"Nak, kapan pulang?" (Umum)
"Nak, Natalan besok engga pulang?" (Menagih)
"Nak, apa engga mau pulang besok sekalian acara nikahan sepupumu?" (Cape nanya kapan)
"Nak, inget temenmu yang namanya Edy? Dia pulang dari bali loh, udah seminggu dia dikampung, katanya lagi libur" (Ingin pasti melalui kode)
Semua itu, bisa aku tangkis dengan seribu alasan. Lalu, kemarin aku cukup lama terdiam. Pulang kerja, mungkin mereka melihat whatsap-ku yang online. Hpku berdering.
"Halo Mak.."
"Belum tidur kak?"
"Belum Mak, sehat mamak?"
"Sehat,.."
"Oh.."
"Nak.."
"Iya Mak?"
"Udah makan?"
"Udah mak, mamak?"
"Udah kok"
"Oh.."
"Nak.."
"Iya Mak?"
"Emmm.. apa namanya.."
"Gimana Mak?"
"Eh gini.. jadi maksud mamak itu mau nanyak"
"Iya Mak, ada apa?
"Tapi enggak enak ya mamak ngomongnya hahaha."
"Eh?"
"Iya mamak enggak enak"
"Gak apa-apa lah Mak, ada apa?"
"Kenapa sih kakak engga mau pulang?"Deg!!!! Aku tau ini pertanyaan yang aku inginkan. Tapi aku mendadak batu. Lalu, jawabku malam itu, membuat ibu menangis. Kami sama-sama menangis. Mungkin malaikat juga begitu ya.