan menggoyangkan seluruh badan, mengikuti ketukan lagu Body dari Megan Thee Stallion.

Desahan seksi dari lagu tersebut tentu membuat beberapa pria mulai terangsang dan beberapa pasangan—atau mungkin ada yang bukan sepasang kekasih, namun seorang pria yang menyewa wanita malam—kini telah keluar dari lantai dansa dan pergi menuju ke lorong gelap. Tentu saja untuk melepaskan keresahan gairah terpendam, apa lagi kalau bukan itu?

Saat sudah berada di dalam, Audrey sempat ragu untuk melakukannya, namun pada akhirnya ia tetap melangkahkan kakinya untuk masuk ke klub. Dress yang saat ini dikenakannya begitu pendek. Jika saja ia mengangkat tangannya, pasti lekukan bokongnya akan tampak. Audrey merasa hari ini telah berpakaian seperti pelacur. Tapi siapa juga yang akan marah padanya?

Kakaknya?

Stephen tidak ada di sini! Kakakmu sudah meninggalkanmu sendirian, Audrey! Stephen pergi ketika kau benar-benar membutuhkannya. Aku benci menjadi anak tunggal sekarang. Semua perubahan ini adalah karena kau Stephen!

Lalu siapa lagi yang akan marah padanya jika tahu ia berada di klub ini? Kekasihnya?

Audrey memasang wajah sinis sambil membatin, Alex Osbert tidak peduli padamu dan sibuk dengan selingkuhannya! Dia tidak peduli kepadamu, Audrey! Di dunia kejam ini tidak ada yang peduli kepadamu!

Semua tidak ada yang benar di sini. Bersenang-senang dan bermabuk ria adalah jalan keluarnya. Ia pun memesan alkohol yang disarankan oleh barista, yang padahal sebenarnya minuman itu akan membawanya pada sebuah kesialan tersbesar di hidupnya.

Baru saja ia minum lima belas menit yang lalu, namun ia mulai merasa sesuatu yang aneh terjadi dalam dirinya. Tidak hanya sensasi mabuk menyenangkan, namun juga tubuhnya mulai memanas, terutama di bagian selangkangannya. Apakah ada sesuatu pada minuman itu?

Perasaan Audrey mulai tak karuan, ingin marah pada si barista, namun juga rasa bahagianya kembali bergejolak. Ia butuh seseorang untuk melepaskan sensasi ini. Siapa pun itu!

Shit, aku benar-benar berpikir seperti pelacur, batinnya sambil sempoyongan menatap dress-nya sendiri. Saat masih menunduk, ia mulai melihat lantainya mulai melayang dan bergoyang mendayu. Ia mulai pusing dan rasanya ingin menjatuhkan badannya di antara lantai keramik yang melayang itu.

Untung saja seseorang telah menangkapnya sebelum ia membenturkan kepalanya. Audrey menoleh dan menatap siapa pria yang telah menyelamatkannya. Seulas senyuman langsung terbentuk pada bibir Audrey. "Hai, Alex Fucking Osbert!"

"Ha-ha, kau manis saat sudah begini, Cantikku."

Dan setelah itu, Audrey tidak mengingat apa-apa lagi.

Esok harinya, Audrey bangun di atas ranjang berukuran king. Ia berada di sebuah hotel megah dan mewah. Ia mencoba bangun dan mulai menyadari bahwa dirinya tidak mengenakan kain sehelai pun. Tak hanya itu, ia terkejut mendapati Alex Osbert, kekasihnya, masih tidur di sampingnya dan bertelanjang dada.

Derai air mata mulai mengaliri pipinya. Sambil menutup mulutnya dan memejamkan mata begitu dalam, ia kembali menangis. Ia seperti sedang menelan bulat-bulat jeritan amarahnya karena keperawanannya sudah hilang dalam waktu satu malam yang bodoh. Alex selalu bilang bahwa ia akan menjaga Audrey, namun Alex mengkhianatinya dan mengingkari janji. Sekali pria brengsek tetaplah akan brengsek. Bodoh sekali Audrey percaya dengan kata manis Alex. Bodoh sekali Audrey mau menjadi bagian dalam parade wanita Alex. Ia adalah korban Alex selanjutnya.

The List of His Parade GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang