32

14.3K 1K 3
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

mendapatkan mu itu seperti sholat terawih yg di lanjutkan dengan sholat ied bukan siapa yg dulu datang tapi siapa yg bertahan hingga selesai

Tak lama seluruh keluarga zoeya dari umi Abi, Buya Uma serta Azhar dan jadun Jidah datang ke Jakarta dengan wajah yang sangat khawatir Mendengar penjelasan Ayyubi di telpon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama seluruh keluarga zoeya dari umi Abi, Buya Uma serta Azhar dan jadun Jidah datang ke Jakarta dengan wajah yang sangat khawatir Mendengar penjelasan Ayyubi di telpon

"Dimana zoeya?" Tanya Aisya melihat menantu nya kini ada di depan pintu

"Di dalam umi" ujar ayyubi

Lalu Aisya langsung masuk kedalam dan melihat putri nya terbaring lemas serta wajah yang pucat. Ia tidak kuat melihat keadaan putri nya seperti ini

"Zoeya" ujar Aisya mengelus kepala putri nya

"Umi?"

"Iya sayang... Kenapa kamu gak pernah bilang kalau kamu sakit"

"Zoeya gak mau nyusahin umi" ujar zoeya

Habib tak kuasa melihat putri nya seperti itu ia lantas keluar. Zoeya putri satu satu nya dan kini ia menderita leukimia itu sangat mengagetkan untuk nya

"Kamu sama sekali gak nyusahin umi sayang" ujar Aisya

"Ning jangan menangis, saya percaya zoeya bisa sembuh" ujar rahma menyemangati Aisya

Ia melihat keponakan nya yang sewaktu kecil meminum asih dari nya dan sudah di anggap sebagai putri

Rahma sangat tidak menyangka zoeya menyembunyikan hal sebesar ini. Di hadapan Rahma, zoeya adalah seorang anak kecil yang selalu bahagia meskipun sekarang sudah dewasa

"Zoeya kamu pasti bisa sembuh Uma percaya itu"

"Itu sangat tidak mungkin Uma. Zoeya sekarang sudah stadium 4 dan kangker ini Susah untuk di sembuhkan" ujar zoeya

"Jika Allah berkehendak putri Buya pasti akan sembuh" ujar Fatih mengusap kepala zoeya

"Cucu Jidah gak boleh putus semangat kamu pasti bisa zoeya" ujar fatma

"Kamu cucu perempuan jadun satu satu nya kamu kuat pasti bisa" ujar rahman

"Adek Aa pasti sembuh" ujar Azhar

Ia menatap seluruh anggota keluarga nya, mata mereka menaruh harapan besar untuk diri nya sembuh, hal itu membuat zoeya menangis

"His his maaf-in zoeya"

Aisya tak kuasa melihat zoeya menangis. Ia langsung memeluk putri nya "kamu gak salah sayang... Semangat nak.. kamu pasti bisa sembuh"ucap aisya

"Dimana Abi?" Tanya zoeya

"Abi keluar nak" ujar Aisya

"Pasti Abi marah ya"

"Enggak sayang, Abi gak marah kok sama kamu. sudah ya kamu istirahat dulu, nanti umi panggilkan Abi" ujar Aisya

Zoeya mengangguk sebagai jawaban dan setelah itu seluruh anggota keluarga keluar, di karena ada beberapa dokter masuk ke dalam ruangan

"Ayyubi, ayah dan bunda sudah berangkat ke aceh ya?" Tanya Aisya

"Sudah umi baru tadi pagi, mungkin lusa mereka akan kembali lagi ke Jakarta untuk melihat zoeya"

"Sebaiknya ayah dan bunda mu di Aceh saja di sini sudah banyak yang menjaga zoeya kok" ujar Rahman

Ia mengangguk "iya jadun... nanti Ayyubi bilangin ke ayah bunda"

"Semua nya Tasya mau pamit dulu ya untuk pulang soal nya mau ke kampus" ujar Tasya

"Oh iya, Tasya hati-hati ya nak di jalan terimakasih sudah membantu Ayyubi menjaga zoeya" ujar rahma

"Iya Uma, sama sama... Sudah jadi kewajiban Sisil dan Tasya selalu ada untuk zoeya saat membutuhkan bantuan " ujar tasya

Aisya tersenyum hangat. Ia terharu terhadap pertemanan putri nya, meski sudah bertahun tahun berteman, mereka tidak ada yang berubah satu pun

Zoeya membawa Sisil dan Tasya saat mereka masih kelas 2 SMP dan sekarang mereka sudah berkuliah. Jujur, Aisya terharu

"Sisil juga mau pulang?" Tanya Aisya

"Enggak umi, Tasya aja yang pulang. Sisil tetep di sini" ujar Sisil

Aisya mengangguk setelah itu Tasya berpamitan kepada semua yang ada di sini

"Ayyubi ini adik kamu? Puput bukan" tanya Aisya saat melihat seorang remaja duduk di sebelah menantu nya

"Iya umi ini Puput" ujar Ayyubi

"Anak nya Anisa dan Rifai bukan?" Tanya Aisya

"Na'am umi saya putri nya umi Anisa dan Abi Rifai" ujar Puput

"Wah sudah gede ya cantik sekali" ujar Aisya

"MasyaAllah umi Syukron" ujar Puput

Aisya mengangguk dan tersenyum kepada Puput. Ia cukup mengenal orang tua Puput karna Zahra bunda Ayyubi adalah teman nya

Otomatis ia cukup mengenal Anggota keluarga sahabat nya

Tak lama Puput mendapatkan notifikasi dari handphone nya yang mengharuskan ia bergegas pergi

"semua nya Puput izin pulang sebentar ya soal nya ada urusan" ujar Puput

Mereka semua mengangguk lalu beberapa menit kemudian ia pergi setelah berpamitan

Tak lama dokter yang ada di dalam ruangan pun keluar "gimana kondisi putri saya?" Ujar habib

"pasien memiliki kadar sel darah putih dan trombosit yang rendah. Ia juga mungkin mengalami anemia, pembesaran kelenjar getah bening dan hati atau limpa"ujar dokter

"Lalu bagaimana agar putri saya bisa sembuh?"

"Beberapa pengobatan yang bisa di lakukan, kemoterapi , terapi biologis , terapi target dan terapi radiasi. Sebenarnya zoeya sering sekali kemoterapi karna beliau adalah pasien saya"

"Cuman beberapa bulan belakangan ini dia tidak pernah untuk cek ke rumah sakit dan hal itu membuat kondisi nya bertambah parah seperti sekarang" ujar dokter

Seluruh anggota keluarga paham betul mengapa zoeya tidak datang untuk kemoterapi karna ia sedang di Bandung selama 3 bulan

Terlebih lagi zoeya sangat menyembunyikan penyakit nya kepada anggota keluarga

"Apakah istri saya bisa sembuh?" Tanya Ayyubi

"Kanker stadium 4 adalah tingkatan kanker yang paling parah. Pada tingkat ini, penyembuhan memang sudah sulit untuk dilakukan. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu zoeya"

______

Jangan lupa vote

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote

Instagram : putriaaaa_123

Imam Untuk Zoeya(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang