28

15.7K 1K 14
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

Singkatnya
Kamu itu seperti malam Lailatul Qadar yang selalu ditunggu kehadirannya

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, kini kedua nya sudah sampai di pekarangan pesantren Al Fattah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, kini kedua nya sudah sampai di pekarangan pesantren Al Fattah

Zoeya sudah bangun sedari tadi sebelum sampai. kini ia serta Ayyubi berjalan memasuki ndalem

Jujur zoeya cukup gugup karna bagaimana pun ini pertama kali nya ia datang ke tempat keluarga suami nya

"Assalamualaikum" ujar zoeya dan Ayyubi

"Waalaikumussalam" ujar beberapa orang yang sudah lama menunggu kedua nya datang

Terlihat ada Zahra dan juga Ariz serta ada anak remaja sekitar usia 18 tahun "ayok silahkan duduk nak " ujar Zahra

"Capek gak zoeya?" Tanya ariz

"Enggak terlalu ayah"

"Ka Ayyubi kenalin siapa cewek samping kakak" ujar Puput

Puput adalah adik sepupu Ayyubi sekaligus saudara sepersusuan dengan nya. Puput memang sering di pesantren

"Kenalin dek ini zoeya kakak ipar kamu nanti kalo kakak ada urusan kamu temenin ya istri kakak" ujar Ayyubi

Puput mengacungkan jempol dan membuat Zahra Terkekeh

Sedari kecil Puput memang selalu bersama Zahra. dulu sewaktu Puput berusia 1 bulan asih dari Anisa tidak keluar Maka dari itu Zahra memberikan asih nya

Anisa adalah ibu nya Puput yang kini tinggal di Bogor. Ayah Puput bernama Rifai ia adik dari Ariz ayah Ayyubi

"Hallo kakak ipar" ujar Puput menyapa zoeya dengan ramah

"Hallo" ujar zoeya

"Gimana ka jadi istri nya ka Ayyubi? Enak gak" ujar Puput

"Enak dong"

"Ah masa sih" ujar Puput

"Sudah sudah zoeya kamu istirahat dulu ya ke kamar. Ayyubi antar istri kamu" ujar Zahra

Puput menekuk wajah nya

"Ih bunda padahal Puput kan masih mau ngobrol sama kakak ipar"

Zahra menggelengkan kepala nya, lalu menyentil kuping Puput

"Hus kamu ini nanti aja mereka baru sampai. udah sekarang kamu mending ikut bunda ke belakang"ucap zahra

Ayyubi mengangguk dan mengajak istri nya untuk ke kamar. Kedua lalu berjalan memasuki kamar Ayyubi

Sesampainya di kamar, zoeya menatap kagum melihat kamar Ayyubi yang cukup luas dan rapih

"Wah kamar kamu luas sekali mas"

"Ternyata kamu suka baca buku ya mas... di sini banyak buku-buku"

Ia yang sedang merapihkan barang barang Bawaan nya pun menoleh dan melihat istri nya sedang memperhatikan rak berisikan buku-buku

"Mas kamu ambis banget sih ternyata"

"Itu hanya beberapa nya aja, yang lain nya masih ada di ruang buku" Ujar ayyubi

Zoeya mengerutkan kening nya

"Dimana ruang buku?" Tanya zoeya

"Di rumah  ayah bunda dek nanti mas ajak kesana"

"Zoeya sering ke rumah ayah bunda tapi gak pernah tau kalo ada ruang buku" ujar zoeya

"Kamu sih setiap kesini sibuk sama bunda terus" ujar Ayyubi

"Hehhehe.. oh iya mas zoeya baru pertama kali ke Pesantren ini padahal zoeya Deket banget sama bunda tapi bunda selalu di rumah aja, mereka memang gak pernah ke sini ya?" Ujar zoeya

"Sebenarnya ayah bunda tinggal di rumah, mereka hanya mengecek seminggu sekali nah pas mas pulang dari Tarim pesantren ini mas yang urus"

"Terus kan kemarin mas di Bandung, jadi yang ngurus pesantren ayah dong?"

"Iya dek, tapi Puput kan sering di sini jadi dia ikut bantu menjaga pesantren"

"Keluarga kamu ada berapa pesantren memang nya mas?" Tanya zoeya

"Kurang lebih 4"

Zoeya melotot mendengar pernyataan dari suami nya. Banyak sekali pesantren keluarga nya

"Dimana aja mas dan siapa aja yang ngurus pesantren itu, apa mas semua?" Tanya zoeya

"Pesantren di Bogor dan Jogja di urus oleh Abi Rifai dan Jakarta serta Aceh di urus oleh ayah. Kakek dulu serahin tanggung jawab nya di bagi dua agar enggak saling memberatkan"

"Dan setelah mas pulang dari Tarim. Sekarang seluruh pesantren menjadi tanggung jawab mas dek"

Ia sangat tidak menyangka jika semua tanggung jawab akan di pegang oleh suami nya

"Mas apa gak cape ngurus 4 pesantren sekaligus? Apalagi tempat nya beda-beda" ujar zoeya

"Sudah terbiasa dek. Mas fokus ngurus yang di Jakarta karna kan mas menetap di sini, sebenarnya hanya untuk sementara jika Puput nanti sudah menikah"

"Dan suami nya bisa di percayai mengurus pesantren keluarga kita, insyaallah 1 pesantren akan di urus suami Puput nanti"

Zoeya mengangguk paham dengan apa yang di katakan suami nya. Ia tau mengurus 4 pesantren memang sangat berat

Ia lantas mengingat Aa nya Azhar yang mengurus 2 pesantren saja sudah ribet bulak balik Bandung dan Makassar

Meskipun Azhar tidak pernah mengeluh, ia tapi tau bahwa Aa nya itu sangat lelah

Apalagi suami nya yang 4 pesantren dengan tempat yang masing-masing lumayan jauh

Setelah selesai membicarakan pesantren, zoeya tiba tiba terdiam dan mengingat ada hal yang ingin ia sampaikan kepada suami nya

"Mas-zoe-ya-mau-iz-in-bol-eh-gak?" Ujar zoeya dengan nada terbata-bata

Ayyubi mengerutkan keningnya kenapa nada suara istri nya seperti itu

"Izin apa dek?"

"Tapi mas jangan marah"

"Marah? Memang kamu mau izin apa"tanya Ayyubi

"Janji dulu, mas jangan marah"ucap zoeya

"Yaallah sayang ku... Iya, apa dek? Kamu susah banget, tinggal bilang loh sama mas..."

"Hm, janji ya?"

"Janji sayang...."

"Oke, tapi jangan marah!"

"Iya zoeya mas gak akan marah, cepat bilang"

"Zoeya izin"

_

_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_

Jangan lupa vote

Imam Untuk Zoeya(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang