44

11.8K 881 9
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

Sebelumnya trimakasih buat yang selalu vote dan komen. Kalian buat aku semangat untuk lanjutin cerita ini🥰 dan trimakasih juga buat yang udah kasih semangat melalui DM di Instagram ❣️❣️❣️❣️

 Kalian buat aku semangat untuk lanjutin cerita ini🥰 dan trimakasih juga buat yang udah kasih semangat melalui DM di Instagram ❣️❣️❣️❣️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mereka langsung berjalan berdiri di tempat yang tidak terkena hujan. Mereka tidak berdua, banyak orang yang sedang meneduh juga

"Kok Lo masih di sini?"

"Saya akan pergi sampai kamu pulang dari sini" ujar Azhar

"Kenapa? gue udah biasa di sini sendiri. Lagian Lo kan paling anti berdua-an sama yang bukan mahram" ujar sisil

"Tidak baik seorang gadis sendirian saat malam hari tanpa ada yang menjaganya. Tenang saja saya tidak akan apa-apa kan kamu. Lagi pula saya dan kamu tidak berdua. Banyak orang di sekitar kita. Dan kita tidak berdekatan"

Sisil yang baru menyadari banyak orang yang sedang meneduh. Ia menyesal mengucapkan kata itu

Lalu ia berusaha untuk mengalihkan topik

"Kalo zoeya nyariin gimana?"

Azhar lupa akan adik nya. Langsung saja ia membuka handphone dan ternyata ada panggilan masuk Ternyata dari puput

"Hallo Gus Azhar. Gus dimana? Ning zoeya khawatir Gus gak datang datang"

"kalian langsung pulang saja. Saya ada urusan sebentar"

Setelah usai berbicara, Azhar mematikan ponsel nya. Sisil sedari tadi diam dan mendengar pembicaraan azhar

Kenapa gue jadi baper ya'batin Sisil

"Sudah dimana?" Tanya azhar

"Hah? Apanya?"

Sisil sangat kaget pasalnya tadi dia diam dan tiba tiba ada yang berbicara

"Supir kamu"

"Oo Masih di jalan"

_______

Sesampainya di rumah. Kini zoeya dan Ayyubi telah berada di kamar

"Mas kamu kenapa sih harus berantem-
berantem kaya gini? Zoeya gak suka mas" ujar zoeya sembari membersihkan luka di sekitar wajah ayyubi

"Maafin mas Ning. Erigo memang selalu bikin mas emosi"

"Lain kali kontrol emosi mu mas. Zoeya gak mau kamu kenapa-kenapa"

"Iyaa Ning"

Zoeya telaten membersihkan luka di sekitar wajah Ayyubi. Lelaki itu tidak meringis kesakitan. Ayyubi terus menerus selalu memandangi wajah istri nya

Imam Untuk Zoeya(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang