Bab 18

823 160 44
                                    

Benar-benar, Yunho tidak mengerti wanita dan rasa cemburunya. Ia menatap tak percaya Jaejoong dan wanita itu berdiri dari tempatnya. Mendongak, Yunho tidak bisa berkata-kata wanita itu sungguh ingin ke ruangan teman-temannya? Ia sejenak terkesima, kemudian terkekeh pelan.

"Sayang, kita sudah selesai membahas ini kan?"

Tadinya, Jaejoong ingin begitu juga, namun ia ingin melihat sendiri bagaimana kelakuan teman-teman Yunho. Sebenarnya ini memang melewati batas dirinya dan Yunho, tapi menurutnya ia juga sudah mulai berhak atas pria itu. Seperti Yunho tidak terima ia didekati pria lain, maka ia pun harus demikian, dengan begitu maka semua akan balance.

"Benarkah?"

"Ayolah, makan dahulu, kau—"

"Takut? Kau takut begitu?"

Menggeleng, Yunho menjawab, "Tidak, hanya saja setelah aku keluar ruangan aku tidak tahu apa yang mereka lakukan, apa kita harus ke sana? Bagaimana jika mereka memang memanggil wanita? Terpenting di sini, aku bersih iya kan?"

"Bukan sekedar itu saja, kau melarangku dekat dengan pria manapun, aku pun ingin menerapkan hal yang sama padamu, serta aku tidak mau kau berkumpul dengan temanmu di klub, ada banyak tempat dan klub paling tidak bisa kupercaya, mengapa tidak tempat terbuka saja seperti restoran atau caffe?"

Memandang Jaejoong, Yunho sama sekali tidak marah dengan apa yang dilakukan wanita itu. Ia bahkan ingin mengatakan sesuatu, namun masih bisa ditahannya. Jaejoong mulai posesif sekali, ia senang sekali. Ada rasa yang perlu ia pupuk agar Jaejoong semakin menyukainya. "Iya baik, nanti aku akan meminta bertemu di caffe saja, kau benar-benar ingin melihat mereka di room?"

"Sangat ingin!" sahut Jaejoong dengan lantang, "Aku ingin tahu apa yang mereka lakukan, dan aku tidak mau kau nanti juga akan ikut-ikutan. Dengar Jung, kau sudah memilihku menjadi calon istrimu, kau yang memulai pertama kali, kau yang mengklaimku, kau juga yang membuat para pria seakan tidak berani dekat denganku, lalu apa aku harus diam saja jika kau perlakukan tidak adil? Aku bukan wanita seperti itu, harga diriku tinggi, aku tidak mau kau perlakukan semena-mena meski kau jauh lebih kaya dari pada ayah angkatku!"

Ucapan panjang lebar Jaejoong membuat Yunho tersenyum lebar. Ia ingin sekali mencubit pipi Jaejoong andai wanita itu dekat dengannya. Berdiri, Yunho mengambil ponselnya di saku celana Jeans. Ia mendial nomor Yoochun, panggilan berdering dan kemudian diangkat oleh pria itu.

"Apa kalian masih di Athena?"

"Changmin sudah kembali, tapi beberapa lainnya baru tiba, kenapa? Kau ingin kemari lagi? Tidak takut dengan pacarmu hmm?"

"Buka pintunya, aku akan segera masuk sebentar lagi."

"Hah? Serius? Okay, hey Seung-hyun buka pintu, si Jung akan datang lagi."

Yunho menutup teleponnya, ia menatap Jaejoong dan wanita itu melangkah lebih dahulu keluar.

Sebenarnya Jaejoong bisa saja meminta body guard yang biasa menemaninya di sini membuka pintu room Yoochun, tapi ia ingin melihat keberanian Yunho kepadanya. Berhenti sejenak, ia kemudian menarik lengan Yunho, ia hendak menunjukan kepada siapa saja di dalam—andai ada wanita, bahwa akan berurusan dengan dirinya jika menggoda Jung Yunho.

Yunho sedikit tegang ketika Jaejoong membuka lebar pintu dan masuk ke dalam, keadaan yang tadinya sedikit ribut berubah tenang kala Jaejoong masuk bersama dengannya dan pintu tertutup rapat.

"Jung, kau..."

Yoochun menunjuk Jaejoong, ia tidak percaya bahwa Yunho membawa kekasihnya di sini. Ia berpandangan dengan teman-teman lainnya dan mereka pun sama terkejut.

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang